RI Kantongi Kontrak Ekspor Batu Bara Rp20,6 Triliun ke China
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Multi Harapan Utama (MHU), anak usaha dari MMS Group Indonesia (MMSGI), perusahaan perdagangan batu bara nasional menjadi salah satu dari enam eksportir utama batu bara ke China. Keenam perusahaan batu bara tersebut adalah MMSGI, Adaro, Bukit Asam, Banpu, Noble, dan Itochu.
Keikutsertaan ini merupakan bagian dari kerja sama Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesi (APBI) dan China Coal Transportation and Distribution Association (CCTDA) yang difasilitasi oleh pemerintah untuk meningkatkan ekspor batu bara Indonesia ke China.
(Baca Juga: China Sepakat Beli 200 Juta Ton, Komoditas Batu Bara Kembali Bergairah)
APBI mengungkapkan bahwa China akan membeli batu bara termal Indonesia senilai USD1,467 miliar dan diharapkan akan ada peningkatan ekspor batu bara ke China sebesar 200 juta ton di 2021.
"Melalui MHU, sebagai kontraktor yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan kegiatan pertambangan batu bara, MMSGI berupaya untuk memperkuat pasar batu bara Indonesia di China di tahun mendatang. Penandatanganan MoU memberikan kepastian dalam upaya serta strategi kami agar dapat menjadi eksportir batu bara terbesar di Indonesia," ungkap Head of Corporate Strategy and Communication MMSGI Adri Martowardojo, melalui siaran pers, Selasaa (1/12/2020).
Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kelanjutan dari Pertemuan Bilateral Pemerintah Indonesia yang dilaksanakan di Yunnan, China, pada Bulan Oktober lalu untuk mensinergikan kebijakan di tengah pandemi Covid-19.
Kesepakatan tersebut ditandatangani Rabu (25/11) lalu oleh Ketua Umum APBI Pandu Patria Sjahrir dan Liang Jia Kun selaku perwakilan dari CCTDA. Kedua pihak sepakat untuk menandatangani kontrak pembelian batu bara tahun 2021 dan berkomitmen untuk melaksanakan isi kontrak tersebut.
(Baca Juga: Harga Batu Bara Memanas karena Naiknya Permintaan China)
Dalam penandatanganan MoU secara virtual tersebut, MMSGI diwakili oleh Edmund Tan, Director Marketing Trading and Logistics MMSGI. Penandatanganan itu juga disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, perwakilan dari Kedutaan China serta, Duta Besar Berkuasa Penuh Indonesia untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun.
Adri juga mengapresiasi pemerintah dan APBI yang telah memfasilitasi hubungan ini. Ke depan, tegas dia, MMSGI akan terus mempersiapkan diri sejalan dengan arahan pemerintah, khususnya dalam melakukan hilirisasi industri tambang yang nantinya dapat memberikan nilai tambah untuk Indonesia.
Keikutsertaan ini merupakan bagian dari kerja sama Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesi (APBI) dan China Coal Transportation and Distribution Association (CCTDA) yang difasilitasi oleh pemerintah untuk meningkatkan ekspor batu bara Indonesia ke China.
(Baca Juga: China Sepakat Beli 200 Juta Ton, Komoditas Batu Bara Kembali Bergairah)
APBI mengungkapkan bahwa China akan membeli batu bara termal Indonesia senilai USD1,467 miliar dan diharapkan akan ada peningkatan ekspor batu bara ke China sebesar 200 juta ton di 2021.
"Melalui MHU, sebagai kontraktor yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan kegiatan pertambangan batu bara, MMSGI berupaya untuk memperkuat pasar batu bara Indonesia di China di tahun mendatang. Penandatanganan MoU memberikan kepastian dalam upaya serta strategi kami agar dapat menjadi eksportir batu bara terbesar di Indonesia," ungkap Head of Corporate Strategy and Communication MMSGI Adri Martowardojo, melalui siaran pers, Selasaa (1/12/2020).
Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kelanjutan dari Pertemuan Bilateral Pemerintah Indonesia yang dilaksanakan di Yunnan, China, pada Bulan Oktober lalu untuk mensinergikan kebijakan di tengah pandemi Covid-19.
Kesepakatan tersebut ditandatangani Rabu (25/11) lalu oleh Ketua Umum APBI Pandu Patria Sjahrir dan Liang Jia Kun selaku perwakilan dari CCTDA. Kedua pihak sepakat untuk menandatangani kontrak pembelian batu bara tahun 2021 dan berkomitmen untuk melaksanakan isi kontrak tersebut.
(Baca Juga: Harga Batu Bara Memanas karena Naiknya Permintaan China)
Dalam penandatanganan MoU secara virtual tersebut, MMSGI diwakili oleh Edmund Tan, Director Marketing Trading and Logistics MMSGI. Penandatanganan itu juga disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, perwakilan dari Kedutaan China serta, Duta Besar Berkuasa Penuh Indonesia untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun.
Adri juga mengapresiasi pemerintah dan APBI yang telah memfasilitasi hubungan ini. Ke depan, tegas dia, MMSGI akan terus mempersiapkan diri sejalan dengan arahan pemerintah, khususnya dalam melakukan hilirisasi industri tambang yang nantinya dapat memberikan nilai tambah untuk Indonesia.
(fai)