Pasar Mobil Mulai Membaik, Optimistis Bangkit Tahun Depan

Selasa, 10 November 2020 - 09:15 WIB
loading...
A A A
Amelia menuturkan, pada Juli mulai terlihat ada pertumbuhan penjualan mobil sampai Oktober sudah mencapai 47.000 unit. Dibandingkan tahun lalu, pasar ritel sales turun sekitar 46%. Sementara penjualan wholesales turun lebih besar sekitar 50%.

“Tapi prediksi sampai akhir tahun akan jadi lebih baik turunnya secara wholesales sekitar 46% dan ritel sales sekitar 47%. Kami berharap tahun depan akan jadi lebih baik lagi karena pandemi akan berkurang, bahkan kita akan masuk ke era new normal,” jelasnya.

Dia meyakini seiring dengan membaiknya keuangan masyarakat dan juga menggeliatnya ekonomi, maka pada gilirannya mereka akan membeli mobil baru. “Merupakan hal yang wajar, saat konsumen sedang mengalami kesulitan keuangan akibat resesi mereka memilih mobil second,” tuturnya.

Sementara menurut survei yang dilakukan Inventure, sebanyak 82,9% responden mengatakan setuju bahwa mobil pribadi adalah kendaraan yang paling aman pada masa pandemi. Tidak mengherankan jika sekitar 53,1% konsumen Indonesia mengatakan, dalam kurun waktu 6 bulan setelah vaksin diproduksi, mereka akan membeli mobil. (Baca juga: Penanganan Covid-19 Membaik, Ekonomi Segera Tumbuh)

“Ini merupakan sinyal positif bagi kalangan industri automotif untuk bangkit pada 2021, setelah tahun ini kinerja perusahaan automotif berdarah-darah,” ujar Managing Partner Inventure Yuswohady.

Dari riset yang dilakukan oleh Inventure, sebanyak 55,6% dari 627 responden mengatakan bahwa dalam kurun waktu 6 bulan setelah vaksin diproduksi, mereka lebih memilih membeli mobil second dengan alasan kondisi ekonomi yang belum pasti akibat Covid-19.

Sebelumnya, Presdir PT Toyota Motor Manuacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengungkapkan, industri automotif nasional optimistis pasar mobil domestik dan ekspor kembali normal pada kuartal IV/2020. Hal ini didasari pada keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 di beberapa negara tujuan ekspor.

“Kami yakin pada kuartal IV situasi akan lebih baik. Pasar bisa rebound dua hingga tiga kali lipat dibandingkan saat puncak pandemi,” ungkap Warih.

Direktur TMMIN Bob Azam mengungkapkan, dukungan yang telah diberikan oleh pemerintah diharapkan mampu menyelamatkan industri automotif nasional. Tidak hanya pabrikan, tetapi juga supply chain yang meliputi perusahaan-perusahaan komponen, khususnya yang berskala usaha kecil menengah (UKM). (Lihat videonya: Kian Heboh Video Asusila Mirip Gisel dan jedar di Medsos)

Stimulus yang diberikan oleh pemerintah terhadap dunia usaha diyakini akan mendorong pertumbuhan industri di Tanah Air di tengah pandemi yang belum diketahui kapan akan berakhir itu. “Sekarang kami mulai produksi dengan kapasitas 60% saja. Namun, kami sudah berdiskusi dengan rantai pasok domestik untuk bersiap sehingga saat ada lonjakan permintaan kegiatan produksi tidak terganggu,” katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4247 seconds (0.1#10.140)