Gelontorkan Rp800 Miliar, Bank BJB Perkuat Infrastuktur Digital

Kamis, 03 Desember 2020 - 10:43 WIB
loading...
Gelontorkan Rp800 Miliar,...
Salah satu Kantor Bank BJB. Foto:SINDonews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Bank BJB mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp800 miliar untuk inspektur digital. Hal ini seiring komitmen perseroan menggarap market keuangan digital di Indonesia.

“Kami siapkan capex hingga Rp800 miliar untuk digitalisasi Bank BJB, diantaranya untuk IT pengadaan server berkemampuan tinggi. Sehingga transaksi digital akan semakin mudah dan cepat,” kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi di Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/12/2020).

Menurut dia, digitalasisasi Bank BJB tumbuh cukup bagus. Sepanjang tahun 2020 perseroan telah mencatat peningkatan transaksi keuangan digital antara 40 hingga 45%. Digitalisasi Bank BJB juga telah mendorong kenaikan pendapatan perseroan cukup signifikan.

“Sebelum pandemi, kami telah menyiapkan infrastruktur keuangan digital, sehingga saat pandemi kami sudah siap. Sekarang, pertumbuhannya cukup signifikan, mampu mendorong pendapatan dari biaya jasa,” tambah Yuddy.

(Baca Juga : Ekonomi Digital RI Bisa Tembus USD65 Miliar di 2022 )

Kedepan, kata dia, perseroan akan terus menggenjot layanan keuangan digital melalui BJB Digi, layanan QRIS, dan lainnya. Dalam waktu dekat, Bank BJB juga akan menambah layanan pembiayaan loan on boarding yang bisa diakses melalui aplikasi BJB Digi.

“Layanan ini akan membantu penetrasi kredit kami yang saat ini tumbuh cukup baik di angka 8-9%. Karena, nanti pelaku usaha akan makin mudah mengajukan pinjaman. Prosesnya dilakukan secara digital 3 hingga 4 hari bisa cair,” beber dia.

Bank BJB, kata dia, telah menggelontorkan capex hingga ratusan miliar untuk melengkapi infrastruktur IT. Investasi ini telah mendorong layanan digital Bank BJB bertransaksi secara cepat dan aman.

“Potensi market digital di Jawa Barat saja sebenarnya masih cukup besar. Misalnya kami menyasar ke pasar-pasar yang jumlahnya mencapai 5.000 unit. Ini peluang bagi kami menguasai market share keuangan digital di wilayah kami sendiri,” beber Yuddy.

Pihaknya optimistis, layanan keuangan digital Bank BJB akan makin berkembang dan menjadi sumber penopang laba perseroan. Saat pandemi, Bank BJB mampu mempertahankan kualitas pertumbuhan laba dengan pencapaian Rp1,2 triliun pada kuartal III/2020.

(Baca Juga : Penjual E-Commerce Bikin Pinjaman Digital Bank Mandiri Tembus USD18 Juta )

Sementara itu, Direktur Komersial dan UMKM Bank BJB Nancy Adistyasari optimistis sektor pembiayaan akan terus membaik seiring berangsurnya ekonomi nasional. Apalagi, selama pandemi kredit Bank BJB tetap mencatat pertumbuhan cukup baik hingga 9%. Padahal, saat awal pandemi pihaknya sempat merevisi pertumbuhan kredit menjadi 4%.

“Pandemi juga telah mendorong kami menciptakan produk yang sebelumnya tak terpikirkan. Kami juga tetap akan fokus menggarap market utama kami yaitu konsumer,” imbuh dia.
(her)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)