Perdagangan Bebas ASEAN Plus Disepakati, Apindo: Persaingan Makin Sengit!

Senin, 16 November 2020 - 11:43 WIB
loading...
Perdagangan Bebas ASEAN...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) telah resmi ditandatangani oleh negara-negara anggotanya pada Minggu (15/11/2020). Perjanjian ini sekaligus menjadi blok perdagangan bebas terbesar di dunia. Adapun negara-negara yang berpartisipasi dalam RCEP ini adalah 10 negara ASEAN dan lima negara lainnya seperti China, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru.

Menanggapi hal ini, Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Benny Soetrisno mengatakan, ditandatanganinya perjanjian ini merupakan kabar gembira, karena akses pasar akan menjadi besar. Meskipun begitu, dia mengingatkan adanya persaingan yang akan bertambah makin sengit, dimana Indonesia harus bisa menerima barang-barang yang diekspor oleh negara-negara anggota RCEP.

"Memang ada banyak hal yang harus kita tekuni detail satu per satu misalnya mengenai kehalalan barang ya, itu juga harus kita siapkan. Beberapa yang perlu dilakukan secara business to business atau bilateral mengenai recognation agreement walaupun di dalam payung RCEP," ujar Benny dalam acara Market Review IDX Channel, Senin (16/11/2020).



Benny menambahkan, dalam perjanjian RCEP ini juga akan mematuhi peraturan yang dikeluarkan oleh World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia. "Tentu kita juga punya satu instrumen yaitu instrumen yang diberikan WTO untuk hal perdagangan. Jadi, RCEP itu memang perluasan pasar tapi sekaligus memperluas persaingan dan itu tidak boleh lepas dari aturan WTO," katanya.



Terkait perjanjian tersebut, Benny mengatakan bahwa pada dasarnya setiap negara pasti menginginkan bisa dengan leluasa masuk ke negara lain, namun dibalik itu setiap negara pasti ingin melindungi beberapa barang atau industrinya dalam negeri. "Nah, ini yang menyebabkan perundingan itu isunya ada yang harus diberi dan harus ada yang diminta. Nah, untuk mengatur 15 negara apa yang diberikan dan diterima itu cukup sulit untuk lebih dari 11.000 HS number," ucapnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Menilik Alasan di Balik...
Menilik Alasan di Balik Trump Terapkan Tarif Impor 32% ke Indonesia
58 Bulan Beruntun, Neraca...
58 Bulan Beruntun, Neraca Dagang RI Kembali Cetak Surplus per Februari 2025
Ekspor Indonesia Naik...
Ekspor Indonesia Naik 2,5% di Februari 2025, Nilainya USD21,98 Miliar
Kanada Siap Berinvestasi...
Kanada Siap Berinvestasi Dukung Transisi Energi Indonesia
Ketahanan Pangan Jadi...
Ketahanan Pangan Jadi Fokus Kerja Sama Indonesia-Kanada
Bea Cukai Perkuat Pencegahan...
Bea Cukai Perkuat Pencegahan Pelanggaran Ekspor Impor di Pelabuhan Tanjung Priok
54 Bulan Beruntun, Neraca...
54 Bulan Beruntun, Neraca Dagang RI per Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar
Bukan Hanya China, Ancaman...
Bukan Hanya China, Ancaman Tarif Trump Bayangi Negara-negara Asia Ini
Prabowo Putuskan Sritex...
Prabowo Putuskan Sritex Tetap Bisa Ekspor Impor Meski Pailit
Rekomendasi
Havaianas Gandeng Gigi...
Havaianas Gandeng Gigi Hadid, Flip-Flop Siap Jadi Tren Fashion Global
Ngeri, Nenek di Buton...
Ngeri, Nenek di Buton Tewas Dililit Ular Piton 7 Meter
KPK Selidiki Korupsi...
KPK Selidiki Korupsi Jual Beli Gas PGN-IAE, Ditaksir Rugikan Negara Rp252 Miliar
Berita Terkini
Gratis! Produk UMKM...
Gratis! Produk UMKM Tampil di Halaman Depan PaDi UMKM Tanpa Bayar
1 jam yang lalu
Cegah Banjir Produk...
Cegah Banjir Produk Impor, Asosiasi Baja RI Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi
1 jam yang lalu
China Balas Dendam ke...
China Balas Dendam ke AS, Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
3 jam yang lalu
Kisah Warung Legendaris...
Kisah Warung Legendaris Bu Sum di Yogyakarta, Berkembang Bersama Pendanaan dari BRI
4 jam yang lalu
Pengusaha Muda Blak-blakan...
Pengusaha Muda Blak-blakan Soal Efek Bahaya dari Perang Tarif AS dan China
4 jam yang lalu
Rencana Relaksasi TKDN,...
Rencana Relaksasi TKDN, Industri Nasional Waspadai Banjir Impor dari China
4 jam yang lalu
Infografis
Kelas Menengah Terancam...
Kelas Menengah Terancam Jatuh Miskin, Beban Ekonomi Makin Berat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved