Demi Ketersediaan Pangan, Mentan Wanti-wanti ASN Kementan Jaga Amanah Rakyat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjaga kepercayaan dan amanah rakyat adalah tugas utama Aparatur Sipil Negara (ASN) berbekal etos kerja dan integritas. Utamanya, ASN Kementerian Pertanian (Kementan) harus memegang teguh hal itu mengingat perannya mendukung ketersediaan pangan bagi rakyat.
Dalam keterangan tertulisnya, Mentan mengatakan bahwa menjaga kepercayaan dan amanah rakyat adalah utama. “Caranya, kerja keras dan integritas harus dijaga. Dimulai dari karakter dan etos kerja,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri Pameran Inovasi Proyek Perubahan (Proper) sekaligus menutup kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, Angkatan XVII tahun 2020 di Ciawi - Bogor, Jawa Barat.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
PKN II mengusung tema 'Membangun Pembangunan Berkelanjutan Mendukung Daya Saing Produk Pertanian', kata Mentan, diharapkan menjadi penopang SDM guna pertumbuhan ekonomi ke depan, khususnya pertanian. “Berfikir cerdas dan tepat. Bertindak responsif dan inovatif menjadi motor penggerak perubahan. Ini yang dibutuhkan negara dari aparat yang memiliki leadership mendukung pembangunan nasional,” katanya.
Kepada ASN peserta PKN II, Mentan mendorong terbangunnya keterpaduan pusat dan daerah, serta dukungan lintas kementerian/lembaga untuk memastikan kebutuhan pokok ketersediaan pangan bagi sekitar 270 juta penduduk Indonesia. “Dengan karakter kepemimpinan terbuka dan mampu mengelola keragaman di organisasi dan masyarakat, akan menjadi modal ASN merangkul seluruh pihak,” katanya.
(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)
Sebelumnya, PKN II dibuka Mentan Syahrul di tempat yang sama pada 12 Agustus lalu. Diikuti 36 peserta dari Kementan, tiga dari Kemendag, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dua dari Kemendes, dan enam pejabat pemerintah provinsi.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan meninjau Pameran Inovasi Proyek Perubahan (Proper) didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dan dipandu Kapusluh Leli Nuryati sebagai peserta pameran PKN II. Dedi Nursyamsi mengapresiasi Leli Nuryati, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan) sebagai salah satu dari 12 peserta PKN II dengan kategori 'sangat memuaskan' dari Angkatan XVII.
Selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa PKN II Angkatan XVII berupaya menghasilkan pemimpin yang menghadirkan perubahan serta menguasai manajemen kritis. “Pemimpin berkualitas akan menawarkan solusi hingga terobosan luar biasa. Inovasi dan kreativitas yang dimiliki akan menawarkan terobosan penting,” kata Dedi.
(Baca juga:Jakarta Selatan dan Purwakarta Kekurangan Penyuluh Pertanian)
Menurut Dedi, PKN Tingkat II penting untuk peningkatan kualitas SDM serta didukung penuh oleh Mentan Syahrul. “Kami inisiatif mengajukan diri sebagai penyelenggara. Apalagi, support Mentan luar biasa. LAN juga menyambut positif,” kata Dedi.
Menjalani proses screening melalui presentasi khusus dan bukti dukungan Mentan Syahrul, Lembaga Administrasi Negara (LAN) memercayakan pelaksanaan PKN Tingkat II Angkatan XVII. Apalagi didukung venue representatif dari PPMKP Ciawi plus auditorium dan fasilitas menginap sekelas hotel berbintang serta fasilitas pendukung lainnya.
“PKN Tingkat II bagus bagi internal Kementan. Muaranya peningkatan produktifitas menyeluruh. Ada transformasi pengetahuan kepada staf. Dukungan Mentan terhadap pembangunan SDM sangat luar biasa,” kata Dedi.
Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) Basseng mengatakan pola pelatihan diubah. Selain fokus dengan beragam materi pelatihan, peserta juga tetap menjalankan tugas dan aktifitas sehari-hari.
“Tujuannya agar peserta menghasilkan inovasi riil di lingkup kerja masing-masing. Mereka tetap bekerja normal. Kalau sebelumnya, 100% fokus pelatihan sehingga peserta mampu hasilkan perubahan dan tanggap pada krisis,” kata Basseng dalam sambutannya mewakili Kepala LAN RI, Adi Suryanto.
Giri Suprationo dari KPK mengaku puas pada pelatihan PKN II. “Senang bertemu peserta dari kelembagaan lain. Tahu tujuan hidup dan dapat belajar dengan baik,” katanya.
Lihat Juga: Gandeng Sejumlah Perusahaan, YMPK Ajak Program Cetak 1.000 Sarjana Pertanian dan Bangun Kemandirian Pangan
Dalam keterangan tertulisnya, Mentan mengatakan bahwa menjaga kepercayaan dan amanah rakyat adalah utama. “Caranya, kerja keras dan integritas harus dijaga. Dimulai dari karakter dan etos kerja,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri Pameran Inovasi Proyek Perubahan (Proper) sekaligus menutup kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, Angkatan XVII tahun 2020 di Ciawi - Bogor, Jawa Barat.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
PKN II mengusung tema 'Membangun Pembangunan Berkelanjutan Mendukung Daya Saing Produk Pertanian', kata Mentan, diharapkan menjadi penopang SDM guna pertumbuhan ekonomi ke depan, khususnya pertanian. “Berfikir cerdas dan tepat. Bertindak responsif dan inovatif menjadi motor penggerak perubahan. Ini yang dibutuhkan negara dari aparat yang memiliki leadership mendukung pembangunan nasional,” katanya.
Kepada ASN peserta PKN II, Mentan mendorong terbangunnya keterpaduan pusat dan daerah, serta dukungan lintas kementerian/lembaga untuk memastikan kebutuhan pokok ketersediaan pangan bagi sekitar 270 juta penduduk Indonesia. “Dengan karakter kepemimpinan terbuka dan mampu mengelola keragaman di organisasi dan masyarakat, akan menjadi modal ASN merangkul seluruh pihak,” katanya.
(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)
Sebelumnya, PKN II dibuka Mentan Syahrul di tempat yang sama pada 12 Agustus lalu. Diikuti 36 peserta dari Kementan, tiga dari Kemendag, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dua dari Kemendes, dan enam pejabat pemerintah provinsi.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan meninjau Pameran Inovasi Proyek Perubahan (Proper) didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dan dipandu Kapusluh Leli Nuryati sebagai peserta pameran PKN II. Dedi Nursyamsi mengapresiasi Leli Nuryati, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan) sebagai salah satu dari 12 peserta PKN II dengan kategori 'sangat memuaskan' dari Angkatan XVII.
Selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa PKN II Angkatan XVII berupaya menghasilkan pemimpin yang menghadirkan perubahan serta menguasai manajemen kritis. “Pemimpin berkualitas akan menawarkan solusi hingga terobosan luar biasa. Inovasi dan kreativitas yang dimiliki akan menawarkan terobosan penting,” kata Dedi.
(Baca juga:Jakarta Selatan dan Purwakarta Kekurangan Penyuluh Pertanian)
Menurut Dedi, PKN Tingkat II penting untuk peningkatan kualitas SDM serta didukung penuh oleh Mentan Syahrul. “Kami inisiatif mengajukan diri sebagai penyelenggara. Apalagi, support Mentan luar biasa. LAN juga menyambut positif,” kata Dedi.
Menjalani proses screening melalui presentasi khusus dan bukti dukungan Mentan Syahrul, Lembaga Administrasi Negara (LAN) memercayakan pelaksanaan PKN Tingkat II Angkatan XVII. Apalagi didukung venue representatif dari PPMKP Ciawi plus auditorium dan fasilitas menginap sekelas hotel berbintang serta fasilitas pendukung lainnya.
“PKN Tingkat II bagus bagi internal Kementan. Muaranya peningkatan produktifitas menyeluruh. Ada transformasi pengetahuan kepada staf. Dukungan Mentan terhadap pembangunan SDM sangat luar biasa,” kata Dedi.
Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) Basseng mengatakan pola pelatihan diubah. Selain fokus dengan beragam materi pelatihan, peserta juga tetap menjalankan tugas dan aktifitas sehari-hari.
“Tujuannya agar peserta menghasilkan inovasi riil di lingkup kerja masing-masing. Mereka tetap bekerja normal. Kalau sebelumnya, 100% fokus pelatihan sehingga peserta mampu hasilkan perubahan dan tanggap pada krisis,” kata Basseng dalam sambutannya mewakili Kepala LAN RI, Adi Suryanto.
Giri Suprationo dari KPK mengaku puas pada pelatihan PKN II. “Senang bertemu peserta dari kelembagaan lain. Tahu tujuan hidup dan dapat belajar dengan baik,” katanya.
Lihat Juga: Gandeng Sejumlah Perusahaan, YMPK Ajak Program Cetak 1.000 Sarjana Pertanian dan Bangun Kemandirian Pangan
(dar)