Lima Jurus Kookmin Bank Bongsorkan Bukopin dalam Lima Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Chief Strategic Officer Bank Bukopin Ji Kyu Jang menyatakan, KB Kookmin Bank telah menyiapkan berbagai strategi untuk memperkuat fundamental bisnis. Di bidang pemasaran, kehadiran Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali akan mendorong penguatan basis nasabah Bank Bukopin, termasuk ke komunitas Korea.
"Saat ini terdapat sekitar 2.000 perusahaan dan 30.000 warga Korea Selatan di Indonesia yang potensial menjadi nasabah Bukopin," ujarnya di Jakarta, Senin (30/11/2020). ( Baca juga:Di Bawah Kookmin Bank, Bukopin Berharap Masuk Buku 4 )
Jang mengunkapkan bahwa Koookmin telah mengalami proses yang sama sekitar dua dekade lalu. Dirinya optimistis kehadiran Koookmin dapat berperan aktif dalam proses transformasi Bank Bukopin dengan turut mengembangkan sektor Ritel termasuk UMKM di Indonesia, dengan Bukopin sebagai armadanya.
Dia menuturkan berbagai hasil transformasi di Bukopin yang dilakukan sejauh ini sudah mulai terlihat, meskipun baru berjalan tiga bulan. “Proses transformasi yang berjalan sejak Agustus lalu secara bertahap akan mengubah perusahaan menjadi bank baru yang lebih baik dan transparan sehingga dapat mencapai visi menjadi lembaga keuangan pilihan pertama di Indonesia,” ungkap Jang.
Menurut Jang, dalam lima tahun ke depan, Bank Bukopin memiliki beberapa target dan strategi besar yang akan dijalankan. Pertama, melakukan diversifikasi portofolio sebagai pemain utama di segmen retail dan UMKM serta mitra internasional terkait transaksi perdagangan oleh nasabah-nasabah Korea Selatan.
Kedua, perbaikan Internal untuk memperkuat fundamental dan menciptakan pertumbuhan berkelanjutan. Ketiga, rebranding untuk memperkuat kolaborasi Bank Bukopin dan KB Kookmin Bank. ( Baca juga:Sekretaris Djoko Tjandra Pastikan Ada 4 Tahap Uang ke Anita Kolopaking )
Keempat, meningkatkan kekuatan yang ada melalui dukungan keahlian dan jaringan KB Kookmin Bank. Kelima, memantapkan strategi untuk pemulihan cepat dan membangun kembali fundamental bisnis yang lebih kuat.
“Harapannya Bank Bukopin akan menjadi 10 bank teratas tahun 2025 dengan return on equity 10% dan kapitalisasi pasar Rp30 triliun,” imbuh Jang.
Lihat Juga: Tulis Buku Thriving On Turbulance, Dirut PT Pos Indonesia Bocorkan Strategi Bisnis saat Krisis
"Saat ini terdapat sekitar 2.000 perusahaan dan 30.000 warga Korea Selatan di Indonesia yang potensial menjadi nasabah Bukopin," ujarnya di Jakarta, Senin (30/11/2020). ( Baca juga:Di Bawah Kookmin Bank, Bukopin Berharap Masuk Buku 4 )
Jang mengunkapkan bahwa Koookmin telah mengalami proses yang sama sekitar dua dekade lalu. Dirinya optimistis kehadiran Koookmin dapat berperan aktif dalam proses transformasi Bank Bukopin dengan turut mengembangkan sektor Ritel termasuk UMKM di Indonesia, dengan Bukopin sebagai armadanya.
Dia menuturkan berbagai hasil transformasi di Bukopin yang dilakukan sejauh ini sudah mulai terlihat, meskipun baru berjalan tiga bulan. “Proses transformasi yang berjalan sejak Agustus lalu secara bertahap akan mengubah perusahaan menjadi bank baru yang lebih baik dan transparan sehingga dapat mencapai visi menjadi lembaga keuangan pilihan pertama di Indonesia,” ungkap Jang.
Menurut Jang, dalam lima tahun ke depan, Bank Bukopin memiliki beberapa target dan strategi besar yang akan dijalankan. Pertama, melakukan diversifikasi portofolio sebagai pemain utama di segmen retail dan UMKM serta mitra internasional terkait transaksi perdagangan oleh nasabah-nasabah Korea Selatan.
Kedua, perbaikan Internal untuk memperkuat fundamental dan menciptakan pertumbuhan berkelanjutan. Ketiga, rebranding untuk memperkuat kolaborasi Bank Bukopin dan KB Kookmin Bank. ( Baca juga:Sekretaris Djoko Tjandra Pastikan Ada 4 Tahap Uang ke Anita Kolopaking )
Keempat, meningkatkan kekuatan yang ada melalui dukungan keahlian dan jaringan KB Kookmin Bank. Kelima, memantapkan strategi untuk pemulihan cepat dan membangun kembali fundamental bisnis yang lebih kuat.
“Harapannya Bank Bukopin akan menjadi 10 bank teratas tahun 2025 dengan return on equity 10% dan kapitalisasi pasar Rp30 triliun,” imbuh Jang.
Lihat Juga: Tulis Buku Thriving On Turbulance, Dirut PT Pos Indonesia Bocorkan Strategi Bisnis saat Krisis
(uka)