RI Butuh Cadangan Energi Melimpah, Menteri ESDM: Perlu Eksplorasi Sangat Masif!

Senin, 16 November 2020 - 15:18 WIB
loading...
RI Butuh Cadangan Energi...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Indonesia memiliki sumber daya energi termasuk minyak dan gas bumi (migas) yang sangat banyak. Meski begitu, sumber daya tersebut belum sepenuhnya dikonversi menjadi cadangan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, saat ini telah ditemukan cadangan-cadangan yang sangat besar namun Indonesia masih memerlukan lagi adanya giant discovery khususnya minyak mengingat konsumsi ke depan yang akan sangat besar.

"Kita membutuhkan tambahan lebih 1 juta barel per hari. Ini menjadi tantangan kita ke depan bagaimana kita bisa melakukan discovery terhadap 68 potensi cekungan yang ada di wilayah Indonesia," ujarnya pada acara peluncuran buku "An Introduction into The Geology of Indonesia" karya Prof. Dr. R. P. Koesoemadinata, Senin (16/11/2020).

( )

Berdasarkan data, jumlah cadangan minyak bumi saat ini sebesar 3,77 miliar barel, cadangan gas bumi masih ada 77,3 triliun tcf (kaki kubik), serta cadangan batubara masih ada 37,6 miliar ton.

Arifin melanjutkan, eksplorasi yang sangat masif masih sangat diperlukan hingga saat ini mengingat produksi migas terus mengalami penurunan.

"Hal ini disebabkan lapangan migas di Indonesia yang sudah tua dan belum ditemukannya cadangan minyak yang besar setelah penemuan cadangan Blok Cepu. Demikian juga halnya di subsektor mineral dan batu bara masih diperlukan kegiatan eksplorasinya," jelasnya.

( )

Berdasarkan data dari S&P Global Market Intellegence, selama 20 tahun terakhir total biaya eksplorasi di Indonesia hanya 1% dari biaya eksplorasi yang dikeluarkan perusahaan-perusahaan tambang kelas dunia. Walaupun biaya eksplroasi Indonesia secara global masih rendah namun terdapat peningkatan terhadap biaya eksplorasi di tahun 2019.

"Pemerintah melakukan beberapa upaya dalam mendorong pengembangan sumber daya dan peningkatan investasi energi dan mineral di tanah air khususnya pada kegiatan eksplorasi," jelas Arifin.

Salah satu kebijakannya melalui kebebasan memilih skema kontrak kerja sama (production sharing contract/PSC) antara PSC bagi hasil kotor (Gross Split) atau PSC pengembalian biaya operasi (Cost Recovery).

Arifin menuturkan, di bidang mineral dan batu bara, pemerintah juga sedang melakukan inventarisasi dan validasi data mineral dan batu bara dengan membangun sistem data base hasil kegiatan eksplorasi secara nasional dalam aplikasi Exploration Data Warehouse (EDW) dan Exploration Monitoring System (EMS) serta penggunaan competent person dalam pelaporan eksplorasi dan estimasi sumber daya dan cadangan.

"Kegiatan eksplorasi tidak dapat terlepas dari peran badan geologi yang salah satunya memiliki tugas untuk menyelenggarakan penelitian, penyelidikan, dan pelayanan di bidang sumber daya geologi," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Arifin mengapresiasi buku "An Introduction into The Geology of Indonesia" karya Prof. Dr. R. P. Koesoemadinata sebagai salah satu referensi dalam penyediaan informasi geologi yang menjadi dasar pengembangan energi dan mineral.

( )

Menurut dia, buku ini akan membantu pemerintah untuk eksplorasi dan pengelolaan sumber energi demi kesejahteraan masyarakat. "Saya mengucapkan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. R. P. Koesoemadinata atas peluncuran buku ini," tuturnya.

Sementara Koesoemadinata menjelaskan bahwa buku ini mencoba merangkum data-data geologi yang terkumpul selama 75 tahun kemerdekaan yang mencakup hasil dari geologi, hasil eksplorasi, dan hasil penelitian khusus. "Saya harapkan buku ini bisa bermanfaat bagi eksplorasi sumber daya bumi, yang sedang berlangsung sekarang maupun yang masa mendatang," ujarnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1020 seconds (0.1#10.140)