Patimban Mulai Beroperasi Layani Ekspor, ALFI Acungi Jempol

Senin, 21 Desember 2020 - 08:28 WIB
loading...
Patimban Mulai Beroperasi Layani Ekspor, ALFI Acungi Jempol
ALFI meyakini beroperasinya Pelabuhan Patimban akan mendukung pertumbuhan aktivitas logistik dan ekonomi nasional. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pelabuhan Patimban resmi beroperasi dan langsung melayani kegiatan ekspor perdana produk otomotif sebanyak 140 unit kendaraan. Hal itu ditandai proses pengangkutan 140 unit kendaraan merek Toyota, Daihatsu, dan Suzuki ke dalam Kapal MV. Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co.,Ltd, yang akan diekspor menuju Brunei Darussalam, Minggu (20/12) lalu.

Soft launching dan pengoperasian perdana Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, Jawa Barat tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. "Di tengah pandemi, salah satu proyek strategis nasional, Pelabuhan Patimban fase pertama telah kita selesaikan. Alhamdulillah," ungkap Jokowi pada kesempatan tersebut.

(Baca Juga: Resmikan Pelabuhan Patimban, Jokowi: Siap Melayani 3,75 Juta Peti Kemas)

Presiden mengatakan, Pelabuhan Patimban memiliki peran yang strategis dalam pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional. "Dengan lokasinya yang strategis dekat dengan Bandara Internasional Kertajati dan kawasan industri di Bekasi, Karawang, serta Purwakarta. Saya yakin Pelabuhan Patimban akan menjadi kunci penghubung antarkawasan industri, manufaktur, dan sentra-sentra pertanian, serta menopang percepatan ekspor," ungkap Presiden.

Presiden berharap, Pelabuhan Patimban juga mendukung ekspor produk-produk lainnya yang menggerakkan ekonomi seperti UMKM, sektor pertanian, industri kreatif,dan lain-lain sehingga produk lokal mampu bersaing di pasar global.

Sementara itu Menhub mengatakan, Pelabuhan Patimban merupakan pelabuhan utama yang dibangun dengan salah satu pertimbangan utama untuk mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang, serta mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya khususnya di wilayah Jabodetabek.

Kehadiran Pelabuhan Patimban juga direspons positif oleh kalangan pelaku usaha logistik. Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dapat mendukung pertumbuhan aktivitas logistik dan ekonomi nasional.

(Infografik: Pelabuhan Patimban Masuk Proyek Strategis Nasional)

Sebelumnya, dia menyebutkan Pelabuhan Patimban diharapkan menjadi layanan rantai pasokan terintegrasi pertama (the first integrated supply chain port) di Indonesia, bukan saja dari sisi pelabuhannya tetapi dari operatornya.

"Dengan dukungan area dari sisi daratnya seluas sekitar 360 ha, Pelabuhan Patimban bakal memberikan manfaat lebih bagi perusahaan/pengguna jasanya. Hal itu lantaran pada area tersebut akan menjadi kawasan logistic centre dan bisa menjadi areal terbuka untuk layanan kontainer termasuk membantu pelayanan bongkar muat kendaraan/car terminal-nya itu sendiri," ujar Yukki dalam keterangannya, Senin (21/12/2020).

ChairmanASEAN Federation of Forwarders Association (AFFA) itu juga memaparkan bahwa setidaknya terdapat empat keunggulan pelabuhan Patimban yang berlokasi di Kabupaten Subang Jawa Barat itu. Pertama, dapat sebagai fasilitas distribusi barang bukan saja untuk lingkup nasional tetapi juga berorientasi ekspor.

Kedua, Patimban secara kawasan sangat terintegrasi, mengingat hinterland atau daerah industri pendukungnya sudah mumpuni, apalagi jika akses tol langsung ke Patimban bisa direalisasikan pada akhir 2023.

Ketiga, Pelabuhan Patimban dapat berkolaborasi dengan pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, mengingat 60% kegiatan ekspor yang melalui Tanjung Priok saat ini adalah dari hinterland Jawa barat dan sekitarnya.

(Baca Juga: Pelabuhan Patimban Diresmikan, Ridwan Kamil: Ini Takdir Luar Biasa)

"Keempat, dengan beroperasinya Patimban, merupakan angin segar dalam upaya mengurai kemacetan di Ibu Kota Jakarta yang selama ini terimbas atas aktivitas truk logistik dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok," tuturnya.

Secara keseluruhan, Pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan dalam tiga tahap. Saat ini telah diselesaikan pembangunan tahap 1 fase 1, yaitu meliputi pembangunan area terminal, pembangunan breakwater, seawall, dan revetment, pembangunan back up area, jalan akses, dan jembatan penghubung dengan terminal kendaraan seluas 25 ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 218.000 CBU, terminal peti kemas seluas 35 ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 250.000 TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.

Selanjutnya, untuk tahap 1 fase 2 akan dikerjakan pada tahun 2021-2024 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 3,75jt TEUs, Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif sebesar 600.000 CBU, dan Roro Terminal seluas 200 m2.

Kemudian untuk tahap 2 akan dilaksanakan pada tahun 2024-2025 pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 5,5jt TEUs. Sedangkan tahap 3 akan dilaksanakan pada tahun 2026-2027 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 7,5jt TEUs.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1083 seconds (0.1#10.140)