Tahun Depan, IHSG Diramal Bakal Lebih Menarik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mandiri Sekuritas menyebut bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan lebih menarik dalam satu tahun ke depan. Salah satu alasannya karena valuasi IHSG di kisaran 15,3 kali atau lebih tinggi dibanding kisaran rata-rata valuasi di 14,4 kali.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Dannif Utojo Danusaputro mengatakan, jika dibandingkan IHSG terhadap global pierce, maka valuasi saham Indonesia tergolong tidak mahal terutama dibandingkan develop market index.
"Sehingga menjadi salah satu alasan bahwa saham di Indonesia masih lebih menarik satu tahun ke depan karena kita melihat dari tolok ukur risk free rate yang menggunakan yield yang menggunakan obligasi pemerintah yang rangenya 1-10 tahun," ujar Dannif dalam Webinar Economic Outlook 2021, Selasa (24/11/2020).
Dengan terus menurunnya obligasi pemerintah dengan jangka waktu tersebut membuat valuasi IHSG sangat menarik karena terjadi penurunan pada yield obligasi pemerintah."Dan harapan akan rendahnya kebijakan suku bunga global satu tahun ke depan dan memberikan dukungan valuasi yang baik untuk Bursa Efek Indonesia," katanya.
Selain itu, jika dilihat dari komparasi fixed income, Dannif menyebut, IHSG harus tetap melakukan diversifikasi sebab selama ini dari segi pasar fixed income selalu out perform saham dalam beberapa tahun terakhir. "Namun, melihat dari sedikitnya ruang untuk melakukan perubahan suku bunga baik di sisi domestik, kita berpendapat mulai tahun depan pasar saham lebih menarik dibanding obligasi," ucapnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Dannif Utojo Danusaputro mengatakan, jika dibandingkan IHSG terhadap global pierce, maka valuasi saham Indonesia tergolong tidak mahal terutama dibandingkan develop market index.
"Sehingga menjadi salah satu alasan bahwa saham di Indonesia masih lebih menarik satu tahun ke depan karena kita melihat dari tolok ukur risk free rate yang menggunakan yield yang menggunakan obligasi pemerintah yang rangenya 1-10 tahun," ujar Dannif dalam Webinar Economic Outlook 2021, Selasa (24/11/2020).
Dengan terus menurunnya obligasi pemerintah dengan jangka waktu tersebut membuat valuasi IHSG sangat menarik karena terjadi penurunan pada yield obligasi pemerintah."Dan harapan akan rendahnya kebijakan suku bunga global satu tahun ke depan dan memberikan dukungan valuasi yang baik untuk Bursa Efek Indonesia," katanya.
Selain itu, jika dilihat dari komparasi fixed income, Dannif menyebut, IHSG harus tetap melakukan diversifikasi sebab selama ini dari segi pasar fixed income selalu out perform saham dalam beberapa tahun terakhir. "Namun, melihat dari sedikitnya ruang untuk melakukan perubahan suku bunga baik di sisi domestik, kita berpendapat mulai tahun depan pasar saham lebih menarik dibanding obligasi," ucapnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
(nng)