Harapan Vaksin Bikin Harga Minyak Dunia Melonjak, Brent di Atas USD50/Barel

Senin, 14 Desember 2020 - 09:39 WIB
loading...
Harapan Vaksin Bikin Harga Minyak Dunia Melonjak, Brent di Atas USD50/Barel
Harga minyak dunia pada perdagangan, Senin (14/12/2020) mengalami lonjakan seiring harapan vaksin covid-19 bisa meningkatkan permintaan bahan bakar global. Foto/Dok
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia pada perdagangan, Senin (14/12/2020) mengalami lonjakan seiring harapan vaksin covid-19 bisa meningkatkan permintaan bahan bakar global. Hal itu mendorong Brent kembali di atas USD50 per barel, ditambah perpanjangan pembicaraan Brexit meredakan kegelisahan untuk saat ini.

Seperti dilansir Reuters hari ini, minyak mentah berjangka Brent naik 8 sen atau 0,2% menjadi USD50,05 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS meningkat sebesar 4 sen yang setara dengan 0,1% untuk bertengger pada level USD46,61 per barel.

(Baca Juga: Harga Minyak Mentah Indonesia Naik ke Level USD40,67 per Barel )

Harga minyak dunia sendiri telah bergerak stabil sepanjang pekan ini secara beruntun, dengan tren penguatan terpanjang sejak Juni. Sentimen positif datang dari Amerika Serikat yang memulai kampanye vaksinasi melawan COVID-19, dengan harapan dapat menghentikan pembatasan akibat pandemi dan mengangkat permintaan terhadap konsumen minyak terbesar di dunia itu.

Sementara itu lanjutan pembicaraan Brexit di antara kekuatan Eropa juga memicu pasar keuangan. Kepala strategi pasar CMC Markets Michael McCarthy bertanya: "Setelah 'membeli rumor' vaksin yang efektif, sekarang di sini apakah investor 'menjual fakta'?"

Negara-negara besar Eropa melanjutkan lockdown untuk mengekang penyebaran COVID-19 yang telah mengurangi permintaan bahan bakar. Misalnya, Jerman, ekonomi terbesar keempat di dunia, berencana memberlakukan lockdown yang lebih ketat untuk memerangi virus.

(Baca Juga: Siapa Mendulang Uang dari Vaksin Covid-19? )

Investor menantikan pertemuan antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC +. Komite pemantauan menteri gabungan OPEC + (JMMC) yang menilai kepatuhan di antara anggota akan bertemu pada 16 Desember.

Selanjutnya OPEC + akan bertemu pada 4 Januari untuk mempelajari pasar setelah keputusan terakhir mereka untuk membatasi kenaikan produksi menjadi 500.000 barel per hari mulai tahun depan. Di Amerika Serikat, perusahaan energi pada pekan lalu menambahkan rig minyak dan gas alam terbanyak dalam seminggu sejak Januari karena produsen terus kembali ke wellpad.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1244 seconds (0.1#10.140)