Kasus Raibnya Dana Nasabah Rp20 Miliar Gak Ngefek ke Saham Maybank
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus raibnya tabungan sebesar Rp20 miliar milik atlet e-sport Winda Lunardi atau Winda Earl dan sang ibunda, Floletta Lizzy Wiguna di Maybank Indonesia (BNII) masih terus berjalan. Kepala Cabang Maybank Cipulir berinisial A telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut. ( Baca juga:Soal Pengembalian Dana Nasabah Maybank Rp20 Miliar, Hotman: Masa Bayar Begitu Saja )
Meskipun tengah dilanda kasus, pergerakan saham Maybank Indonesia pada perdagangan hari ini terlihat menguat tipis Rp2 atau 0,88% di Rp230 per sahamnya. Frekuensi perdagangan saham BNII mencapai 215 kali dengan 2,53 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp582,77 juta.
Sementara itu, Average Price saham BNII tercatat 230,40, dengan Price to Earning Ratio (PER) 11,95 dan Market Cap sebesar Rp17,51 triliun.
Selama sepekan, pergerakan saham BNII tercatat bergerak fluktuatif dan pernah menyentuh level Rp252 pada 6 November lalu. Secara Year to Date (YTD), pergerakan saham juga mengalami kenaikan, pada Januari 2020 di level Rp203 dan hari ini di level Rp230.
Saham BNII memang sempat anjlok di level Rp220 pada Rabu pekan lalu (4/11), atau sekitar dua hari sebelum kasus Winda mencuat ke media. Namun, pada saat kasus itu sendiri ramai dibincangkan, harga BNII justru melesat ke level Rp234 (6/11). ( Baca juga:Menenteng Koper Sendiri, Habib Rizieq Tiba di Bandara Soekarno-Hatta )
Dalam kasus ini, diketahui dana nasabah milik Winda Lunardi alias Winda Earl dan ibunya, Floletta Lizzy Wiguna dibobol oleh Kepala Maybank Indonesia Cabang Cipulir, A tanpa sepengetahuan nasabah. Atas kasus tersebut, Kepala Cabang Maybank Cipulir dijerat pasal berlapis karena diduga menguras habis uang nasabah. Tersangka dijerat UU Perbankan dan UU Pencucian Uang dengan ancaman 20 tahun penjara.
Meskipun tengah dilanda kasus, pergerakan saham Maybank Indonesia pada perdagangan hari ini terlihat menguat tipis Rp2 atau 0,88% di Rp230 per sahamnya. Frekuensi perdagangan saham BNII mencapai 215 kali dengan 2,53 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp582,77 juta.
Sementara itu, Average Price saham BNII tercatat 230,40, dengan Price to Earning Ratio (PER) 11,95 dan Market Cap sebesar Rp17,51 triliun.
Selama sepekan, pergerakan saham BNII tercatat bergerak fluktuatif dan pernah menyentuh level Rp252 pada 6 November lalu. Secara Year to Date (YTD), pergerakan saham juga mengalami kenaikan, pada Januari 2020 di level Rp203 dan hari ini di level Rp230.
Saham BNII memang sempat anjlok di level Rp220 pada Rabu pekan lalu (4/11), atau sekitar dua hari sebelum kasus Winda mencuat ke media. Namun, pada saat kasus itu sendiri ramai dibincangkan, harga BNII justru melesat ke level Rp234 (6/11). ( Baca juga:Menenteng Koper Sendiri, Habib Rizieq Tiba di Bandara Soekarno-Hatta )
Dalam kasus ini, diketahui dana nasabah milik Winda Lunardi alias Winda Earl dan ibunya, Floletta Lizzy Wiguna dibobol oleh Kepala Maybank Indonesia Cabang Cipulir, A tanpa sepengetahuan nasabah. Atas kasus tersebut, Kepala Cabang Maybank Cipulir dijerat pasal berlapis karena diduga menguras habis uang nasabah. Tersangka dijerat UU Perbankan dan UU Pencucian Uang dengan ancaman 20 tahun penjara.
(uka)