Tumbuh Signifikan Saat Pandemi, Nasabah Mekaar PNM Naik 29,66 Persen
loading...
A
A
A
Dari sisi jumlah kantor pun mengalami kenaikan. Sunar menyebut, jumlah kantor perseroan plat merah itu mencapai 3.348 kantor atau naik 448 kantor dibanding November 2019. Dia mengklaim, kenaikan jumlah kantor menjadi indikasi atau merefleksikan adanya ekonomi masyarakat menguat sejak Juli 2020.
Dari sisi pendanaan, pemerintah dan DPR bersepakat memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,5 triliun kepada emiten. PMN itu diberikan pada 3 Desember 2020.
Dengan begitu, tercatat sepanjang tahun ini perseroan dua kali mendapat suntikan dana dari pemerintah. Di mana, pada Juli 2020, perseroan juga menerima PMN sebesar Rp1 triliun.
"PNM menerima PMN sebesar Rp1,5 triliun dari pemerintah, ini kedua kalinya di tahun ini, di tahap pertama pada 29 juli sebesar Rp1 triliun, jadi total PMN yang diterima itu 2,5 triliun di 2020 ini," katanya.
Manajemen menilai, bantuan dana dalam bentuk PMN tersebut merupakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan ekuitas perusahaan dan memperbaiki jumlah pinjaman dibandingkan modal perusahaan (gearing ratio).
( )
Dalam kesempatan itu, Sunar juga menguraikan, dana tersebut akan digunakan bagi program PMN seperti digitalisasi, PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), Unit Layanan Mikro Madani (ULaMM). Di mana, manajemen akan terus menggenjot digitalisasi dalam kedua program tersebut.
Dengan begitu, aplikasi pembiayaan Mekaar dan UlaMM tidak perlu menggunakan kertas dan efektivitasnya akan lebih cepat karena data langsung masuk ke server perusahaan.
"Saat ini program digitalisasi, mulai semester II kami mengimplementasikan digitalisasi proses bisnis Mekaar dan UlaMM, sampai November (2020) telah terdigitalisasi lebih dari 10.000 melalui gawai yang sudah diberikan aplikasi dan dengan bekal paket data kepada tenaga pendamping," kata dia.
Dari sisi pendanaan, pemerintah dan DPR bersepakat memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,5 triliun kepada emiten. PMN itu diberikan pada 3 Desember 2020.
Dengan begitu, tercatat sepanjang tahun ini perseroan dua kali mendapat suntikan dana dari pemerintah. Di mana, pada Juli 2020, perseroan juga menerima PMN sebesar Rp1 triliun.
"PNM menerima PMN sebesar Rp1,5 triliun dari pemerintah, ini kedua kalinya di tahun ini, di tahap pertama pada 29 juli sebesar Rp1 triliun, jadi total PMN yang diterima itu 2,5 triliun di 2020 ini," katanya.
Manajemen menilai, bantuan dana dalam bentuk PMN tersebut merupakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan ekuitas perusahaan dan memperbaiki jumlah pinjaman dibandingkan modal perusahaan (gearing ratio).
( )
Dalam kesempatan itu, Sunar juga menguraikan, dana tersebut akan digunakan bagi program PMN seperti digitalisasi, PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), Unit Layanan Mikro Madani (ULaMM). Di mana, manajemen akan terus menggenjot digitalisasi dalam kedua program tersebut.
Dengan begitu, aplikasi pembiayaan Mekaar dan UlaMM tidak perlu menggunakan kertas dan efektivitasnya akan lebih cepat karena data langsung masuk ke server perusahaan.
"Saat ini program digitalisasi, mulai semester II kami mengimplementasikan digitalisasi proses bisnis Mekaar dan UlaMM, sampai November (2020) telah terdigitalisasi lebih dari 10.000 melalui gawai yang sudah diberikan aplikasi dan dengan bekal paket data kepada tenaga pendamping," kata dia.
(ind)