Bos Bio Farma Ungkap Penyebab Harga Obat Mahal
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bio Farma mengungkapkan penyebab harga obat melambung tinggi. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, tingginya impor bahan baku obat yang masih dilakukan oleh pemerintah.
"Kalau kita lihat ini memang impor bahan baku obat masih tinggi karena itu harga obat masih mahal" ujar Honesti dalam rapat virtual dengan DPR, Jakarta, Kamis (18/11/2020). ( Baca juga:Nih Dia Penghambat Distribusi Vaksin di Indonesia )
Kata dia dibutuhkan kepastian dan kesiapan kebijakan pemerintah dalam memprioritaskan penggunaan obat dan bahan baku produksi dalam negeri.
"Tujuannya untuk menjamin profitabilitas ataupun kelangsungan dari produk dalam negeri tersebut," katanya.
Dia pun menambahkan saat ini alat kesehatan masih dilakukan impor. Ini untuk penanganan virus Covid-19. Menurutnya sudah banyak inovasi anak negeri. Sayangnya mereka kalah bersaing dengan produk impor. ( Baca juga:Habis Diperiksa Polda, Anies Baswedan Malah Diganjar Penghargaan )
"Banyak inovasi-inovasi anak negeri yang sudah dikeluarkan untuk membuat alkes-alkes untuk penanganan Covid-19, tapi kita masih kalah bersaing dengan impor karena memang keran impor itu masih dibuka oleh pemerintah," tandasnya.
"Kalau kita lihat ini memang impor bahan baku obat masih tinggi karena itu harga obat masih mahal" ujar Honesti dalam rapat virtual dengan DPR, Jakarta, Kamis (18/11/2020). ( Baca juga:Nih Dia Penghambat Distribusi Vaksin di Indonesia )
Kata dia dibutuhkan kepastian dan kesiapan kebijakan pemerintah dalam memprioritaskan penggunaan obat dan bahan baku produksi dalam negeri.
"Tujuannya untuk menjamin profitabilitas ataupun kelangsungan dari produk dalam negeri tersebut," katanya.
Dia pun menambahkan saat ini alat kesehatan masih dilakukan impor. Ini untuk penanganan virus Covid-19. Menurutnya sudah banyak inovasi anak negeri. Sayangnya mereka kalah bersaing dengan produk impor. ( Baca juga:Habis Diperiksa Polda, Anies Baswedan Malah Diganjar Penghargaan )
"Banyak inovasi-inovasi anak negeri yang sudah dikeluarkan untuk membuat alkes-alkes untuk penanganan Covid-19, tapi kita masih kalah bersaing dengan impor karena memang keran impor itu masih dibuka oleh pemerintah," tandasnya.
(uka)