Libatkan UMKM Fesyen, Ini 3 Tujuan Gerakan Masker Kain Kemenparekraf

Sabtu, 09 Mei 2020 - 05:42 WIB
loading...
Libatkan UMKM Fesyen,...
Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Josua Simanjuntak mengatakan, #GerakanMaskerKain memiliki tiga tujuan utama. Foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) membagikan 100.000 masker kain kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta sektor pendukung parekraf lainnya yang terpaksa harus bekerja di luar rumah di tengah pandemi Corona (Covid-19).

Kemenparekraf menggandeng sejumlah pihak salah satunya MNC Peduli untuk menggelar kampanye yang merupakan bagian dari #GerakanMaskerKain sebagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19, sekaligus membantu menggerakkan industri kreatif fesyen tanah air utamanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak Covid-19.

Pada tahap pertama, dilakukan serah terima sebanyak total 49.930 masker kain kepada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, MRT Jakarta, dan Transjakarta.

Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Josua Simanjuntak mengatakan, #GerakanMaskerKain memiliki tiga tujuan utama.

Pertama adalah isu humanitas, dimana dalam gerakan ini berupaya mengajak dan mengedukasi masyarakat yang sehat untuk cukup menggunakan masker yang terbuat dari kain. Sehingga, ketersediaan masker medis tercukupi untuk tenaga kesehatan dan pasien yang membutuhkan.

"Masker yang terbuat dari kain ini telah diteliti cukup untuk meminimalisasi kontak langsung dengan debu, virus, dan droplets di luar rumah jika memang tidak dapat melakukan work from home dan harus berinteraksi dengan banyak orang," kata Josua dalam acara penyerahan masker kain secara simbolis di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (8/5/2020).

Selanjutnya adalah isu inovasi berkelanjutan, dimana dalam program ini industri yang dilibatkan memanfaatkan sisa bahan kain dari produksi garmen untuk mengurangi sampah industri fesyen.

"Dan ketiga yang sangat penting adalah membantu menggiatkan atau menggerakkan industri kreatif fesyen dalam menggerakkan usahanya agar dapat terus bekerja dengan membuat masker kain yang dapat mereka buat dari kain perca atau sisa bahan kain produksi mereka," kata dia.

Dalam prosesnya, Josua menjelaskan, kerja sama ini diawali dengan pendaftaran terbuka bagi para pelaku industri kreatif fesyen Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam pembuatan masker kain yang telah dilakukan pada 1 hingga 5 April 2020 di kanal media sosial Kemenparekaf. "Pada tahap pertama ini #GerakanMaskerKain melibatkan 13 pelaku industri kreatif fesyen dengan total 122 tenaga kerja," kata dia.

Sebelum memulai program ini, Kemenparekraf membuka pendaftaran terbuka untuk memilih UKM yang tepat sebagai produsen masker kain. Kriteria yang diharapkan termasuk di dalamnya proses kerja yang mengutamakan kebersihan dan protokol kesehatan.

Dia pun memastikan #GerakanMaskerKain akan terus berjalan dengan melibatkan lebih banyak industri fesyen tanah air. "Kami akan terus membuka kerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa bersama-sama menggerakkan ekonomi kreatif melalui gerakan ini," kata Josua.

Sementara itu, Direktur Corporate Secretary MNC Group Syafril Nasution menjelaskan, dalam kerja sama ini pihaknya menghimpun dana sebesar Rp500 juta melalui MNC Peduli untuk memproduksi masker kain yang kemudian hasilnya didistribusikan oleh Kemenparekraf.

"Harapannya melalui kegiatan ini semua masyarakat Indonesia dapat terus meningkatkan disiplin memakai masker dan menjaga jarak. Dengan begitu kita harapkan kondisi kembali normal dan masyarakat segera beraktivitas kembali," kata Syafril.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1626 seconds (0.1#10.140)