Terbongkar Kandidat Terkuat Vaksin Covid-19 RI, Erick Thohir: Menyentuh Pelosok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyusun skema pendistribusian vaksin Covid-19 yang direncanakan akan dilakukan pada awal 2021 mendatang. Dalam skema itu, footprint atau penggambaran distribusi vaksin sudah menyentuh hingga ke daerah pelosok.
(Baca Juga: Berbahaya! Erick Thohir Sebut Vaksin Covid-19 Mulai Dijual di Grey Market )
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, distribusi vaksin Covid-19 akan dilakukan oleh holding BUMN Farmasi. Alasannya, baik PT Bio farma (Persero), PT Kimia Farma (Persero), dan PT Indofarma (Persero) merupakan mitra kerja pemerintah dalam menggerakan proses vaksinasi dari produksi hingga distribusi.
"Untuk distribusi, tadi sudah disampaikan bahwa untuk yang vaksin Mandiri sendiri, insya Allah dengan footprint daripada Kementerian BUMN di bawah Bio Farma, Kimia Farma, dan Indofarma, footprint-nya itu sudah sampai daerah, sudah sampai yang terujung. Dan hal ini bukan hal baru untuk Bio Farma atau Kimia Farma, dan Indofarma, karena memang salah satu partner pemerintah yang sedang berjalan itu, ya dari perusahaan BUMN tersebut," ujar Menteri Erick di Jakarta, Rabu (18/11/2020).
Dalam kesempatan itu, Erick menegaskan, vaksin Sinovac dan Covax yang menjadi kandidat vaksin terkuat di Tanah Air dan akan didistribusikan ke sejumlah daerah pun menjadi vaksin terbaik.
( )
Dia bilang, tidak ada yang menjamin vaksin Moderna dan Pfizer lebih baik dari vaksin Asal Sinovac, China, dan vaksin hasil kerjasama multilateral di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tersebut.
"Kalau diargumentasikan kembali Pfizer dan Moderna lebih baik dari Sinovac atau lebih baik dari Covax? Tidak. Kan selama semuanya itu di list WHO dan sudah uji klinis, seperti itu," kata dia.
Karena itu, pemerintah cukup berhati-hati dalam melakukan proses vaksinasi. Dari produksi, distribusi, hingga penyuntikan. "Karena itu sejak awal kami di vaksin Mandiri, sangat detail, sampai di-barkot-kan. Dari mulai produksi, distribusi, hingga penyuntikan. Sampai setelah penyuntikan itu ada barkot-nya," terang Erick.
(Baca Juga: Berbahaya! Erick Thohir Sebut Vaksin Covid-19 Mulai Dijual di Grey Market )
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, distribusi vaksin Covid-19 akan dilakukan oleh holding BUMN Farmasi. Alasannya, baik PT Bio farma (Persero), PT Kimia Farma (Persero), dan PT Indofarma (Persero) merupakan mitra kerja pemerintah dalam menggerakan proses vaksinasi dari produksi hingga distribusi.
"Untuk distribusi, tadi sudah disampaikan bahwa untuk yang vaksin Mandiri sendiri, insya Allah dengan footprint daripada Kementerian BUMN di bawah Bio Farma, Kimia Farma, dan Indofarma, footprint-nya itu sudah sampai daerah, sudah sampai yang terujung. Dan hal ini bukan hal baru untuk Bio Farma atau Kimia Farma, dan Indofarma, karena memang salah satu partner pemerintah yang sedang berjalan itu, ya dari perusahaan BUMN tersebut," ujar Menteri Erick di Jakarta, Rabu (18/11/2020).
Dalam kesempatan itu, Erick menegaskan, vaksin Sinovac dan Covax yang menjadi kandidat vaksin terkuat di Tanah Air dan akan didistribusikan ke sejumlah daerah pun menjadi vaksin terbaik.
( )
Dia bilang, tidak ada yang menjamin vaksin Moderna dan Pfizer lebih baik dari vaksin Asal Sinovac, China, dan vaksin hasil kerjasama multilateral di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tersebut.
"Kalau diargumentasikan kembali Pfizer dan Moderna lebih baik dari Sinovac atau lebih baik dari Covax? Tidak. Kan selama semuanya itu di list WHO dan sudah uji klinis, seperti itu," kata dia.
Karena itu, pemerintah cukup berhati-hati dalam melakukan proses vaksinasi. Dari produksi, distribusi, hingga penyuntikan. "Karena itu sejak awal kami di vaksin Mandiri, sangat detail, sampai di-barkot-kan. Dari mulai produksi, distribusi, hingga penyuntikan. Sampai setelah penyuntikan itu ada barkot-nya," terang Erick.
(akr)