Sri Mulyani: Jika Tak Selesaikan Gender Gap, Ekonomi Dunia Akan Berkurang USD12 Triliun Per Tahun

Rabu, 18 November 2020 - 22:34 WIB
loading...
Sri Mulyani: Jika Tak...
Foto/Ilustrasi/Okezone
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap fakta bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah (PR) terkait kesetaraan gender , khususnya dalam dunia kerja. Sri mengatakan, problema ini memang berakar dari budaya patriarkis yang kental di Indonesia.

"Lingkungan kerja di Indonesia menempatkan perempuan sebagai minoritas dan membayar mereka dengan upah yang lebih rendah daripada laki-laki," ujar Sri dalam webinar UN Women Asia Pacific Women Empowerment Principles (WEPs) Awards Ceremony in Indonesia di Jakarta, Rabu (18/11/2020). ( Baca juga:Sri Mulyani Sebut Pekerja Perempuan Seperti Minoritas )

Dia menyebutkan, kesetaraan gender dan inklusivitas adalah aspek yang sangat penting. Jika tidak segera menyelesaikan masalah gender gap, ekonomi dunia akan berkurang USD12 triliun setiap tahunnya.

"Jika berkaca pada Jepang dan negara-negara serupa, mereka mulai memandang bahwa eksklusivitas ternyata membuat ekonomi mereka stagnan. Ekslusivitas menurut saya tidak baik, secara moral itu salah, dan demikian di mata ekonomi, sementara inklusivitas selalu baik," ungkap Sri.

Dia menyampaikan, hal ini misalnya bisa dicontohkan dengan mendorong praktik women empowerment kepada para pekerja perempuan yang juga mencakup ibu rumah tangga. "Dengan memberikan benefit tersebut, tentunya anak perempuan dari ibu itu akan melihat dan termotivasi," tambah Sri.

Maka dari itu, lanjut dia, kunci dari women empowerment adalah pendidikan. Partisipasi kelompok perempuan dalam pendidikan saja tidak cukup, karena belum tentu mereka mengejar jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

"Dari survei terbukti bahwa wanita terdidik lebih sehat, dan bisa mendidik anak-anaknya dengan lebih baik. Dan untuk kesetaraan gender, penting sekali untuk ditanamkan pemahamannya sejak dini," ucapnya.

Sri merasa bahwa Indonesia juga perlu banyak berinvestasi di bidang pendidikan, menanamkan value empowerment sejak usia kecil. "Jangan dihalangi perempuan bisa main mobil, laki-laki bisa masak-masakan. Jangan dikaveling, berikan mereka pilihan sehingga mereka gender neutral. Sehingga saat mereka tumbuh, mereka memandang sesama maupun orang lain yang berbeda gender dengan equal opportunity dan capability," tandasnya. ( Baca juga:Iran: Biden Bisa Cabut Sanksi dengan Tiga Perintah Eksekutif )

Sebagai Menkeu, Sri mengatakan bahwa dirinya juga mempromosikan kesetaraan gender di lingkup pemerintah. "Kami memprioritaskan itu untuk kebijakan, budget atau alat fiskal penting. Kemenkeu mengenalkan gender responsive budgeting untuk track budgetnya, apakah menyediakan support untuk kesetaraan gender atau tidak. Ini bentuk akuntabilitas instrumen kami," pungkasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
IMF Pangkas Proyeksi,...
IMF Pangkas Proyeksi, Sri Mulyani Sebut Target Ekonomi Tumbuh 5,2% Masih Realistis
Nego Tarif Trump, Menkeu...
Nego Tarif Trump, Menkeu Sri Mulyani Bertemu Dubes AS untuk Indonesia
Tukin 31.066 Dosen ASN...
Tukin 31.066 Dosen ASN Kemendiktisaintek Sudah Cair, Menkeu Gelontorkan Rp2,66 Triliun
Sri Mulyani Buka Suara...
Sri Mulyani Buka Suara Soal Dosen Kemendiktisaintek Ambyar, Tukin Belum Dibayar
Laporan Penerimaan Pajak...
Laporan Penerimaan Pajak Molor, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Terbaru APBN per Maret 2025
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
Sri Mulyani dan Suami...
Sri Mulyani dan Suami Ucapkan Selamat Idulfitri: Harapan untuk Kesejahteraan Berkeadilan
Sri Mulyani Memohon...
Sri Mulyani Memohon Penurunan Penerimaan Pajak Tak Didramatisir
Publikasi APBN KiTa...
Publikasi APBN KiTa Molor, Sri Mulyani Malam-malam Lapor ke Prabowo di Istana
Rekomendasi
Ada Pembangunan LRT...
Ada Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, Lalin di Jalan Pramuka Arah Manggarai Dialihkan
Lagi Asyik Makan di...
Lagi Asyik Makan di Restoran Seoul, Dubes Israel Ketakutan Diteriaki Genosida oleh Aktivis
KTM Hentikan Impor Motor...
KTM Hentikan Impor Motor China CFMOTO ke Eropa
Berita Terkini
Dorong Ekonomi Kerakyatan,...
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp42,23 Triliun hingga Maret 2025
53 menit yang lalu
Perkuat Ketahanan Pangan...
Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Perum BULOG Siap Dukung Koperasi Merah Putih
1 jam yang lalu
Bitcoin Lampaui Google...
Bitcoin Lampaui Google dan Amazon, Masuk 5 Besar Aset Global
2 jam yang lalu
IHSG Akhir Pekan Dibuka...
IHSG Akhir Pekan Dibuka Hijau ke 6.660, Unilever Pimpin Top Gainers
2 jam yang lalu
Negosiasi Gagal, Trump...
Negosiasi Gagal, Trump Siap Berlakukan Tarif Baru Dua Pekan ke Depan
2 jam yang lalu
Tarif Tol Semarang A,B,C...
Tarif Tol Semarang A,B,C Naik Mulai 26 April, Segini Besarannya
3 jam yang lalu
Infografis
Jika Israel Tak Hentikan...
Jika Israel Tak Hentikan Perang di Gaza, Iran Akan Serang AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved