Jaga Neraca Dagang, Mendag Lepas Ekspor Kosmetik Senilai Rp22,9 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melepas enam kontainer ekspor PT Paragon Technology and Innovation (PTI) ke Malaysia periode Oktober 2020 untuk produk kosmetik dan perawatan wajah dengan merek Wardah senilai Rp22,9 miliar di Tangerang, Banten baru-baru ini. Pelepasan kontainer ekspor menandakan bahwa di tahun 2020 ini PT Paragon Technology and Innovation telah melepaskan kontainer ekspor ke-53 yang seluruhnya dikirimkan ke Malaysia.
"Saya menyampaikan apresiasi terhadap PT Paragon Technology and Innovation yang mampu meningkatkan produknya ke pasar mancanegara walaupun sedang berada di tekanan pandemi dan perlambatan ekonomi dunia," ujar Mendag, di Jakarta, Kamis (29/10/2020).
Mendag menjelaskan, peluang ekspor produk kosmetik masih terbuka lebar karena permintaan dunia untuk produk kosmetik dan parfum pada 2019 tercatat sebesar USD82,40 miliar. Sementara itu, ekspor produk kosmetik Indonesia berhasil mencatatkan nilai ekspor USD135,67 juta pada periode Januari-Agustus 2020.
Negara tujuan ekspor utamanya, yaitu Thailand dengan pangsa 18,89 persen dari total ekspor dan Singapura 16,58 persen. Malaysia yang menjadi tujuan kontainer ekspor kali ini berada di posisi ke-3 dengan pangsa sebesar 10,71 persen. Selanjutnya diikuti Filipina 9 persen dan Jepang 6,04 persen.
Sebagai salah satu perusahaan kosmetik, Wardah menjadi salah satu merek kosmetik halal dan berkualitas serta telah menerima berbagai penghargaan. Beberapa di antaranya yaitu Pioner Kosmetik Halal di Indonesia dan Halal Top Brand dari Kementerian Agama bersama LPPOM Majelis Ulama Indonesia, Global Fastest Growing Brand dari Incosmetics Paris; Indonesia Original’s Brand and Customer Choice dari majalah SWA; Campaign of the Year dari Beauty Asia.
Mendag menuturkan, masih banyak peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor produk kosmetik Indonesia secara global. Hal itu ditunjukkan PT Paragon Technology and Innovation yang mampu menembus pasar Malaysia. "Diharapkan dengan pelepasan ekspor ini, produk kosmetik ini dapat dikenal tidak hanya pada kancah domestik, tapi juga pasar internasional," tandas Mendag.
Menurut dia kegiatan ekspor tersebut sebagai upaya pemerintah bersama industri menjaga kinerja ekspor nonmigas di tengah tekanan ekonomi global dan pandemi Covid-19 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pada periode Januari-September 2020, neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar USD13,51 miliar yang dihasilkan dari kinerja dagang sektor nonmigas sebesar USD 18,18 miliar dan defisit neraca sektor migas sebesar USD 4,66 miliar.
Surplus kumulatif ini bahkan sudah melampaui surplus perdagangan pada 2017 yang mencapai USD11,8 miliar, atau yang tertinggi sejak tahun 2012. Pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga kinerja ekspor nonmigas agar tidak turun tajam di tengah tekanan ekonomi global dan pandemi Covid-19. "Salah satunya dengan mengatur impor barang konsumsi secara selektif untuk melindungi pelaku usaha di dalam negeri sehingga surplus neraca perdagangan dapat terjaga selama lima bulan berturut-turut," tutur Mendag.
Selain pengaturan impor, Mendag juga memaparkan sejumlah kebijakan lain yang diambil Kemendag dalam menjaga kinerja perdagangan luar negeri tahun ini. Kebijakan tersebut, antara lain memberi stimulus ekonomi nonfiskal serta mengamankan ketersediaan alat kesehatan untuk mendukung upaya penanganan pandemi dan mendukung potensi kinerja ekspor alat kesehatan, serta memanfaatkan forum kerja sama perdagangan internasional demi mengurangi hambatan perdagangan yang justru menguat di masa pandemi.
Tidak hanya itu, Kemendag juga tengah menyiapkan gelaran Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition yang dijadwalkan berlangsung pada 10-16 November 2020. Berdasarkan laporan Kemendag ekspor nonmigas September 2020 tercatat USD13,31 miliar atau naik 0,21 persen dibanding September 2019. Hal ini menunjukkan kinerja ekspor nonmigas pada September 2020 melampaui level kinerja ekspor September tahun lalu saat pandemi belum terjadi. "Peningkatan ekspor nonmigas September 2020 disebabkan melonjaknya ekspor sektor pertanian dan industri, masing-masing sebesar 20,8 persen dan 7,4 persen (month to month/MoM)," ungkap Mendag.
Pertumbuhan ekspor sektor pertanian ini sejalan dengan upaya fasilitasi ekspor Kemendag melalui penjajakan kesepakatan dagang secara virtual yang didominasi potensi transaksi ekspor produk pertanian seperti lada hitam (Taiwan); kopi (Jerman); serta sarang burung walet dan buah naga (Tiongkok). Selain itu, dari program pendampingan ekspor UKM selama Januari-Oktober 2020 telah menghasilkan total transaksi ekspor sebesar Rp8,5 miliar yang juga didominasi oleh produk-produk pertanian seperti gula semut, sayuran, buah, dan kopi.
Adapun tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia masih didominasi oleh Tiongkok yakni sebesar 18,37 persen dari total nilai ekspor ke dunia, Amerika Serikat 12,14 persen dan Uni Eropa 8,56 persen."Capaian kinerja perdagangan ini tentunya cukup menggembirakan di tengah pandemi yang melanda hampir seluruh negara di dunia," imbuh Mendag.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Paragon Grup Harman Subakat mengatakan, pelepasan ekspor ke Malaysia ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap perusahaan lokal. Selama lebih dari 35 tahun, Wardah telah mampu memenuhi permintaan pasar Indonesia, lalu melebarkan pasarnya ke Malaysia. "Hal ini membuat kami semakin optimis untuk membuka pasar mancanegara lainnya dan terus berkontribusi dalam perekonomian Indonesia," kata dia.
Simak Video:
"Saya menyampaikan apresiasi terhadap PT Paragon Technology and Innovation yang mampu meningkatkan produknya ke pasar mancanegara walaupun sedang berada di tekanan pandemi dan perlambatan ekonomi dunia," ujar Mendag, di Jakarta, Kamis (29/10/2020).
Mendag menjelaskan, peluang ekspor produk kosmetik masih terbuka lebar karena permintaan dunia untuk produk kosmetik dan parfum pada 2019 tercatat sebesar USD82,40 miliar. Sementara itu, ekspor produk kosmetik Indonesia berhasil mencatatkan nilai ekspor USD135,67 juta pada periode Januari-Agustus 2020.
Negara tujuan ekspor utamanya, yaitu Thailand dengan pangsa 18,89 persen dari total ekspor dan Singapura 16,58 persen. Malaysia yang menjadi tujuan kontainer ekspor kali ini berada di posisi ke-3 dengan pangsa sebesar 10,71 persen. Selanjutnya diikuti Filipina 9 persen dan Jepang 6,04 persen.
Sebagai salah satu perusahaan kosmetik, Wardah menjadi salah satu merek kosmetik halal dan berkualitas serta telah menerima berbagai penghargaan. Beberapa di antaranya yaitu Pioner Kosmetik Halal di Indonesia dan Halal Top Brand dari Kementerian Agama bersama LPPOM Majelis Ulama Indonesia, Global Fastest Growing Brand dari Incosmetics Paris; Indonesia Original’s Brand and Customer Choice dari majalah SWA; Campaign of the Year dari Beauty Asia.
Mendag menuturkan, masih banyak peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor produk kosmetik Indonesia secara global. Hal itu ditunjukkan PT Paragon Technology and Innovation yang mampu menembus pasar Malaysia. "Diharapkan dengan pelepasan ekspor ini, produk kosmetik ini dapat dikenal tidak hanya pada kancah domestik, tapi juga pasar internasional," tandas Mendag.
Menurut dia kegiatan ekspor tersebut sebagai upaya pemerintah bersama industri menjaga kinerja ekspor nonmigas di tengah tekanan ekonomi global dan pandemi Covid-19 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pada periode Januari-September 2020, neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar USD13,51 miliar yang dihasilkan dari kinerja dagang sektor nonmigas sebesar USD 18,18 miliar dan defisit neraca sektor migas sebesar USD 4,66 miliar.
Surplus kumulatif ini bahkan sudah melampaui surplus perdagangan pada 2017 yang mencapai USD11,8 miliar, atau yang tertinggi sejak tahun 2012. Pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga kinerja ekspor nonmigas agar tidak turun tajam di tengah tekanan ekonomi global dan pandemi Covid-19. "Salah satunya dengan mengatur impor barang konsumsi secara selektif untuk melindungi pelaku usaha di dalam negeri sehingga surplus neraca perdagangan dapat terjaga selama lima bulan berturut-turut," tutur Mendag.
Selain pengaturan impor, Mendag juga memaparkan sejumlah kebijakan lain yang diambil Kemendag dalam menjaga kinerja perdagangan luar negeri tahun ini. Kebijakan tersebut, antara lain memberi stimulus ekonomi nonfiskal serta mengamankan ketersediaan alat kesehatan untuk mendukung upaya penanganan pandemi dan mendukung potensi kinerja ekspor alat kesehatan, serta memanfaatkan forum kerja sama perdagangan internasional demi mengurangi hambatan perdagangan yang justru menguat di masa pandemi.
Tidak hanya itu, Kemendag juga tengah menyiapkan gelaran Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition yang dijadwalkan berlangsung pada 10-16 November 2020. Berdasarkan laporan Kemendag ekspor nonmigas September 2020 tercatat USD13,31 miliar atau naik 0,21 persen dibanding September 2019. Hal ini menunjukkan kinerja ekspor nonmigas pada September 2020 melampaui level kinerja ekspor September tahun lalu saat pandemi belum terjadi. "Peningkatan ekspor nonmigas September 2020 disebabkan melonjaknya ekspor sektor pertanian dan industri, masing-masing sebesar 20,8 persen dan 7,4 persen (month to month/MoM)," ungkap Mendag.
Pertumbuhan ekspor sektor pertanian ini sejalan dengan upaya fasilitasi ekspor Kemendag melalui penjajakan kesepakatan dagang secara virtual yang didominasi potensi transaksi ekspor produk pertanian seperti lada hitam (Taiwan); kopi (Jerman); serta sarang burung walet dan buah naga (Tiongkok). Selain itu, dari program pendampingan ekspor UKM selama Januari-Oktober 2020 telah menghasilkan total transaksi ekspor sebesar Rp8,5 miliar yang juga didominasi oleh produk-produk pertanian seperti gula semut, sayuran, buah, dan kopi.
Adapun tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia masih didominasi oleh Tiongkok yakni sebesar 18,37 persen dari total nilai ekspor ke dunia, Amerika Serikat 12,14 persen dan Uni Eropa 8,56 persen."Capaian kinerja perdagangan ini tentunya cukup menggembirakan di tengah pandemi yang melanda hampir seluruh negara di dunia," imbuh Mendag.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Paragon Grup Harman Subakat mengatakan, pelepasan ekspor ke Malaysia ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap perusahaan lokal. Selama lebih dari 35 tahun, Wardah telah mampu memenuhi permintaan pasar Indonesia, lalu melebarkan pasarnya ke Malaysia. "Hal ini membuat kami semakin optimis untuk membuka pasar mancanegara lainnya dan terus berkontribusi dalam perekonomian Indonesia," kata dia.
Simak Video:
(nng)