Penjualan Hand Sanitizer Melonjak, Bagiamana dengan Nasib Produsennya?
loading...
A
A
A
Kuncinya Inovasi
Pesaing Kino di bisnis consumer goods PT Unilever Indonesia, Tbk kondisinya lebih baik. Di saat pandemi, permintaan produk kesehatan dan pembersih memang meningkat. ”Dalam waktu yang begitu singkat, kami menggenjot pasokan secara besar-besaran, mengakses kemasan baru, memproduksi, dan menghadirkan produk tersebut di pasaran,” ujar Hemant Bahshi, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia. Bahkan Unilever pun melipatgandakan produksi hand sanitizer Lifebuoy hingga 100 kali lipat dalam waktu beberapa minggu.
Selama Kuartal I 2020 emiten berkode saham UNVR ini mampu membukukan pendapatan secara year on year sebesar Rp11,15 triliun. Perolehan pendapatan ini ditopang oleh penjualaan domestik sebesar Rp10,6 triliun, naik 4,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara penjualan ekspor meningkat 9,04% menjadi Rp521,69 miliar.
Meningkatnya penjualan turut mendongkrak perolehan laba perseroan. UNVR pun berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp11,2 triliun, tumbuh 4,6% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.Menurut Hemant Bakshi, inovasi menjadi kunci utama perseroan mampu mempertahankan pertumbuhan positif di kuartal 1 2020. “Setidaknya sda dua puluh satu launch dan relaunch yang kami lakukan di berbagai segmen,”ujarnya. Peluncuran inovasi-inovasi tersebut sejalan dengan strategi perusahan untuk tetap mampu bersaing.
Inovasi-inovasi baru itu diluncurkan untuk meraih peluang yang sesuai dengan aspirasi konsumen. Salah satunya Maret 2020 lalu, UNVR kembali memperkuat bisnis dalam kategori konsumen muslim dengan meluncurkan merek baru Sahaja. Merek ini dibangun dengan mengedepankan nilai-nilai keIslaman.
Sahaja hadir dalam empat lini produk kebersihan yaitu: sabun pencuci piring, cairan pembersih lantai, spray higienis (untuk disemprotkan pada peralatan sholat dan sajadah), dan cairan pembersih higienis (digunakan untuk merendam, sebelum mencuci peralatan sholat dan sajadah dengan deterjen). Sahaja berkomitmen untuk menyisihkan 2,5% hasil penjualan bersihnya untuk kemakmuran sesame umat muslim di sekitar dalam bentuk shadaqah, dengan bekerjasama dengan Dompet Dhuafa.
Pesaing Kino di bisnis consumer goods PT Unilever Indonesia, Tbk kondisinya lebih baik. Di saat pandemi, permintaan produk kesehatan dan pembersih memang meningkat. ”Dalam waktu yang begitu singkat, kami menggenjot pasokan secara besar-besaran, mengakses kemasan baru, memproduksi, dan menghadirkan produk tersebut di pasaran,” ujar Hemant Bahshi, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia. Bahkan Unilever pun melipatgandakan produksi hand sanitizer Lifebuoy hingga 100 kali lipat dalam waktu beberapa minggu.
Selama Kuartal I 2020 emiten berkode saham UNVR ini mampu membukukan pendapatan secara year on year sebesar Rp11,15 triliun. Perolehan pendapatan ini ditopang oleh penjualaan domestik sebesar Rp10,6 triliun, naik 4,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara penjualan ekspor meningkat 9,04% menjadi Rp521,69 miliar.
Meningkatnya penjualan turut mendongkrak perolehan laba perseroan. UNVR pun berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp11,2 triliun, tumbuh 4,6% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.Menurut Hemant Bakshi, inovasi menjadi kunci utama perseroan mampu mempertahankan pertumbuhan positif di kuartal 1 2020. “Setidaknya sda dua puluh satu launch dan relaunch yang kami lakukan di berbagai segmen,”ujarnya. Peluncuran inovasi-inovasi tersebut sejalan dengan strategi perusahan untuk tetap mampu bersaing.
Inovasi-inovasi baru itu diluncurkan untuk meraih peluang yang sesuai dengan aspirasi konsumen. Salah satunya Maret 2020 lalu, UNVR kembali memperkuat bisnis dalam kategori konsumen muslim dengan meluncurkan merek baru Sahaja. Merek ini dibangun dengan mengedepankan nilai-nilai keIslaman.
Sahaja hadir dalam empat lini produk kebersihan yaitu: sabun pencuci piring, cairan pembersih lantai, spray higienis (untuk disemprotkan pada peralatan sholat dan sajadah), dan cairan pembersih higienis (digunakan untuk merendam, sebelum mencuci peralatan sholat dan sajadah dengan deterjen). Sahaja berkomitmen untuk menyisihkan 2,5% hasil penjualan bersihnya untuk kemakmuran sesame umat muslim di sekitar dalam bentuk shadaqah, dengan bekerjasama dengan Dompet Dhuafa.
(eko)