Sawit Kerap Dihajar Kampanye Negatif Asing, di Dalam Negeri Kok Ikut-ikutan?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Besarnya peranan kelapa sawit di Indonesia ternyata turut membuat banyaknya isu negatif berkembang. Isu negatif yang marak terjadi terhadap kelapa sawit berasal dari dalam maupun luar negeri
Plt. Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Edi Wibowo mengatakan, sejumlah isu negatif kelapa sawit diantaranya adanya anggapan bahwa perkebunan kelapa sawit merupakan penyebab hilangnya hutan tropis, penyebab kebakaran hutan, sebagai penyebab hilangnya keanekaragaman hayati, tidak baik bagi kesehatan, menggunakan tenaga kerja anak di perkebunan sawit dan berbagai isu lainnya.
"Isu-isu tersebut kebanyakan datang dari luar negeri. Beberapa isu diproduksi sebagai dampak dari persaingan dagang komoditas minyak nabati dunia, di mana sawit memang memiliki keunggulan komparatif dibanding minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai, minyak rapeseed maupun bunga matahari," ujar Edi dalam Webinar bertajuk Prospek Bisnis Vitamin A & E Berbasis Minyak Kelapa Sawit, Rabu (9/12/2020).
( )
Tidak hanya dari luar negeri, dia juga menyebut tanpa disadari beberapa kelompok masyarakat di dalam negeri juga turut berperan dalam mengaplikasikan isu negatif tentang kelapa sawit, seperti kampanye negatif dalam jangka waktu lama yang telah memunculkan stigma negatif terhadap sawit, sehingga kelapa sawit teraliensi dari masyarakat yang justru mengkonsumsinya setiap hari.
"Ini sungguh suatu paradoks dimana komoditas hasil negeri sendiri yang memiliki manfaat untuk orang banyak justru belum dipahami bahkan banyak dikritik oleh masyarakat dalam negeri," cetusnya.
Dalam jangka panjang, kata dia, isu-isu negatif ini akan merugikan perkebunan dan industri sawit nasional dan tentu akan berdampak bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
( )
Dengan gencarnya isu negatif terkait kelapa sawit, Edi mengatakan bahwa BPDPKS memandang perlu untuk menjembatani gap informasi antara peran dan kontribusi kelapa sawit dengan pengetahuan tentang sawit di masyarakat.
Plt. Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Edi Wibowo mengatakan, sejumlah isu negatif kelapa sawit diantaranya adanya anggapan bahwa perkebunan kelapa sawit merupakan penyebab hilangnya hutan tropis, penyebab kebakaran hutan, sebagai penyebab hilangnya keanekaragaman hayati, tidak baik bagi kesehatan, menggunakan tenaga kerja anak di perkebunan sawit dan berbagai isu lainnya.
"Isu-isu tersebut kebanyakan datang dari luar negeri. Beberapa isu diproduksi sebagai dampak dari persaingan dagang komoditas minyak nabati dunia, di mana sawit memang memiliki keunggulan komparatif dibanding minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai, minyak rapeseed maupun bunga matahari," ujar Edi dalam Webinar bertajuk Prospek Bisnis Vitamin A & E Berbasis Minyak Kelapa Sawit, Rabu (9/12/2020).
( )
Tidak hanya dari luar negeri, dia juga menyebut tanpa disadari beberapa kelompok masyarakat di dalam negeri juga turut berperan dalam mengaplikasikan isu negatif tentang kelapa sawit, seperti kampanye negatif dalam jangka waktu lama yang telah memunculkan stigma negatif terhadap sawit, sehingga kelapa sawit teraliensi dari masyarakat yang justru mengkonsumsinya setiap hari.
"Ini sungguh suatu paradoks dimana komoditas hasil negeri sendiri yang memiliki manfaat untuk orang banyak justru belum dipahami bahkan banyak dikritik oleh masyarakat dalam negeri," cetusnya.
Dalam jangka panjang, kata dia, isu-isu negatif ini akan merugikan perkebunan dan industri sawit nasional dan tentu akan berdampak bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
( )
Dengan gencarnya isu negatif terkait kelapa sawit, Edi mengatakan bahwa BPDPKS memandang perlu untuk menjembatani gap informasi antara peran dan kontribusi kelapa sawit dengan pengetahuan tentang sawit di masyarakat.
(ind)