Peresmian Kantor Baru, Kata Bos OJK, NTB Harus Bebas Investasi Bodong

Senin, 09 November 2020 - 16:35 WIB
loading...
Peresmian Kantor Baru, Kata Bos OJK, NTB Harus Bebas Investasi Bodong
OJK terus meningkatkan literasi keuangan dan berharap NTB bebas dari investasi bodong. Foto SINDOnews/Hatim Varabi
A A A
MATARAM- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong literasi keuangan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk itu, otoritas terus gencar dan masif melakukan edukasi tentang pentingnya menabung, melakukan investasi pada berbagai produk keuangan, edukasi terkait risiko, dan imbal hasil.

“Kita akan tingkatkan literasi keuangan kepada masyarakat dan berharap NTB bebas dari investasi bodong,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di sela-sela peresmian Kantor OJK NTB, di Mataram, Senin (9/11).

Terkait literasi keuangan, lanjut dia, pihaknya akan mendorong peran serta perbankan memberikan kemudahan akses keuangan kepada masyarakat. “Kami juga gencar memberikan pembiayaan melalui Bank Wakaf Mikro dan diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat,” papar Wimboh.

Menurut dia, Bank Wakaf Mikro bisa menjadi contoh upaya meningkatkan pembiayaan bagi usaha mikro yang sangat mudah dan murah serta bisa dikembangkan di berbagai daerah termasuk NTB.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan keberadaan kantor OJK baru diharapkan bisa meningkatkan kontribusi OJK dalam membangun perekonomian daerahnya termasuk dengan meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat. “Literasi keuangan menjadi tantangan, karena banyak masyarakat NTB masih buta keuangan. Kehadiran OJK diharapkan bisa meningkatkan kontribusinya bagi NTB,” katanya.

Anggota Komisi XI DPR Wartiah mengharapkan keberadaan kantor baru OJK bisa meningkatkan kinerja OJK dalam membangun ekonomi daerah.”Semua pihak harus bersinergi sehingga potensi daerah dapat bisa dikembangkan,” katanya.

Wimboh mengatakan, semua pihak perlu sinergi bersama-sama mengembangkan potensi daerah sehingga ekonomi menjadi tumbuh. “Sinergi dengan pemerintah daerah, lapisan masyarakat, pesantren dan perbankan harus lebih ditingkatkan lagi. Tentunya ke depan kita mempunyai berbagai program untuk meningkatkan literasi keuangan,” paparnya. (Baca juga: Waspada Penipuan, Masyarakat Diimbau Paham Produk Keuangan)

Wimboh menjelaskan peran Kantor OJK di daerah juga harus menjadi pusat literasi dan inklusi keuangan sehingga masyarakat bisa semakin mudah mendapatkan akses keuangan yang murah dan menguntungkan serta melindungi masyarakat dari berbagai produk investasi dan keuangan ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat.
(tim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4665 seconds (0.1#10.140)