Diadang Pandemi, KPR CIMB Niaga Optimistis Masih Survive
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatat kredit pemilikan rumah (KPR) per akhir September tumbuh 7,9% menjadi Rp35,38 triliun dari Rp32,8 triliun.
Namun new booking hingga September mengalami penurunan 19% menjadi Rp5,5 triliun dari Rp6,8 triliun. Menurut Mortgage & Indirect Auto Business Head CIMB Niaga Heintje Mogi, penurunan tersebut juga salah satu imbas dari pandemi Covid 19 .
"Semua segmen properti sepertinya alami penurunan tapi salah satu bank Buku IV yang bisnis propertinya tumbuh hanya CIMB Niaga," kata Heintje saat webinar di Jakarta, Jumat (13/11/2020). ( Baca juga:Hoaks Marak Akibat Kesenjangan Ekspektasi Publik dan Ketersediaan Informasi )
Adapun nilai transaksi new booking juga mengalami penurunan tajam dimana pada masa PSBB atau sejak awal Covid masuk Indonesia, yakni bulan Maret 2020, mencapai Rp562 miliar. Angka tersebut jauh merosot jika dibandingkan sebelum covid pada Februari 2020 sebesar Rp845 miliar.
"Hingga bulan Mei masih mengalami penurunan ke angka Rp282 miliar. Namun ketika PSBB diperlonggar dan diberlakukan new normal transaksi new booking KPR meningkat pada Juni 2020 menjadi Rp605 miliar," katanya
Bahkan hingga bulan September 2020 sudah berada pada angka Rp733 miliar. Sementara itu rasio NPL KPR per September 2020 berada di angka 1,8% atau jauh lebih baik dibandingkan pada Mei 2020 sebesar 2,77%. Ke depan, pihaknya optimistis bisnis KPR masih dapat tumbuh dan berkembang seiring dengan adanya pemulihan ekonomi indonesia. ( Baca juga:Gara-Gara Salah Ketik, Heboh Soal Kepemilikan Saham DKI di Perusahaan Bir )
"Sebetulnya target penyaluran KPR saya tahun ini sebesar Rp11,5 triliun dan baru tercapai Rp6 triliun karena ada gap. Tapi proyeksi ke depan saya optimistis akan lebih membaik," ungkap dia.
Namun new booking hingga September mengalami penurunan 19% menjadi Rp5,5 triliun dari Rp6,8 triliun. Menurut Mortgage & Indirect Auto Business Head CIMB Niaga Heintje Mogi, penurunan tersebut juga salah satu imbas dari pandemi Covid 19 .
"Semua segmen properti sepertinya alami penurunan tapi salah satu bank Buku IV yang bisnis propertinya tumbuh hanya CIMB Niaga," kata Heintje saat webinar di Jakarta, Jumat (13/11/2020). ( Baca juga:Hoaks Marak Akibat Kesenjangan Ekspektasi Publik dan Ketersediaan Informasi )
Adapun nilai transaksi new booking juga mengalami penurunan tajam dimana pada masa PSBB atau sejak awal Covid masuk Indonesia, yakni bulan Maret 2020, mencapai Rp562 miliar. Angka tersebut jauh merosot jika dibandingkan sebelum covid pada Februari 2020 sebesar Rp845 miliar.
"Hingga bulan Mei masih mengalami penurunan ke angka Rp282 miliar. Namun ketika PSBB diperlonggar dan diberlakukan new normal transaksi new booking KPR meningkat pada Juni 2020 menjadi Rp605 miliar," katanya
Bahkan hingga bulan September 2020 sudah berada pada angka Rp733 miliar. Sementara itu rasio NPL KPR per September 2020 berada di angka 1,8% atau jauh lebih baik dibandingkan pada Mei 2020 sebesar 2,77%. Ke depan, pihaknya optimistis bisnis KPR masih dapat tumbuh dan berkembang seiring dengan adanya pemulihan ekonomi indonesia. ( Baca juga:Gara-Gara Salah Ketik, Heboh Soal Kepemilikan Saham DKI di Perusahaan Bir )
"Sebetulnya target penyaluran KPR saya tahun ini sebesar Rp11,5 triliun dan baru tercapai Rp6 triliun karena ada gap. Tapi proyeksi ke depan saya optimistis akan lebih membaik," ungkap dia.
(uka)