51 Ribu Peserta Kartu Pra Kerja Sudah Terima Rp600.000
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Kartu Pra Kerja mencatat sudah ada 51.255 peserta yang melakukan pencairan dana insentif sebesar Rp600.000. Direktur Komunikasi Program Kartu Pra Kerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, angka itu berasal dari peserta gelombang pertama dan kedua. Di mana jumlah gelombang pertama dan kedua totalnya 456.256 orang.
"Manajemen pelaksana sudah transfer ke 51.255 orang yang dapatkan insentif pertama Rp600.000," ujar dia pada telekonfrensi di Jakarta, Senin (11/5/2020).
Kemudian, lanjut dia dari 456.265 peserta, ada 360.650 orang yang sudah menggunakan biaya pelatihannya. Dan sudah ada 219.489 orang menyelesaikan satu pelatihan. "Lalu setelah menyelesaikan pelatihan, maka peserta akan mendapat notifikasi dari mitra atau digital platform tempat membeli paket pelatihan," jelas dia.
Dari angka 219.489 orang ini, lanjut dia, tercatat sudah ada 132.509 orang yang mendaftarkan akun rekening atau e-wallet kepada para mitra pembayaran seperti Bank BNI, LinkAja, GoPay, dan OVO. "Jadi 132 ribu itu melakukan verifikasi untuk memastikan NIK yang bersangkutan di kartu pra kerja sama dengan yang di akun e-money. Pasalnya APBN insentif disalurkan ke peserta yang punya pra kerja bukan pihak lain," ungkap dia.
Dia menjelaskan dari 132.509 peserta itu, ada 55.101 peserta yang akunnya diverifikasi oleh Project Management Office (PMO). "Lalu, PMO sudah mencairkan insentif kepada 51.255 orang, total anggaran insentif yang sudah cair sekitar Rp30.753.000," kata dia.
Sambung dia menambahkan, pada pelaksanaan kartu pra kerja ini setiap peserta mendapat total dana Rp3.550.000. Untuk rinciannya, seperti Rp1.000.000 untuk biaya pelatihan, kemudian insentif Rp2.400.000 atau Rp600.000 per bulan diberikan selama 4 bulan.
Dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp150.000. "Program Kartu Pra Kerja ditargetkan untuk 5,6 juta peserta dengan total anggaran Rp20 triliun," pungkasnya.
"Manajemen pelaksana sudah transfer ke 51.255 orang yang dapatkan insentif pertama Rp600.000," ujar dia pada telekonfrensi di Jakarta, Senin (11/5/2020).
Kemudian, lanjut dia dari 456.265 peserta, ada 360.650 orang yang sudah menggunakan biaya pelatihannya. Dan sudah ada 219.489 orang menyelesaikan satu pelatihan. "Lalu setelah menyelesaikan pelatihan, maka peserta akan mendapat notifikasi dari mitra atau digital platform tempat membeli paket pelatihan," jelas dia.
Dari angka 219.489 orang ini, lanjut dia, tercatat sudah ada 132.509 orang yang mendaftarkan akun rekening atau e-wallet kepada para mitra pembayaran seperti Bank BNI, LinkAja, GoPay, dan OVO. "Jadi 132 ribu itu melakukan verifikasi untuk memastikan NIK yang bersangkutan di kartu pra kerja sama dengan yang di akun e-money. Pasalnya APBN insentif disalurkan ke peserta yang punya pra kerja bukan pihak lain," ungkap dia.
Dia menjelaskan dari 132.509 peserta itu, ada 55.101 peserta yang akunnya diverifikasi oleh Project Management Office (PMO). "Lalu, PMO sudah mencairkan insentif kepada 51.255 orang, total anggaran insentif yang sudah cair sekitar Rp30.753.000," kata dia.
Sambung dia menambahkan, pada pelaksanaan kartu pra kerja ini setiap peserta mendapat total dana Rp3.550.000. Untuk rinciannya, seperti Rp1.000.000 untuk biaya pelatihan, kemudian insentif Rp2.400.000 atau Rp600.000 per bulan diberikan selama 4 bulan.
Dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp150.000. "Program Kartu Pra Kerja ditargetkan untuk 5,6 juta peserta dengan total anggaran Rp20 triliun," pungkasnya.
(akr)