Warga DKI Jakarta Mulai Jarang Nabung, Pertanda Apa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penghimpunan dana pihak ketiga Oktober sebesar 11,6% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun dana pihak ketiga mencapai Rp6.336,5 triliun.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan, perlambatan DPK ini pada Oktober 2020 terjadi pada tabungan dan giro.
"Berdasarkan golongan nasabah perlambatan DPK terjadi pada nasabah korporasi," ujar Onny di Jakarta, Senin (30/11/2020).
(Baca Juga: Miliarder Pilih Simpan Duit di Bank Selama Pandemi, Setoran Melonjak Rp373 Triliun )
Secara umum, giro mengalami perlambatan pertumbuhan dari 22,9% year on year (yoy) pada Oktober 2020. Baik dalam rupiah maupun valas, khususnya di wilayah DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.
Sementara itu, tabungan tercatat melambat dari 11,4% pada September 2020 menjadi 11,2%. Laporan perlambatan ini disebabkan tabungan rupiah wilayah DKI Jakarta dan Jawa Tengah melambat.
(Baca Juga: Transaksi Open Banking Terus Meningkat Capai Rp70 Triliun )
"Di sisi lain simpanan berjangka masih mengalami peningkatan dari 7,0% pada September menjadi 8,7% yang bersumber dari simpanan berjangka di Jakarta dan Jawa Timur," jelasnya.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan, perlambatan DPK ini pada Oktober 2020 terjadi pada tabungan dan giro.
"Berdasarkan golongan nasabah perlambatan DPK terjadi pada nasabah korporasi," ujar Onny di Jakarta, Senin (30/11/2020).
(Baca Juga: Miliarder Pilih Simpan Duit di Bank Selama Pandemi, Setoran Melonjak Rp373 Triliun )
Secara umum, giro mengalami perlambatan pertumbuhan dari 22,9% year on year (yoy) pada Oktober 2020. Baik dalam rupiah maupun valas, khususnya di wilayah DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.
Sementara itu, tabungan tercatat melambat dari 11,4% pada September 2020 menjadi 11,2%. Laporan perlambatan ini disebabkan tabungan rupiah wilayah DKI Jakarta dan Jawa Tengah melambat.
(Baca Juga: Transaksi Open Banking Terus Meningkat Capai Rp70 Triliun )
"Di sisi lain simpanan berjangka masih mengalami peningkatan dari 7,0% pada September menjadi 8,7% yang bersumber dari simpanan berjangka di Jakarta dan Jawa Timur," jelasnya.
(akr)