Penyuluh Kawal Petani Tanam Jagung di Lahan Tidur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pertanian tidak boleh berhenti di tengah pandemi Covid-19 . Kegiatan bertani sehat dan menyehatkan bagi tubuh karena terpapar sinar matahari. Manfaatkan lahan yang ada mulai dari pekarangan hingga lahan tidur. Hasil produksinya untuk penuhi kebutuhan pangan sekaligus bernilai ekonomis untuk perdagangan.
Ajakan tersebut diserukan Kepala Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi kepada para pelaku utama dan pelaku usaha pertanian di seluruh Indonesia, khususnya petani didampingi dan dikawal oleh penyuluh.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
Tak terkecuali Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Timur (Bartim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang berupaya keras mengembangkan tanaman jagung pakan ternak. Kegiatan penanaman dilakukan terpadu di seluruh Bartim, termasuk Desa Telang Lama, Kecamatan Paju Epat. Dedi Nursyamsi kerap mengingatkan penyuluh agar berperan aktif meningkatkan produksi pangan melalui keilmuan yang ditransfer kepada petani.
“Penyuluh itu otaknya petani. Kalau petani pintar berarti penyuluhnya pintar. Kalau petani pintar, berarti dia mampu meningkatkan produkivitasnya. Keberhasilan pertanian adalah meningkatkan produktivitas, yang bisa tercapai kalau penyuluhnya pintar,” kata Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
(Baca juga:Kementan Dorong Sertifikasi Calon ASN PPPK Penyuluh Pertanian)
Dia juga mengingatkan penyuluh untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian pelaksana Komando Strategis Pembangunan Pertanian (BPP KostraTani) sebagai pusat konsultasi agribisnis di tingkat kecamatan, locust pembangunan pertanian.
Hal itu sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa dinamika lapangan mengacu potensi daerah, diketahui kendala dan tantangannya. Seperti halnya pengembangan jagung pakan ternak di Bartim, sinergi Pemkab bersama petani dan penyuluh pertanian.
“Kementan menyiapkan kelembagaan KostraTani di BPP koneksi online ke AWR. KostraTani berperan vital, atasi tantangan dan kendala lapangan. Bisa pula memutus rantai pasok yang rugikan petani,” kata Mentan Syahrul.
(Baca juga:Program Padat Karya, Kemenaker Libatkan Santri Ponpes Garap Lahan Tidur di KBB)
Ajakan tersebut diserukan Kepala Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi kepada para pelaku utama dan pelaku usaha pertanian di seluruh Indonesia, khususnya petani didampingi dan dikawal oleh penyuluh.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
Tak terkecuali Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Timur (Bartim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang berupaya keras mengembangkan tanaman jagung pakan ternak. Kegiatan penanaman dilakukan terpadu di seluruh Bartim, termasuk Desa Telang Lama, Kecamatan Paju Epat. Dedi Nursyamsi kerap mengingatkan penyuluh agar berperan aktif meningkatkan produksi pangan melalui keilmuan yang ditransfer kepada petani.
“Penyuluh itu otaknya petani. Kalau petani pintar berarti penyuluhnya pintar. Kalau petani pintar, berarti dia mampu meningkatkan produkivitasnya. Keberhasilan pertanian adalah meningkatkan produktivitas, yang bisa tercapai kalau penyuluhnya pintar,” kata Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
(Baca juga:Kementan Dorong Sertifikasi Calon ASN PPPK Penyuluh Pertanian)
Dia juga mengingatkan penyuluh untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian pelaksana Komando Strategis Pembangunan Pertanian (BPP KostraTani) sebagai pusat konsultasi agribisnis di tingkat kecamatan, locust pembangunan pertanian.
Hal itu sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa dinamika lapangan mengacu potensi daerah, diketahui kendala dan tantangannya. Seperti halnya pengembangan jagung pakan ternak di Bartim, sinergi Pemkab bersama petani dan penyuluh pertanian.
“Kementan menyiapkan kelembagaan KostraTani di BPP koneksi online ke AWR. KostraTani berperan vital, atasi tantangan dan kendala lapangan. Bisa pula memutus rantai pasok yang rugikan petani,” kata Mentan Syahrul.
(Baca juga:Program Padat Karya, Kemenaker Libatkan Santri Ponpes Garap Lahan Tidur di KBB)