Menteri Teten Minta Pelaku Usaha Cilik Jangan Berebut 'Lapak'

Selasa, 15 Desember 2020 - 15:50 WIB
loading...
Menteri Teten Minta Pelaku Usaha Cilik Jangan Berebut Lapak
Menteri Teten Masduki saat berkunjung ke sebuah pasar. Foto/EkoPurwanto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki keunggulan, yaitu di pembuatan custom products atau custom culture. UMKM tidak mungkin bersaing dengan mass products perusahaan besar dalam hal rantai distribusi dan perdagangannya.

Teten menyebutkan, produk-produk UMKM yang handmade memang tergolong produk yang mahal. Akan tetapi, dia menegaskan bahwa barang tersebut harus tergolong sebagai high-end products. ( Baca juga:UMKM Urusan Perut Jadi Salah Satu yang Tertangguh Selama Pandemi )

"Jadi produknya harus masuk sebagai high-end product, jangan produksi barang ecek-ecek," ujar Teten dalam NGETEM (Ngopi Bareng Teten Masduki) X Pemenang Pahlawan Digital UMKM 2020 dan Pemenang UKM Award 2020 secara virtual di Jakarta, Selasa(15/12/2020).

Dia mengatakan, setiap kunjungannya ke daerah selalu dihadapkan produk kain tenun. Ketika dia bertanya kepada pekerjanya, ternyata untuk satu helai kain memakan waktu minimal dua minggu untuk diproduksi dan dijual dengan harga Rp750 ribu.

"Ini berarti satu bulan kan Rp1,5 juta dapatnya untuk dua produk, UMR di situ Rp2,4 juta. Ngerjain hanya dua helai harganya cuma Rp1,5 juta, ya berarti subsidi dong," tandas Teten.

Kondisi itu, kata Teten, berarti tidak akan ada kesejahteraan. Ketika produk ini dipakai untuk kebutuhan budaya, pribadi dan upacara memang tidak rugi, tetapi lain hal jika ini dikomersilkan.

"Nah saya bilang, ini engga bisa diteruskan. Harus jadi high-end product, desainnya diperbaiki," tegas Teten.

Maka dari itu, dia berpesan agar para pelaku UMKM yang bergerak dalam produksi custom products harus berani masuk ke produk high-end. "SMESCO akan jadi salah satu inkubatornya, karena ada UU Cipta Kerja, perguruan tinggi juga akan menginkubasi," tambahnya.

Nantinya, SMESCO harus bermitra dengan LPDB dan lembaga pembiayaan lainnya, lalu menarik pelaku UMKM yang cukup bagus untuk ditetaskan dan ditumbuh kembangkan, baru investor masuk. ( Baca juga:Kuasa Hukum: Penetapan Tersangka Habib Rizieq Seperti Ditarget )

"Pokoknya semangat revolusi, kita harus coba lompat. Jangan mengambil alih pekerjaan orang lain. Kalau ada yang udah bikin kripik, jangan bikin kripik, itu namanya ngambil pekerjaan orang lain. Inovasi produk yang kerenlah," pungkas Teten.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6020 seconds (0.1#10.140)