Sri Mulyani Sebut Pekerja Perempuan Seperti Minoritas

Rabu, 18 November 2020 - 20:16 WIB
loading...
Sri Mulyani Sebut Pekerja Perempuan Seperti Minoritas
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa akibat budaya patriarkis yang kental, lingkungan kerja di Indonesia menempatkan perempuan sebagai minoritas dan membayar mereka dengan upah yang lebih rendah. Kondisi ini dinilai menghambat agenda pemerintah terkait kesetaraan gender dan inklusivitas.

"Ada konsekuensi apabila kita tidak meng-address isu kesetaraan gender. Kita juga harus lihat dari sisi tata kelola, banyak perusahaan itu perusahaan keluarga," ujar Sri dalam webinar di Jakarta, Rabu (18/11/2020). ( Baca juga:Joss! Wong Ndeso Justru Aman dari Ancaman Krisis Pangan )

Perusahaan seperti ini, jika dijalankan oleh laki-laki, dia akan menganggapnya taken for granted, bahwa posisi default jatuh ke laki-laki. Kalau perempuan, kinerja mereka akan dilihat dan diamati dengan lebih kritis.

"Praktik-praktik semacam ini membuat susah. Kita selalu menganggap laki-laki selalu kompeten, sementara perempuan harus selalu membuktikan diri mereka untuk bisa diterima," tandas Sri.

Terlebih jika membayangkan terkait resource perusahaan. Hal ini berarti pekerja perempuan harus bekerja dua kali lipat untuk mendapatkan acceptance atau diterima oleh lingkungan kerjanya.

"Ini memberikan hambatan dalam resources. Andaikan tidak seperti itu, dia bisa berkontribusi terhadap perusahaan tanpa merasa terhalang," tekannya. ( Baca juga:Doa-doa Para Nabi yang Tercantum Dalam Al-Qur'an )

Sri mengatakan bahwa perlu dilakukan advokasi karena banyak laki-laki yang tidak sadar bahwa tindakan memberi standar yang berbeda justru tidak menguntungkan.

"Banyak di antara mereka tidak punya sensitivitas terhadap aspek gender karena mereka dibesarkan dengan pandangan perempuan harus diperlakukan seperti itu. PR-nya adalah edukasi dini, dan lebih dalam dan meluas soal kesetaraan gender," tukasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1116 seconds (0.1#10.140)