Minta Masyarakat Dukung Bank Syariah Indonesia, Komisi XI Beberkan Alasannya

Kamis, 24 Desember 2020 - 19:10 WIB
loading...
Minta Masyarakat Dukung...
Keberadaan Bank Syariah Indonesia dinilai tepat guna menjawab kebutuhan dan kondisi global sehingga perlu didukung semua pihak. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Seluruh elemen masyarakat diimbau menghilangkan kekhawatiran dan praduga tak beralasan yang mendiskreditkan keberadaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) . Bahkan, keberadaan bank syariah hasil merger tiga bank syariah milik Himbara ini perlu didukung karena akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

Imbauan ini datang dari Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi. Menurutnya, seluruh praduga tak beralasan harus dihilangkan karena kelahiran Bank Syariah Indonesia sudah sesuai dengan tuntutan zaman dan merupakan kebijakan strategis pemerintah.

(Baca Juga: Ustadz Wijayanto: Merger Bank Syariah BUMN Jadi Jalan Keberkahan)

"Saya kira masyarakat harus menghilangkan kekhawatiran-kekhawatiran dan praduga-praduga yang tidak beralasan," ujar Fathan di Jakarta, Kamis(24/12/2020).

Saat ini, proses pembentukan Bank Syariah Indonesia masih berlangsung. Bank hasil merger tiga lembaga perbankan syariah milik Himbara ini diproyeksikan efektif beroperasi pada 1 Februari 2021.

Menurut politikus PKB ini, merger tiga bank syariah milik negara ini adalah kebijakan tepat guna menjawab kebutuhan dan kondisi global. Karena itu, dukungan seluruh pihak harus diberikan terhadap proses merger. "Ini langkah yang sangat strategis dan antisipatif dari pemegang saham yaitu pemerintah, karena situasi global dan juga tuntutan manajemen sehingga merger adalah langkah yang tepat," tuturnya.

Pendapat senada disampaikan Ketua DPP PAN sekaligus Anggota Komisi XI DPR Jon Erizal. Dia berpendapat, penggabungan usaha tiga bank syariah milik negara harus didukung karena hal ini membuat potensi pasar syariah yang besar di Indonesia dapat tergarap lebih maksimal ke depannya.

(Infografik: Pemerintah Target Bank Syariah Indonesia Tbk Masuk Top 10 Dunia)

Jon mengungkapkan, dengan modal dan aset Bank Syariah Indonesia yang besar pascamerger, maka kehadiran perusahaan ini bisa benar-benar menyentuh masyarakat di seluruh daerah. Jangkauan luas ini membuat penetrasi layanan perbankan dan keuangan syariah akan semakin tumbuh.

"Pertumbuhan bank syariah selama ini cukup baik tapi belum maksimal. Dengan merger, size akan lebih besar dan bisa lebih berkompetisi dengan bank lain di luar negeri," ujarnya.

Jika setiap bank syariah jalan sendiri-sendiri, imbuh dia, maka kekuatannya masih jauh di bawah bank serupa milik negara lain, seperti bank syariah di Malaysia yang asetnya sudah Rp350 triliun lebih. "Merger membuat perbankan syariah jadi kuat, apalagi sudah ada satu bank anggota yang go public sehingga bisa menarik modal atau right issue, dan lekas membuat bank ini jadi Bank BUKU 4," papar Jon.

(Baca Juga: Cendekiawan Muslim Bersyukur Ada Bank Syariah Indonesia, Saran 2 Tahun Lalu)

Jon menambahkan, penggabungan usaha PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah merupakan langkah tepat untuk menghadirkan layanan keuangan syariah yang terjangkau seluruh masyarakat. Merger juga membuat efisiensi tercipta, sehingga entitas baru nanti diharap bisa semakin lincah dan gesit dalam bergerak mencapai visi dan misi.

Menurut Jon, pembentukan Bank Syariah Indonesia harus didukung penuh oleh regulator, dalam hal ini Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, masyarakat juga harus mendukung dan memanfaatkan keberadaan Bank Syariah Indonesia nanti dengan maksimal.

"Karena dengan hadirnya bank ini maka akses layanan syariah bisa dinikmati secara lebih maksimal lagi oleh masyarakat di manapun berada. Tapi, Bank Syariah Indonesia harus betul-betul menyasar juga segmen UMKM. Karena mayoritas umat ada dan berkegiatan di segmen itu. Dengan kondisi perekonomian seperti saat ini, di mana UMKM menjadi tulang punggung bagi Indonesia, dukungan bagi segmen ini harus benar-benar diperhatikan oleh Bank Syariah Indonesia," tutupnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1635 seconds (0.1#10.140)