Holding BUMN Pangan Terealisasi 2021, Ini Tahapan Pembentukannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan, pembentukan Holding BUMN Pangan akan terealisasi pada tahun 2021 mendatang. Saat ini PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI selaku induk holding tengah menyiapkan sejumlah langkah persiapan.
Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementerian BUMN tengah mengubah status sejumlah BUMN pangan menjadi perseroan. Setelah difinalisasikan, Kementerian BUMN akan melakukan merger atau penggabungan perseroan yang memiliki bisnis serupa.
(Baca Juga: Holding BUMN Pangan Segera Beraksi, Semua Pertimbangan Sudah Dilewati)
Dalam proses merger tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir, akan menyisakan 16 perusahan yang dijadikan sebagai anggota holding. Holding BUMN Pangan ini akan dibentuk sesegera mungkin. Di awal 2021, diharapkan sudah terbentuk Holding Pangan.
"Sudah kita kerjakan dan proses setelah pemerseroan kita akan lanjutkan dengan merger beberapa BUMN pangan yang sejenis bisnisnya," ujar Arief dalam sesi wawancara dengan sebuah stasiun TV, Senin (7/12/2020).
Proses yang akan dilakukan selanjutnya adalah melakukan in brand (merek) dari produk holding BUMN Pangan tersebut. Ke depannya, manajemen Holding juga akan membuat masterplan yang menyajikan semua kontribusi anggota BUMN Pangan sehingga ada sinergi dan konektivitas semua lini bisnis sektor pangan dari hulu ke hilir yang terdiri atas 16 perusahaan tersebut.
"Jadi nanti kita akan buat suatu masterplan, di mana dari proses input hingga hilir harus menyajikan semua kontribusi dari BUMN pangan hari ini. Contoh ada Pertani dan Sang Hyang Seri yang bidangnya hampir sama, bekerja untuk memproduksi benih. Dan satunya lagi memproduksi padi," kata dia.
Sebelumnya, Erick menegaskan ihwal komoditas yang menjadi fokus Holding Pangan yang dipimpin RNI adalah beras, jagung, gula, ayam, sapi kambing, ikan, cabai, bawang merah, dan garam.
(Baca Juga: Sektor Peternakan Nasional Butuh Bantuan, Holding BUMN Pangan Jadi Harapan)
"Ini yang kita fokuskan yang dikelola oleh BUMN pangan. Strukturnya alhamdulillah kemarin sudah disetujui di mana RNI menjadi (induk) holding-nya," ujar Erick.
Erick juga mengungkapkan, struktur kluster pangan sudah disetujui. Adapun RNI akan membawahi beberapa BUMN yakni PT Berdikari (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero) (Perinus), Perum Perikanan Indonesia (Perindo), dan PT Pertani (Persero).
Selanjutnya PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Garam (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), dan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero).
Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementerian BUMN tengah mengubah status sejumlah BUMN pangan menjadi perseroan. Setelah difinalisasikan, Kementerian BUMN akan melakukan merger atau penggabungan perseroan yang memiliki bisnis serupa.
(Baca Juga: Holding BUMN Pangan Segera Beraksi, Semua Pertimbangan Sudah Dilewati)
Dalam proses merger tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir, akan menyisakan 16 perusahan yang dijadikan sebagai anggota holding. Holding BUMN Pangan ini akan dibentuk sesegera mungkin. Di awal 2021, diharapkan sudah terbentuk Holding Pangan.
"Sudah kita kerjakan dan proses setelah pemerseroan kita akan lanjutkan dengan merger beberapa BUMN pangan yang sejenis bisnisnya," ujar Arief dalam sesi wawancara dengan sebuah stasiun TV, Senin (7/12/2020).
Proses yang akan dilakukan selanjutnya adalah melakukan in brand (merek) dari produk holding BUMN Pangan tersebut. Ke depannya, manajemen Holding juga akan membuat masterplan yang menyajikan semua kontribusi anggota BUMN Pangan sehingga ada sinergi dan konektivitas semua lini bisnis sektor pangan dari hulu ke hilir yang terdiri atas 16 perusahaan tersebut.
"Jadi nanti kita akan buat suatu masterplan, di mana dari proses input hingga hilir harus menyajikan semua kontribusi dari BUMN pangan hari ini. Contoh ada Pertani dan Sang Hyang Seri yang bidangnya hampir sama, bekerja untuk memproduksi benih. Dan satunya lagi memproduksi padi," kata dia.
Sebelumnya, Erick menegaskan ihwal komoditas yang menjadi fokus Holding Pangan yang dipimpin RNI adalah beras, jagung, gula, ayam, sapi kambing, ikan, cabai, bawang merah, dan garam.
(Baca Juga: Sektor Peternakan Nasional Butuh Bantuan, Holding BUMN Pangan Jadi Harapan)
"Ini yang kita fokuskan yang dikelola oleh BUMN pangan. Strukturnya alhamdulillah kemarin sudah disetujui di mana RNI menjadi (induk) holding-nya," ujar Erick.
Erick juga mengungkapkan, struktur kluster pangan sudah disetujui. Adapun RNI akan membawahi beberapa BUMN yakni PT Berdikari (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero) (Perinus), Perum Perikanan Indonesia (Perindo), dan PT Pertani (Persero).
Selanjutnya PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Garam (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), dan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero).
(fai)