Kabar Buruk Covid, Rupiah Tetap Optimistis di Bawah Rp14.000
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tak kuasa menahan tekanan jual bersama sejumlah mata uang Asia lainnya pada Senin (30/11/2020), seiring dengan profit taking aset berisiko dan tingginya kasus Covid-19. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp14.120. Di awal perdagangan, rupiah sempat dibuka menguat 20 poin ke posisi Rp14.070 per dolar AS. Di saat yang bersamaan, indeks dolar terpantau melemah 0,09 persen ke level 91,706.
Kinerja rupiah hari ini bernasib sama dengan mayoritas mata uang. Sebagian besar mata uang Asia melemah terhadap dolar AS. Hanya dolar Singapura yang tercatat menguat di antara 11 mata uang Asia. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat terbatas (ratas) yang digelar pada Senin (30/11/2020) menyampaikan bahwa tren kasus Covid-19 selama sepekan terakhir memburuk jika dibandingkan pekan sebelumnya.
Jokowi menyampaikan bahwa angka kasus aktif nasional pada pekan ini menyentuh angka 13,41 persen. Meskipun masih di bawah angka kasus aktif dunia, tapi Jokowi meyatakan angkanya memburuk jika dibandingkan pekan sebelumnya.
Presiden Jokowi menyoroti kasus Covid-19 di Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang mencatat peningkatan drastis dalam beberapa hari terakhir. Presiden pun memerintahkan adanya perhatian khusus dalam penanganan Covid-19 di kedua provinsi tersebut.
Hingga 30 November 2020, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 538.883 jiwa, dengan penambahan harian 4.617 kasus. Jumlah yang dirawat 71.420 jiwa, atau 13,25 persen dari kasus positif. Namun para analis masih optimistis bahwa rupiah masih berpotensi berada di bawah level Rp14.000 per dolar AS pada akhir tahun.
Hal ini didukung dengan sentimen-sentimen perbaikan ekonomi Indonesia tahun depan, dan harapan akan vaksin yang mulai didistribusikan. Perkiraan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini 14.100 - 14.270.
Kinerja rupiah hari ini bernasib sama dengan mayoritas mata uang. Sebagian besar mata uang Asia melemah terhadap dolar AS. Hanya dolar Singapura yang tercatat menguat di antara 11 mata uang Asia. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat terbatas (ratas) yang digelar pada Senin (30/11/2020) menyampaikan bahwa tren kasus Covid-19 selama sepekan terakhir memburuk jika dibandingkan pekan sebelumnya.
Jokowi menyampaikan bahwa angka kasus aktif nasional pada pekan ini menyentuh angka 13,41 persen. Meskipun masih di bawah angka kasus aktif dunia, tapi Jokowi meyatakan angkanya memburuk jika dibandingkan pekan sebelumnya.
Presiden Jokowi menyoroti kasus Covid-19 di Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang mencatat peningkatan drastis dalam beberapa hari terakhir. Presiden pun memerintahkan adanya perhatian khusus dalam penanganan Covid-19 di kedua provinsi tersebut.
Hingga 30 November 2020, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 538.883 jiwa, dengan penambahan harian 4.617 kasus. Jumlah yang dirawat 71.420 jiwa, atau 13,25 persen dari kasus positif. Namun para analis masih optimistis bahwa rupiah masih berpotensi berada di bawah level Rp14.000 per dolar AS pada akhir tahun.
Hal ini didukung dengan sentimen-sentimen perbaikan ekonomi Indonesia tahun depan, dan harapan akan vaksin yang mulai didistribusikan. Perkiraan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini 14.100 - 14.270.
(nng)