Saatnya Bangun Kekuatan SDM Pertanian di Aceh Utara, Buktinya Sudah Banyak
loading...
A
A
A
ACEH UTARA - Potensi pertanian di Kabupaten Aceh Utara dinilai sangat besar. Untuk meningkatkan produksinya, Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengandalkan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) dengan memaksimalkan fungsi penyuluh pertanian.
Untuk mewujudkannya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi melakukan audiensi dengan Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib. Dalam pertemuan itu, Dedi Nursyamsi mengajak Pemda Aceh Utara bekerja sama dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya penyuluh dan petani.
"Kami yakin bahwa kunci utama keberhasilan pembangunan pertanian ada di SDM-nya, bukan di sarana dan prasarana, pupuk, Alsintan, benih dan sebagainya. Yang utama justru SDM. Sudah banyak bukti yang memperlihatkan hal tersebut," ujar Dedi Nursyamsi, Rabu (4/11/2020).
(Baca Juga: Mentan Dorong Ekspor Pakan Ternak Tembus Asia hingga Eropa )
Dedi Nursyamsi mengungkapkan, pada bulan september kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis progress Produk Domestik Bruto (PDB) seluruh sektor di negeri ini. Ternyata satu satunya PDB sektor pertanian yang paling mengesankan pertumbuhannya, positif 16,24% dari kuartal I ke kuartal II melekat dibandingkan sektor sektor lain yang umumnya negatif pertumbuhannya.
"Bahkan seperti sektor pariwisata, transportasi, restoran, dan sebagainya tumbuh minus 29 persen. Rata-rata pertumbuhan PDB kita itu minus 5,8 persen. Alhamdulillah pertanian masih mampu 16,24 persen positif. Bahkan 16,24 persen itu rata-rata dari pertanian, perikanan, dan kehutanan. Kalau pertanian saja, PDB meningkatnya 22,5 persen," tutur Dedi Nursyamsi.
Jadi meskipun program pertanian berkurang karena anggarannya dimakan covid 19, lanjutnya, anggaran Kementan lebih sepertiganya dipotong, sehingga pengadaan pupuk, alsin, benih turun. Semua program turun, tapi meskipun demikian produksi pertanian meningkat 22,5 persen.
"Saya yakin itu adalah kontribusi dari petani, Poktan, Gapoktan, KWT dan penyuluh. Kami semakin yakin bahwa kunci keberhasilan pertanian diawali dari kebangkitan SDM pertanian, petani dan para penyuluhnya," bebernya.
Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib mengungkapkan, apa yang diinginkan Kementan ini sesuai dengan harapannya selama ini. Menurutnya, dengan SDM handal, semua akan bisa terjadi.
"Dan yang paling kami harapkan, selain Bapak memberikan pelatihan kepada penyuluh di tingkat kecamatan maupun kabupaten, kami juga dulu ada yang namanya tenaga harian lepas (THL). Sekarang mereka sudah diputuskan. Saya sebagai Bupati memohon mengadakan kembali karena tenaga mereka sangat membantu pertanian kami," ungkap Muhammad Thaib.
(Baca Juga: Kementan Dorong Sertifikasi Calon ASN PPPK Penyuluh Pertanian )
Dikatakannya, THL sangat membantu penyuluh di Aceh Utara yang terbatas dengan wilayah yang luas. Apalagi, di Aceh Utara banyak terdapat lahan tidur.
"Dengan kedatangan Bapak Kepala Badan SDM, Saya sebagai bupati bersama masyarakat sangat mengharapkan hal ini. Lahan saya sangat luas tapi penyuluh saya bukan tidak bagus, sangat bagus, tapi belum didukung oleh IT. Dana kami juga sangat terbatas, apalagi sejak ada covid. Dengan dukungan ini kami akan coba kembali membangun SDM," tandasnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melalui berbagai terobosan programnya terus berupaya membangun kekuatan SDM. Ini dilakukan untuk mewujudkan percepatan penumbuhan dan penguatan petani muda dalam visi besar Indonesia maju.
"Ke depan, Kementan terus meningkatkan kualitas SDM pertanian dan membuat sektor pertanian menjadi lebih menarik serta menguntungkan. Pertanian kita harus mandiri dan modern sehingga keluarga petani semakin sejahtera. Di samping itu, pertanian harus bisa menarik minat generasi muda sebagai profesi yang menjanjikan," ujar Mentan SYL.
Mentan SYL menekankan, penguatan SDM ini wajib masuk dalam program prioritas Kementan yang dilakukan terintegrasi pada pembentukan Kostratani yang berbasis di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan.
"Kostra Tani mempunyai peranan yang strategis terutama pada pengelolaan data dan informasi dan pusat pergerakan pembangunan pertanian. Lebih dari itu, fungsi Kostratani juga bisa dijadikan sebagai pusat pembelajaran dan pelatihan, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan," tegasnya.
Untuk mewujudkannya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi melakukan audiensi dengan Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib. Dalam pertemuan itu, Dedi Nursyamsi mengajak Pemda Aceh Utara bekerja sama dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya penyuluh dan petani.
"Kami yakin bahwa kunci utama keberhasilan pembangunan pertanian ada di SDM-nya, bukan di sarana dan prasarana, pupuk, Alsintan, benih dan sebagainya. Yang utama justru SDM. Sudah banyak bukti yang memperlihatkan hal tersebut," ujar Dedi Nursyamsi, Rabu (4/11/2020).
(Baca Juga: Mentan Dorong Ekspor Pakan Ternak Tembus Asia hingga Eropa )
Dedi Nursyamsi mengungkapkan, pada bulan september kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis progress Produk Domestik Bruto (PDB) seluruh sektor di negeri ini. Ternyata satu satunya PDB sektor pertanian yang paling mengesankan pertumbuhannya, positif 16,24% dari kuartal I ke kuartal II melekat dibandingkan sektor sektor lain yang umumnya negatif pertumbuhannya.
"Bahkan seperti sektor pariwisata, transportasi, restoran, dan sebagainya tumbuh minus 29 persen. Rata-rata pertumbuhan PDB kita itu minus 5,8 persen. Alhamdulillah pertanian masih mampu 16,24 persen positif. Bahkan 16,24 persen itu rata-rata dari pertanian, perikanan, dan kehutanan. Kalau pertanian saja, PDB meningkatnya 22,5 persen," tutur Dedi Nursyamsi.
Jadi meskipun program pertanian berkurang karena anggarannya dimakan covid 19, lanjutnya, anggaran Kementan lebih sepertiganya dipotong, sehingga pengadaan pupuk, alsin, benih turun. Semua program turun, tapi meskipun demikian produksi pertanian meningkat 22,5 persen.
"Saya yakin itu adalah kontribusi dari petani, Poktan, Gapoktan, KWT dan penyuluh. Kami semakin yakin bahwa kunci keberhasilan pertanian diawali dari kebangkitan SDM pertanian, petani dan para penyuluhnya," bebernya.
Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib mengungkapkan, apa yang diinginkan Kementan ini sesuai dengan harapannya selama ini. Menurutnya, dengan SDM handal, semua akan bisa terjadi.
"Dan yang paling kami harapkan, selain Bapak memberikan pelatihan kepada penyuluh di tingkat kecamatan maupun kabupaten, kami juga dulu ada yang namanya tenaga harian lepas (THL). Sekarang mereka sudah diputuskan. Saya sebagai Bupati memohon mengadakan kembali karena tenaga mereka sangat membantu pertanian kami," ungkap Muhammad Thaib.
(Baca Juga: Kementan Dorong Sertifikasi Calon ASN PPPK Penyuluh Pertanian )
Dikatakannya, THL sangat membantu penyuluh di Aceh Utara yang terbatas dengan wilayah yang luas. Apalagi, di Aceh Utara banyak terdapat lahan tidur.
"Dengan kedatangan Bapak Kepala Badan SDM, Saya sebagai bupati bersama masyarakat sangat mengharapkan hal ini. Lahan saya sangat luas tapi penyuluh saya bukan tidak bagus, sangat bagus, tapi belum didukung oleh IT. Dana kami juga sangat terbatas, apalagi sejak ada covid. Dengan dukungan ini kami akan coba kembali membangun SDM," tandasnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melalui berbagai terobosan programnya terus berupaya membangun kekuatan SDM. Ini dilakukan untuk mewujudkan percepatan penumbuhan dan penguatan petani muda dalam visi besar Indonesia maju.
"Ke depan, Kementan terus meningkatkan kualitas SDM pertanian dan membuat sektor pertanian menjadi lebih menarik serta menguntungkan. Pertanian kita harus mandiri dan modern sehingga keluarga petani semakin sejahtera. Di samping itu, pertanian harus bisa menarik minat generasi muda sebagai profesi yang menjanjikan," ujar Mentan SYL.
Mentan SYL menekankan, penguatan SDM ini wajib masuk dalam program prioritas Kementan yang dilakukan terintegrasi pada pembentukan Kostratani yang berbasis di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan.
"Kostra Tani mempunyai peranan yang strategis terutama pada pengelolaan data dan informasi dan pusat pergerakan pembangunan pertanian. Lebih dari itu, fungsi Kostratani juga bisa dijadikan sebagai pusat pembelajaran dan pelatihan, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan," tegasnya.
(akr)