Pentingnya Bisnis Berkelanjutan dalam Transformasi Industri Tekstil Pasca Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cotton USA memberikan edukasi untuk mendorong transformasi industri tekstil tanah air pasca pandemi melalui seminar bertajuk 'Future Fashion Trends of Textiles made of US Cotton-2020'. Seminar online ini merupakan yang ketiga kalinya digelar dengan dukungan dari Cotton Council International (CCI) Indonesia.
(Baca Juga: COTTON DAY 2020 Dorong Transformasi Industri Tekstil Saat Pandemi )
Perwakilan CCI Indonesia, Dr. Anh Dung (Andy) menjelaskan, 'Cotton USA'selalu berkomitmen untuk meningkatkan perhatian publik terhadap pentingnya kapas berkualitas tinggi. Terutama kapas asal AS yang sudah digunakan sebagai material dasar pembuatan bahan dari berbagai merek fashion internasional di dunia, termasuk di Indonesia.
"Dengan adanya pandemi COVID-19, melalui seminar ini, COTTON USA™️ juga ingin turut berkontribusi dalam mendorong transformasi industri tekstil tanah air sehingga para pelaku industri dapat beradaptasi dengan baik di era new normal. Kami harap kedepannya, CCI bisa terus berkomitmen, bekerjasama dan berkolaborasi dengan para pelaku dan pakar industri untuk memajukan industri tekstil tanah air," ungkap Andy.
Dalam acara seminar ini, COTTON USA™️ memberikan informasi terkait U.S. Cotton Trust Protocol® (USCTP) yang menetapkan standar baru untuk kapas yang ditanam secara lebih berkelanjutan. USCTP merupakan pelengkap program-program keberlanjutan yang sudah dibuat sebelumnya dan didesain untuk sejalan dengan lingkungan pembudidayaan massal kapas Amerika Serikat.
Tujuan dari program ini adalah untuk membuktikan, mengukur, dan memverifikasi kredensial keberlanjutan yang terus meningkat dari kapas AS. USCTP merupakan wujud dukungan bagi para pelaku industri garmen dan merupakan pelengkap program keberlanjutan yang ada dan dirancang dari bawah ke atas agar kompatibel dengan lingkungan pertanian massal kapas AS.
Dengan bergabung dengan program ini, anggota dapat membuktikan, mengukur, dan memverifikasi bahwa mereka membeli serat yang diproduksi secara berkelanjutan dan berkualitas, dan bahwa rantai pasokan dari lapangan ke pabrik bebas dari risiko lingkungan dan sosial. Hal ini telah dibuktikan melalui melalui Field to Market, diukur dengan Fieldprint Calculator, dan diverifikasi dengan Control Union Certifications yang dilengkapi dengan teknologi terbaik
Bruce Atherley selaku Executive Director dari CCI yang turut hadir dalam acara seminar ini menyakini, bahwa yang USCTP dapat berikan kepada pelaku industri adalah peningkatan ketersediaan sumber kapas dan keragaman yang belum pernah ditawarkan sebelumnya.
"Walaupun dengan adanya pandemi COVID-19, kami juga ingin memberikan sistem yang ramah pengguna dan dapat memberikan data yang diverifikasi dan berkualitas sehingga para pelaku industri dapat beradaptasi dengan perubahan perilaku dan tren konsumen," sambung Bruce.
Selain itu, seminar ini juga bertujuan untuk membuat para pelaku industri tanah air lebih mengetahui manfaat menjadi anggota “COTTON USA™ Licensing Program” dan menggunakan label COTTON USA™.
Lebih lanjut Andy menjelaskan, sudah ada lebih 3,8 miliar produk dengan bangga membawa nama COTTON USA™ sejak 1989. Label COTTON USA™ adalah tanda kepercayaan dan kualitas yang kuat bagi konsumen.
"Label COTTON USA™ dapat digunakan pada produk yang terbuat dari setidaknya minimum 51% kapas AS. Nyatanya, hasil penelitian mengenai hang tag menunjukkan bahwa label COTTON USA™ lebih diminati daripada tag “100% katun"," ungkapnya.
(Baca Juga: Cotton USA Kenalkan Teknologi Pengolahan Kapas AS di JFW 2019 )
Seminar ini merupakan bagian dari komitmen COTTON USA™️ dalam memperkuat industri tekstil tanah air dan meningkatkan kesadaran para produsen akan kualitas kapas asal AS dan inisiatif-inisiatif (degan Technical Assistance services) COTTON USA™️ yang dapat mendukung pertumbuhan industri ini.
“Pemahaman yang baik akan pentingnya penggunaan kapas asal AS yang berkualitas tentunya juga akan membantu pengusaha lokal dalam pelaku industri di Indonesia dalam mengembangkan bisnis mereka, terutama paska pandemi dimana para pelaku industri harus melakukan penyesuaian pada bisnis mereka dan mengikuti perubahan tren yang ada, dan tentunya dalam memilih kapas berkualitas yang akan digunakan untuk proses produksi mereka,” tutup Andy Do
COTTON USA™️ kembali menginisiasi seminar untuk para pelaku industri tekstil tanah air dan mendukung pertumbuhan bisnis garmen, baik secara global maupun di Indonesia melalui berbagai inisiatif, seperti U.S. Cotton Trust Protocol®.
(Baca Juga: COTTON DAY 2020 Dorong Transformasi Industri Tekstil Saat Pandemi )
Perwakilan CCI Indonesia, Dr. Anh Dung (Andy) menjelaskan, 'Cotton USA'selalu berkomitmen untuk meningkatkan perhatian publik terhadap pentingnya kapas berkualitas tinggi. Terutama kapas asal AS yang sudah digunakan sebagai material dasar pembuatan bahan dari berbagai merek fashion internasional di dunia, termasuk di Indonesia.
"Dengan adanya pandemi COVID-19, melalui seminar ini, COTTON USA™️ juga ingin turut berkontribusi dalam mendorong transformasi industri tekstil tanah air sehingga para pelaku industri dapat beradaptasi dengan baik di era new normal. Kami harap kedepannya, CCI bisa terus berkomitmen, bekerjasama dan berkolaborasi dengan para pelaku dan pakar industri untuk memajukan industri tekstil tanah air," ungkap Andy.
Dalam acara seminar ini, COTTON USA™️ memberikan informasi terkait U.S. Cotton Trust Protocol® (USCTP) yang menetapkan standar baru untuk kapas yang ditanam secara lebih berkelanjutan. USCTP merupakan pelengkap program-program keberlanjutan yang sudah dibuat sebelumnya dan didesain untuk sejalan dengan lingkungan pembudidayaan massal kapas Amerika Serikat.
Tujuan dari program ini adalah untuk membuktikan, mengukur, dan memverifikasi kredensial keberlanjutan yang terus meningkat dari kapas AS. USCTP merupakan wujud dukungan bagi para pelaku industri garmen dan merupakan pelengkap program keberlanjutan yang ada dan dirancang dari bawah ke atas agar kompatibel dengan lingkungan pertanian massal kapas AS.
Dengan bergabung dengan program ini, anggota dapat membuktikan, mengukur, dan memverifikasi bahwa mereka membeli serat yang diproduksi secara berkelanjutan dan berkualitas, dan bahwa rantai pasokan dari lapangan ke pabrik bebas dari risiko lingkungan dan sosial. Hal ini telah dibuktikan melalui melalui Field to Market, diukur dengan Fieldprint Calculator, dan diverifikasi dengan Control Union Certifications yang dilengkapi dengan teknologi terbaik
Bruce Atherley selaku Executive Director dari CCI yang turut hadir dalam acara seminar ini menyakini, bahwa yang USCTP dapat berikan kepada pelaku industri adalah peningkatan ketersediaan sumber kapas dan keragaman yang belum pernah ditawarkan sebelumnya.
"Walaupun dengan adanya pandemi COVID-19, kami juga ingin memberikan sistem yang ramah pengguna dan dapat memberikan data yang diverifikasi dan berkualitas sehingga para pelaku industri dapat beradaptasi dengan perubahan perilaku dan tren konsumen," sambung Bruce.
Selain itu, seminar ini juga bertujuan untuk membuat para pelaku industri tanah air lebih mengetahui manfaat menjadi anggota “COTTON USA™ Licensing Program” dan menggunakan label COTTON USA™.
Lebih lanjut Andy menjelaskan, sudah ada lebih 3,8 miliar produk dengan bangga membawa nama COTTON USA™ sejak 1989. Label COTTON USA™ adalah tanda kepercayaan dan kualitas yang kuat bagi konsumen.
"Label COTTON USA™ dapat digunakan pada produk yang terbuat dari setidaknya minimum 51% kapas AS. Nyatanya, hasil penelitian mengenai hang tag menunjukkan bahwa label COTTON USA™ lebih diminati daripada tag “100% katun"," ungkapnya.
(Baca Juga: Cotton USA Kenalkan Teknologi Pengolahan Kapas AS di JFW 2019 )
Seminar ini merupakan bagian dari komitmen COTTON USA™️ dalam memperkuat industri tekstil tanah air dan meningkatkan kesadaran para produsen akan kualitas kapas asal AS dan inisiatif-inisiatif (degan Technical Assistance services) COTTON USA™️ yang dapat mendukung pertumbuhan industri ini.
“Pemahaman yang baik akan pentingnya penggunaan kapas asal AS yang berkualitas tentunya juga akan membantu pengusaha lokal dalam pelaku industri di Indonesia dalam mengembangkan bisnis mereka, terutama paska pandemi dimana para pelaku industri harus melakukan penyesuaian pada bisnis mereka dan mengikuti perubahan tren yang ada, dan tentunya dalam memilih kapas berkualitas yang akan digunakan untuk proses produksi mereka,” tutup Andy Do
COTTON USA™️ kembali menginisiasi seminar untuk para pelaku industri tekstil tanah air dan mendukung pertumbuhan bisnis garmen, baik secara global maupun di Indonesia melalui berbagai inisiatif, seperti U.S. Cotton Trust Protocol®.
(akr)