Tak Cuman Jual-Beli Saham Bisa lewat Ponsel, Bos OJK Juga Ingin Asurasi Digital

Rabu, 11 November 2020 - 18:04 WIB
loading...
Tak Cuman Jual-Beli Saham Bisa lewat Ponsel, Bos OJK Juga Ingin Asurasi Digital
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso terus mendorong, penerapan teknologi canggih di pasar modal, sebagai upaya menarik investor. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso terus mendorong, penerapan teknologi canggih di pasar modal , sebagai upaya menarik investor. Perkembangan teknologi memungkinkan setiap orang dengan mudah bisa melakukan investasi saham. Kini jual-beli (trading) saham bisa dilakukan hanya dengan ponsel pintar (smartphone).

"Kita ingin di pasar modal, bisa membeli saham dengan teknologi. Asuransi juga kita dorong untuk bisa didorong lewat teknologi," kata Wimboh di Jakarta, Rabu (11/11/2020).

(Baca Juga: Literasi Keuangan Digital RI Kalah dari Negara Tetangga, Jokowi: Kita Punya PR Besar )

Lebih lanjut Ia juga menekankan, bakal memperbaiki infrastruktur untuk mendorong penerapan teknologi di pasar modal. Hal ini agar, pasar modal Indonesia bisa menyerapkan penggunaan teknologi yang baik. "Ini akan masuk-masuk ke daerah apabila Infrastruktur terkait teknologi akses bisa segera dipenuhi dan financial bisa memberikan service di daerah dengan teknolgi," jelasnya.

Dia menambahkan akselerasi digital dalam sektor keuangan Indonesia bisa tumbuh lebih cepat. Setidaknya, Indonesia mempunyai beberapa posisi menguntungkan dibandingkan negara lain. "Potensi berkembangnya lebih cepat dibandingkan negara dengan penduduk yang lebih sedikit," ungkapnya.

(Baca Juga: Potensi Ekonomi Digital RI Bisa Naik Berlipat-lipat, Sri Mulyani: Jangan Lagi Ada 3T )

Sementara itu sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan, potensi besar ekonomi digital RI baru bisa terpenuhi jika infrastruktur di Indonesia memadai. Pasalnya, infrastruktur tersebut menjadi penting dan memungkinkan seluruh orang Indonesia mengakses internet di manapun mereka berada.

"Tidak ada istilah (3T) terluar, terpinggirkan atau tertinggal. Mereka perlu dapat akses internet. Makanya kita perlu bangun infrastruktur," ungkap Menkeu saat acara Indonesia Fintech Summit 2020: Fintech Visionary Talk, hari ini.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1077 seconds (0.1#10.140)