Maksimalkan Kartu Prakerja

Rabu, 04 November 2020 - 06:05 WIB
loading...
Maksimalkan Kartu Prakerja
Program Kartu Prakerja harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mendorong geliat ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Foto/Koran SINDO
A A A
JAKARTA - Program Kartu Prakerja harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mendorong geliat ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Hal itu setelah melihat evaluasi program tersebut di mana menunjukkan hasil positif dengan memunculkan wirausahawan baru.



Dari sekian banyak pelatihan yang ditawarkan, terdapat tujuh bidang yang paling diminati. Antara lain sektor gaya hidup, manajemen, marketing, keuangan, makanan dan minuman, bahasa asing, dan teknologi informasi. (Baca: Biaya Operasional Pendidikan terlambat Cair, Ada Apa?)

Sejak diluncurkan pada April lalu, antusiasme masyarakat mengikuti program Kartu Prakerja terbilang tinggi. Ini terbukti dari data yang disampaikan pengelola Program Kartu Prakerja yang menyebutkan per 30 Oktober lalu, total sebanyak 40 juta orang telah mendaftar. Angka tersebut berasal dari penerimaaan periode ke-1 hingga ke-10. Namun, setelah diverifikasi jumlah peserta yang resmi mendapat SK Kartu Prakerja hanya 5,6 juta orang.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, jumlah 5,6 juta orang tersebut berasal dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia. Menurutnya, sebanyak 5,2 juta penerima telah membeli pelatihan. Lalu, sebanyak 4,94 juta penerima telah menyelesaikan minimal 1 pelatihan. "Yang telah menerima insentif sebanyak 4,9 juta, dengan total insentif tersalurkan Rp5,7 triliun," kata Denni dalam diskusi virtual di Jakarta, kemarin.

Denni mengakui, ada banyak peserta yang sekarang telah menjadi wirausahwan seperti perias wajah (make up) bahkan ada yang menjadi Youtuber. Hal ini, kata dia menunjukkan bahwa Program Kartu Prakerja pada hakikatnya adalah mengurangi gap antara kompetisi sumber daya manusia (SDM) dan kebnutuhan dunia kerja.

"Seperti misalnya keahlian rias wajah, banyak kemudian menjadi youtuber, menjadi perias pre-wedding, wisuda dan sebagainya yang sekarang hanya lewat online," ujar Denni. (Baca juga: Kenali dan Jangan Remehkan Gejala Long Covid)

Dia mengklaim, program tersebut merupakan sebuah langkah tepat dalam mendorong penguatan tata kelola serta meningkatkan akuntabilitas program Kartu Prakerja ke depan.

Dia menambahkan, dalam proses penerimaan program tersebut, dari total 40 juta pendaftar, jumlah yang lolos verifikasi email sebanyak 26 juta orang. Kemudian lolos verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK) menjadi 20 juta orang, dan lolos verifikasi nomor ponsel sebanyak 18 juta orang.

Henni menambahkan, khusus batch 10 pada September lalu, jumlah pendaftar mencaai 6,7 juta orang, yang kemudian tersaring sedemikian rupa sehingga yang diterima sebanyak 116.261 orang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0995 seconds (0.1#10.140)