Mentan SYL: Jadi Kenyang Tidak Harus dari Nasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menerangkan, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong diversifikasi makanan pokok seiring kebutuhan pangan yang terus meningkat. Ia menerangkan, kenyang tidak cuma bisa didapatkan dari nasi saja.
"Kita juga melakukan diversifikasi makanan pokok yang terus dikembangkan. Jadi kenyang tidak harus beras, ada singkong, talas, sagu," ujar Mentan SYL dalam video virtual di Jakarta, Senin (9/11/2020).
(Baca Juga: Asyik, Harga Beras Premium Turun di Bulan Oktober )
Lebih lanjut selain itu, juga akan dilakukan pengembangan lahan pertanian. Dia menjelaskan untuk sawah siap garap saja ada 7,4 juta hektar saat ini, jumlahnya akan dikembangkan sehingga lebih banyak lahan yang bisa digarap dan menyerap tenaga kerja.
"Diversifikasi komoditi harus kita lakukan khususnya kebutuhan dasar," ungkapnya.
(Baca Juga: Kementan Gunakan Tiga Jurus Ampuh Hadapi Penduduk yang Doyan Makan )
Selain itu akan mengembangkan lahan pertanian di lahan rawa-rawa. Bukan lahan rawa gambut tentunya, melainkan lahan yang memiliki banyak kandungan air. Kemudian, pihaknya mengatakan akan memaksimalkan lahan di dataran tinggi juga.
"Sekarang ini, lahan eksisting saja sawah itu 7,4 juta hektar. Ini mau dikembangkan, dilakukan lagi di lahan luas, misalnya rawa yang bisa dibuatkan food estate. Ada juga beberapa dataran tinggi juga bisa dikembangkan komoditas di sana untuk mengganti yang impor," tandasnya.
Lihat Juga: Prabowo Janji RI Swasembada Pangan 5 Tahun Lagi, Pakar Sarankan Genjot Komoditas non-Padi
"Kita juga melakukan diversifikasi makanan pokok yang terus dikembangkan. Jadi kenyang tidak harus beras, ada singkong, talas, sagu," ujar Mentan SYL dalam video virtual di Jakarta, Senin (9/11/2020).
(Baca Juga: Asyik, Harga Beras Premium Turun di Bulan Oktober )
Lebih lanjut selain itu, juga akan dilakukan pengembangan lahan pertanian. Dia menjelaskan untuk sawah siap garap saja ada 7,4 juta hektar saat ini, jumlahnya akan dikembangkan sehingga lebih banyak lahan yang bisa digarap dan menyerap tenaga kerja.
"Diversifikasi komoditi harus kita lakukan khususnya kebutuhan dasar," ungkapnya.
(Baca Juga: Kementan Gunakan Tiga Jurus Ampuh Hadapi Penduduk yang Doyan Makan )
Selain itu akan mengembangkan lahan pertanian di lahan rawa-rawa. Bukan lahan rawa gambut tentunya, melainkan lahan yang memiliki banyak kandungan air. Kemudian, pihaknya mengatakan akan memaksimalkan lahan di dataran tinggi juga.
"Sekarang ini, lahan eksisting saja sawah itu 7,4 juta hektar. Ini mau dikembangkan, dilakukan lagi di lahan luas, misalnya rawa yang bisa dibuatkan food estate. Ada juga beberapa dataran tinggi juga bisa dikembangkan komoditas di sana untuk mengganti yang impor," tandasnya.
Lihat Juga: Prabowo Janji RI Swasembada Pangan 5 Tahun Lagi, Pakar Sarankan Genjot Komoditas non-Padi
(akr)