Mentan Siap Lakukan Pengembangan di Lahan Gambut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) sudah siap untuk melakukan penanganan-penanganan khususnya pada lahan pengembangan di lahan gambut yang ada. Lanjut Mentan, pematangan-pematangan lahan yang seperti direncanakan oleh Menko Perekonomian atas perintah Presiden untuk di atas sampai 250-300 ribu hektare.
“Khusus untuk lahan gambut itu memang kami akan selalu berfokus pada 164.000 hektare dulu untuk tahap pertama yang memang existing sudah bisa kita lakukan intervensi dalam waktu atau agenda cepatnya itu bisa situ,” ujar Mentan di Jakarta, Rabu (13/5/2020).
Sambung dia menerangkan, untuk tahap pertama tahun 2020 ini akan berkonsentrasi di 164 ribu. "Izin Pak Menko kalau mungkin karena memang kita berkonsentrasi di 164 ribu, karena tentu penanganan di lahan rawa adalah penanganan yang ekstra power,” imbuh Mentan.
Ekstra power itu maksudnya terang Mentan tidak seperti lahan sawah di Jawa, lahan sawah di dataran rendah atau di gunung, tetapi membutuhkan perhatian yang lebih khusus. Soal pengembangan menurut Mentan, itu memang harus tersentuh dengan kepemilikan dan ketersediaan petani dalam lahan-lahan ekstensifikasi yang harus dikembangkan.
“Jadi selain menggunakan mekanisasi yang full system, tentu saja petani-petani itu harus dipersiapkan juga di sana dan kalau jumlah ratusan ribu begitu tidak mudah. Satu hektare itu dibutuhkan minimal sekali 2 sampai 3 orang, kalau 100 ribu berarti 300 ribu orang harus dimukimkan di sana,” ujarnya.
Belajar dari kegagalan yang lalu, Mentan sampaikan adalah mengurangi petani di situ, sehingga setelah selesai serbuan tanam, kemudian 1 musim ditinggalkan lagi petani kemudian lahan itu tertinggal seperti itu.
“Kami berharap di bawah koordinasi Bapak Menko ini kita mempersiapkannya dengan lebih matang dari hal tersebut, terutama dari petani terutama dengan koordinasi pemerintah daerah dan transmigrasi yang ada. Itu berkait dengan kesiapan,” tandas Mentan.
Oleh karena itu, Mentan tegaskan bahwa Kemenatan siap menangani dan sudah siap untuk turun. “Besok kami ke lapangan dulu Pak, ke Kalimantan Tengah, sudah janjian Pak Gubernurnya, saya lihat dulu lapangannya supaya saya yakin memberikan input seperti apa (untuk) penanganan yang lebih jauh,” terang Mentan.
Lihat Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
“Khusus untuk lahan gambut itu memang kami akan selalu berfokus pada 164.000 hektare dulu untuk tahap pertama yang memang existing sudah bisa kita lakukan intervensi dalam waktu atau agenda cepatnya itu bisa situ,” ujar Mentan di Jakarta, Rabu (13/5/2020).
Sambung dia menerangkan, untuk tahap pertama tahun 2020 ini akan berkonsentrasi di 164 ribu. "Izin Pak Menko kalau mungkin karena memang kita berkonsentrasi di 164 ribu, karena tentu penanganan di lahan rawa adalah penanganan yang ekstra power,” imbuh Mentan.
Ekstra power itu maksudnya terang Mentan tidak seperti lahan sawah di Jawa, lahan sawah di dataran rendah atau di gunung, tetapi membutuhkan perhatian yang lebih khusus. Soal pengembangan menurut Mentan, itu memang harus tersentuh dengan kepemilikan dan ketersediaan petani dalam lahan-lahan ekstensifikasi yang harus dikembangkan.
“Jadi selain menggunakan mekanisasi yang full system, tentu saja petani-petani itu harus dipersiapkan juga di sana dan kalau jumlah ratusan ribu begitu tidak mudah. Satu hektare itu dibutuhkan minimal sekali 2 sampai 3 orang, kalau 100 ribu berarti 300 ribu orang harus dimukimkan di sana,” ujarnya.
Belajar dari kegagalan yang lalu, Mentan sampaikan adalah mengurangi petani di situ, sehingga setelah selesai serbuan tanam, kemudian 1 musim ditinggalkan lagi petani kemudian lahan itu tertinggal seperti itu.
“Kami berharap di bawah koordinasi Bapak Menko ini kita mempersiapkannya dengan lebih matang dari hal tersebut, terutama dari petani terutama dengan koordinasi pemerintah daerah dan transmigrasi yang ada. Itu berkait dengan kesiapan,” tandas Mentan.
Oleh karena itu, Mentan tegaskan bahwa Kemenatan siap menangani dan sudah siap untuk turun. “Besok kami ke lapangan dulu Pak, ke Kalimantan Tengah, sudah janjian Pak Gubernurnya, saya lihat dulu lapangannya supaya saya yakin memberikan input seperti apa (untuk) penanganan yang lebih jauh,” terang Mentan.
Lihat Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
(akr)