Bikin Tie-Dye Bersama Ninja Xpress, Dari Hobi Jadi Penghasilan Beromzet Jutaan Rupiah

Kamis, 26 November 2020 - 19:02 WIB
loading...
A A A
Bahan dan peralatan yang diperlukan tidak mahal. Bahkan sebagian adalah benda yang umum dimiliki di setiap rumah, yaitu gunting, karet gelang, sarung tangan karet, wadah, tray, manik-manik atau kelereng, water glass, pewarna atau pemutih, dan tentunya media yang akan diwarnai seperti kaus, piyama, atau topi.

Teknik Pewarnaan

Teknik tie-dye menggunakan metode pewarnaan dingin. Pigmen warna yang dijual di pasaran pun ada yang aman untuk anak-anak, sehingga si kecil juga bisa ikut belajar dan berkreasi bersama.

Apabila menggunakan media berwarna putih, maka akan dilakukan pewarnaan. Sedangkan jika memakai media yang sudah berwarna, warna tersebut akan dihilangkan menggunakan pemutih untuk memunculkan motif.

Setelah menentukan media yang hendak diproses, cari titik tengah dan jiwit sambil diputar sampai membentuk spiral. Gunakan karet gelang untuk menahan agar bentuk spiral tidak terbuka kembali. Rendam di dalam water glass agar warna dapat terkunci nantinya. Setelah diperas, letakkan media yang hendak diwarnai di atas tray dan warnai dengan merata. Diamkan selama 3-8 jam agar warna teresap sempurna.

Selain berbagi ilmu melalui serial video BERGURU yang tayang setiap minggu, Ninja Xpress juga melakukan sejumlah program inisiatif lainnya seperti Ninja Academy (OASIS Online). Ini merupakan bentuk perwujudan dari kampanye #ObsesiUntukNegeri, yang merupakan komitmen Ninja Xpress dalam mendukung dan membantu UMKM serta brand lokal untuk terus berkembang.

Melalui program pelatihan Ninja Academy (OASIS Online), Ninja Xpress memberikan pelatihan online kepada mereka yang berada di dalam ekosistem Ninja Xpress. Ada juga Ninja Creative Hub yang menjadi tempat di mana para pelaku UMKM serta brand lokal untuk meningkatkan kemampuannya supaya bisa lebih berkembang.

Oleh sebab itu, tidak perlu takut atau ragu untuk memulai bisnis dari rumah, karena ada banyak fasilitas yang dapat menunjang pertumbuhan maupun skill guna memperlancar kegiatan berbisnis. Jadi, tunggu apa lagi?

Ada banyak perubahan yang terjadi sejak pandemi Covid-19 berlangsung. Meskipun Indonesia dinyatakan memasuki masa resesi pada kuartal III-2020, ternyata kebiasaan masyarakat yang berdiam diri di rumah justru meningkatkan kecenderungan belanja online.

Saat rapat bersama Panja Pemulihan Pariwisata Komisi X DPR pada Juli 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menuturkan bahwa aktivitas belanja online meningkat sampai 400% selama pandemi. Hal ini pun diperkuat dengan data yang dikumpulkan oleh perusahaan konsultasi manajemen McKinsey, yaitu belanja online menjadi alternatif utama yang banyak dipilih masyarakat selama enam hingga tujuh bulan terakhir.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2018 seconds (0.1#10.140)