Promosi Pariwisata Indonesia Jalan Terus di Tengah Pandemi

Minggu, 22 November 2020 - 11:01 WIB
loading...
Promosi Pariwisata Indonesia...
Simulasi CHSE di destinasi wisata Labuan Bajo, NTT. Foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memastikan promosi destinasi pariwisata Indonesia ke publik mancanegara tetap dilakukan meski kondisi pandemi Covid-19 belum memungkinkan wisatawan mancanegara (wisman) untuk datang ke Tanah Air.

Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, promosi dilakukan untuk menjaga agar pariwisata Indonesia tetap eksis di kancah global dan tetap hidup dalam benak wisman. Lantaran kondisi pandemi, promosi lebih banyak dilakukan melalui digital dan media sosial.

"Kita paham bahwa untuk wisman belum bisa datang ke sini, tapi untuk menjaga mindset pasar kita tetap perlu promosi, tentunya konten promosinya beda," ujarnya di sela-sela diskusi bertajuk "Jurnalisme Pariwisata di Era New Normal" di Hotel Millenium, Jakarta, Jumat (20/11/2020).

( )

Tak hanya Indonesia, kata dia, semua negara melakukan hal yang sama, termasuk juga negara-negara kompetitor di Asia Tenggara. "Negara-negara pesaing juga gencar tetap mempromosikan destinasinya sehingga tidak hilang dari top of mind pasar tersebut," ucapnya.

Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf Agustini Rahayu mengatakan, prinsip 'dream now travel tomorrow' menjadi alasan untuk tetap berpromosi sehingga wisatawan global tidak melupakan Indonesia.

Selain promosi melalui digital dan media sosial, pihaknya juga tetap berupaya menjalin kerja sama pariwisata dengan negara lain, baik dengan pemerintahnya (government-to-government/G2G) maupun dengan industri pariwisata (government-to-business/G2B).

"G2G penting karena misalnya mau melakukan travel arrangement antara dua negara kan nggak bisa berjalan kalau tidak ada komitmen dan kesepakatan G2G. Untuk G2B seoerti kerja sama dengan travel operator di negara luar juga terus dilakukan," ujarnya kepada SINDOnews.

Ayu, sapaan akrab Agustini Rahayu, juga mengungkapkan bahwa saat ini operator perjalanan wisata di dalam negeri khususnya yang bergerak di bidang inbound terus berkoordinasi dengan pemerintah perihal potensi dibukanya Indonesia untuk kunjungan wisman. Pasalnya, mereka juga sudah ancang-ancang menjaring wisman.

"Beberapa tur operator perjalanan wisata yang besar bahkan sudah ada bookingan sampai 600 grup mulai Maret 2021. Ada juga yang bookingannya mulai Juli 2021. Kebanyakan untuk wisman dari Eropa dan Asia Pasifik," tuturnya.

Ayu menambahkan, sembari menunggu situasi kondusif, pemerintah juga terus mempersiapkan destinasi pariwisata di Indonesia agar memenuhi protokol CHSE (Clean, Health, Safety, Environmental sustainability). Tujuannya untuk membangkitkan kepercayaan pasar bahwa Indonesia aman dan nyaman untuk dikunjungi.

( )

Juru Bicara Kemenparekraf, Prabu Revolusi mengatakan, saat ini masyarakat dan negara-negara di seluruh dunia masih wait and see untuk mulai membuka kembali perjalanan wisata. Pasalnya, ketidakpastian masih tinggi dan sejumlah negara juga dilanda gelombang kedua (second wave) Covid-19.

"Jadi termasuk wacana travel bubble juga masih sedang dikonsepkan apakah ini efektif atau nggak? Apalagi kita masih belum tahu kapan vaksin Covid-19 akan terdistribusi ke masyarakat, sehingga ancaman second wave bisa terjadi kapan saja," ujarnya.

( )

Dia menyebut bahwa vaksin Covid-19 menjadi kunci yang akan dapat mempercepat pemulihan semua sektor ekonomi termasuk pariwisata. "Vaksin Covid-19 betul-betul jadi momentum untuk semua sektor. Tinggal tunggu vaksin, kalau sudah ada (maka) semua lebih baik," pungkasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1751 seconds (0.1#10.140)