Menunggu Peran Swasta Dalam Pemulihan Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Swasta diminta lebih berperan dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional pasalnya kontribusi swasta mencapai 70% atau Rp1.000 triliun dari struktur ekonomi Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III/2020 pada hari ini. Sejumlah pihak termasuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali terkontraksi di kuartal ketiga ini, alias resesi. (Baca: Waspada dengan Virus Kejahilan)
Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin mencermati ancar-ancar yang diberikan Presiden Jokowi. Karena itu, dia meminta bantuan kepada pihak swasta untuk bergerak guna memulihkan perekonomian jika Indonesia benar-benar jatuh ke lubang resesi.
“Di mata kami memang setelah kita lihat struktur ekonomi Indonesia paling besar tetap kontribusinya ada di swasta. 70% lebih dari ekonomi Indonesia yang Rp1.000 triliun ini merupakan kontribusi swasta. Sisanya 16% BUMN, sisanya lagi baru pemerintah,” jelas Budi Sadikin dalam video virtual, Jakarta, kemarin.
Saat ini, menurutnya, pemerintah telah mengeluarkan banyak effort melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) . Namun, itu kontribusinya hanya sekitar 16-17% dari kementerian/lembaga, ditambah 5-6% untuk PEN. “Sebagian besar tetap sangat bergantung ke teman-teman di swasta,” bebernya.
Budi Gunadi menambahkan, pemerintah memfokuskan beberapa program yang bisa membantu memberi stimulus kepada pihak swasta agar mereka mulai kembali berputar roda ekonominya. “Tadi Pak Mensos (Juliari Batubara) ngomong sedikit ke saya misalnya subsidi sembako itu transportasinya melibatkan pihak swasta. Tidak hanya BUMN supaya ada perputaran ekonominya di sana,” terangnya. (Baca juga: Banyak Persoalan, MPR Minta Kemendikbud Evaluasi Pelaksanaan PJJ)
Pemerintah pun, diutarakannya, tengah coba mendorong akses pinjaman jaminan kredit, baik di tingkat pusat maupun di pelosok daerah. “Supaya daya ungkitnya bukan hanya dari pemerintah karena kita tahu kemampuan maksimal kita seperti apa, tapi juga bisa membantu teman-teman di swasta untuk mulai bisa bergerak,” pungkasnya.
Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan swasta jelas memang paling besar kontribusinya dalam struktur ekonomi Indonesia. Namun, selama pandemi masih berlangsung sulit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dia menuturkan, tujuan program PEN bukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi, melainkan untuk meningkatkan ketahanan perekonomian, ketahanan masyarakat, dan dunia usaha.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III/2020 pada hari ini. Sejumlah pihak termasuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali terkontraksi di kuartal ketiga ini, alias resesi. (Baca: Waspada dengan Virus Kejahilan)
Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin mencermati ancar-ancar yang diberikan Presiden Jokowi. Karena itu, dia meminta bantuan kepada pihak swasta untuk bergerak guna memulihkan perekonomian jika Indonesia benar-benar jatuh ke lubang resesi.
“Di mata kami memang setelah kita lihat struktur ekonomi Indonesia paling besar tetap kontribusinya ada di swasta. 70% lebih dari ekonomi Indonesia yang Rp1.000 triliun ini merupakan kontribusi swasta. Sisanya 16% BUMN, sisanya lagi baru pemerintah,” jelas Budi Sadikin dalam video virtual, Jakarta, kemarin.
Saat ini, menurutnya, pemerintah telah mengeluarkan banyak effort melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) . Namun, itu kontribusinya hanya sekitar 16-17% dari kementerian/lembaga, ditambah 5-6% untuk PEN. “Sebagian besar tetap sangat bergantung ke teman-teman di swasta,” bebernya.
Budi Gunadi menambahkan, pemerintah memfokuskan beberapa program yang bisa membantu memberi stimulus kepada pihak swasta agar mereka mulai kembali berputar roda ekonominya. “Tadi Pak Mensos (Juliari Batubara) ngomong sedikit ke saya misalnya subsidi sembako itu transportasinya melibatkan pihak swasta. Tidak hanya BUMN supaya ada perputaran ekonominya di sana,” terangnya. (Baca juga: Banyak Persoalan, MPR Minta Kemendikbud Evaluasi Pelaksanaan PJJ)
Pemerintah pun, diutarakannya, tengah coba mendorong akses pinjaman jaminan kredit, baik di tingkat pusat maupun di pelosok daerah. “Supaya daya ungkitnya bukan hanya dari pemerintah karena kita tahu kemampuan maksimal kita seperti apa, tapi juga bisa membantu teman-teman di swasta untuk mulai bisa bergerak,” pungkasnya.
Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan swasta jelas memang paling besar kontribusinya dalam struktur ekonomi Indonesia. Namun, selama pandemi masih berlangsung sulit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dia menuturkan, tujuan program PEN bukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi, melainkan untuk meningkatkan ketahanan perekonomian, ketahanan masyarakat, dan dunia usaha.