Suku Bunga Acuan Bertahan di Level Rendah, Ekonomi RI Bakal Ngegas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Core Piter Abdullah menilai, suku bunga acuan Bank Indonesia ditahan diyakini ini akan mendorong pemulihan ekonomi Indonesia lebih cepat. Sebagai informasi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 16-17 Desember 2020 memutuskan untuk menahan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,75%.
"Saya Kira pasar akan merespons positif karena suku bunga saat ini cukup rendah, cukup untuk mensupport pemulihan ekonomi ke depan," kata Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta.
(Baca Juga: Suku Bunga Acuan BI Terendah Sepanjang Sejarah di Angka 3,75% )
Kata dia, kalau BI menurunkan lagi justru akan direspons negatif, lantaran memberikan sinyal bahwa perekonomian belum on the tracks pemulihan. "Ini masih membutuhkan support dari kebijakan moneter," bebernya.
Lalu, Ekonom Indef Nailul Huda menilai, Bank Indonesia harus mampu mengeluarkan lagi keberanian untuk mengeluarkan kebijakan untuk mengerek pertumbuhan kredit pada awal tahun. Terang dia ditahannya suku bunga cukup tepat mengingat bulan kemari sudah turun.
(Baca Juga: BI Beberkan Alasan Tahan Suku Bunga di Level 3,75% )
"Jadi penahanan suku bunga acuan membuat keseimbangan sektor fiskal dan moneter menjadi lebih kuat," ungkap Huda.
"Saya Kira pasar akan merespons positif karena suku bunga saat ini cukup rendah, cukup untuk mensupport pemulihan ekonomi ke depan," kata Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta.
(Baca Juga: Suku Bunga Acuan BI Terendah Sepanjang Sejarah di Angka 3,75% )
Kata dia, kalau BI menurunkan lagi justru akan direspons negatif, lantaran memberikan sinyal bahwa perekonomian belum on the tracks pemulihan. "Ini masih membutuhkan support dari kebijakan moneter," bebernya.
Lalu, Ekonom Indef Nailul Huda menilai, Bank Indonesia harus mampu mengeluarkan lagi keberanian untuk mengeluarkan kebijakan untuk mengerek pertumbuhan kredit pada awal tahun. Terang dia ditahannya suku bunga cukup tepat mengingat bulan kemari sudah turun.
(Baca Juga: BI Beberkan Alasan Tahan Suku Bunga di Level 3,75% )
"Jadi penahanan suku bunga acuan membuat keseimbangan sektor fiskal dan moneter menjadi lebih kuat," ungkap Huda.
(akr)