Ancaman Tidak Hanya Covid-19, Sri Mulyani: Tapi Juga Informasi Sesat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus berkomunikasi secara efektif karena akan sering muncul ketidakpastian dan bahkan banyak yang akan bermunculan informasi-informasi yang menyesatkan . Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam menghadapi suasana dan tantangan dari Covid-19 ini, pemerintah terus melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk DPR pada saat harus merumuskan kebijakan-kebijakan keuangan negara.
"Lalu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan juga terus berkomunikasi dan bersinergi mengenai langkah-langkah extraordinary yang harus dilakukan antara Pemerintah, Bank Indonesia, dengan OJK dan LPS dalam menjaga stabilitas sistem keuangan saat ini," kata Sri Mulyani dalam siaran pers yang diterima SINDOnews di Jakarta, Sabtu (5/12/2020).
(Baca Juga: Genjot Belanja APBN 2021, Ini Jurus Sri Mulyani )
Dengan masyarakat, pemerintah juga terus melakukan komunikasi, edukasi dan sosialisasi tentang protokol kesehatan. Ini dilakukan agar masyarakat paham dan berperan serta dalam menghalangi penyebaran Covid-19 dengan melaksanakan 3M yaitu selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Selain itu, pemerintah juga terus berkomunikasi mengenai apa yang dilakukan dalam penanganan Covid-19 melalui 3T yaitu Testing, Tracing dan Treatment. Hal ini agar masyarakat tahu bagaimana penyebaran Covid-19, berapa jumlah korban, dan bagaimana pemerintah merawat mereka yang terinfeksi.
"Itu semua adalah bagian dari upaya untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat dalam situasi yang extraordinary seperti sekarang ini," imbuhnya.
(Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Kelola Uang Negara Ibarat Iuran Kas Sekolah )
Kata dia, tantangannya tidak mudah tentunya karena kita juga tidak hanya menghadapi ancaman Covid-19. "Namun kita juga menghadapi ancaman terjadinya hoax yaitu informasi yang salah atau informasi yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan atau meresahkan masyarakat. Di sinilah letaknya penting strategi kehumasan dan komunikasi,” bebernya.
"Lalu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan juga terus berkomunikasi dan bersinergi mengenai langkah-langkah extraordinary yang harus dilakukan antara Pemerintah, Bank Indonesia, dengan OJK dan LPS dalam menjaga stabilitas sistem keuangan saat ini," kata Sri Mulyani dalam siaran pers yang diterima SINDOnews di Jakarta, Sabtu (5/12/2020).
(Baca Juga: Genjot Belanja APBN 2021, Ini Jurus Sri Mulyani )
Dengan masyarakat, pemerintah juga terus melakukan komunikasi, edukasi dan sosialisasi tentang protokol kesehatan. Ini dilakukan agar masyarakat paham dan berperan serta dalam menghalangi penyebaran Covid-19 dengan melaksanakan 3M yaitu selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Selain itu, pemerintah juga terus berkomunikasi mengenai apa yang dilakukan dalam penanganan Covid-19 melalui 3T yaitu Testing, Tracing dan Treatment. Hal ini agar masyarakat tahu bagaimana penyebaran Covid-19, berapa jumlah korban, dan bagaimana pemerintah merawat mereka yang terinfeksi.
"Itu semua adalah bagian dari upaya untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat dalam situasi yang extraordinary seperti sekarang ini," imbuhnya.
(Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Kelola Uang Negara Ibarat Iuran Kas Sekolah )
Kata dia, tantangannya tidak mudah tentunya karena kita juga tidak hanya menghadapi ancaman Covid-19. "Namun kita juga menghadapi ancaman terjadinya hoax yaitu informasi yang salah atau informasi yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan atau meresahkan masyarakat. Di sinilah letaknya penting strategi kehumasan dan komunikasi,” bebernya.
(akr)