Tekan Ongkos Transportasi Urban Suites Usung Konsep TOD

Senin, 07 Desember 2020 - 05:36 WIB
loading...
Tekan Ongkos Transportasi Urban Suites Usung Konsep TOD
Hunian berkonsep TOD banyak dikembangkan untuk menekan ongkos transportasi. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Hunian berkonsep transit oriented development (TOD) kian marak di ibukota dan kota satelit seperti Bekasi, Depok, Serpong hingga Bogor. Hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi ini dikembangkan untuk menyiasati terbatasnya lahan. PT Urban Jakarta Propertindo misalnya, mengembangkan unian berkonsep TOD di Bekasi.

(Baca Juga : Tawarkan Banyak Keuntungan, Hunian TOD Makin Diminati )

Direktur Marketing PT Urban Jakarta Propertindo, Firdaus Fahmi mengatakan, Urban Suites yang bisa ditempuh hanya 10 menit dari Cawang, Jakarta Timur. Firdaus mengungkapkan, tren hunian TOD sudah terjadi di negara-negara maju lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand. Indonesia akan menyambut tren properti jenis ini dengan dimulai beroperasinya moda transportasi LRT.

(Baca Juga : Susun Turunan Omnibus Law, Kiai Ma'ruf Minta Juragan Properti Dilibatkan )

“Urban Suites dengan konsep mixed-use tersambung langsung dengan stasiun LRT,”ujarnya di Minggu (6/12/2020). Dikembangkan di atas lahan seluas 1,4 hektare, pada tahap awal Urban Suites mempunyai 2 tower yang masing-masing memiliki tipe hunian tersendiri. Untuk tower Urbain, menawarkan unit hunian yang terbagi atas tipe studio sedangkan tower Shelton, memiliki tipe hunian lebih eksklusif karena hanya 7 unit per lantai dengan 2 pilihan tipe hunian yaitu, tipe 2 kamar dengan ukuran lebih kurang 60 m2 dan 3 kamar lebih kurang 90 m2.

(Baca Juga : Ternyata Investasi di Bidang Properti Banyak Untungnya )

Firdaus menambahkan, dengan kehadiran integrasi operasi mass rapid transit (MRT) dan LRT akan menekan biaya transportasi masyarakat. Di Singapura rata-rata biaya transportasi hanya 4,8% dari gaji, masyarakat Hong Kong sekitar 6,1%, sedangkan di Jabodetabek biaya transportasi sekitar 32%. "Dengan konsep TOD ini bisa menekan pengeluaran transportasi. Apalagi pemerintah melakukan tidakan preventif untuk memastikan masyarakat shifting ke kereta tahun depan, seperti kenaikan tarif parkir, tol, ERP, dan lain-lain,” pungkasnya.
(ton)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1653 seconds (0.1#10.140)