Tiga Dekade Berkiprah: Pandemi Tak Membendung JNE Mendulang Untung

Sabtu, 26 Desember 2020 - 00:19 WIB
loading...
A A A
“JNE mengalami peningkatan pertumbuhan kiriman 20-30% setiap tahunnya. Itu terjadi sejak booming e-commerce (e-niaga) pada tahun 2010 sampai saat ini,” paparnya, Oktober lalu.

Seorang penjual daring, Dandy Darman, mengakui penjualan barangnya meningkat saat pandemi ini. Dandy menjual aneka buku anak, seperti gambar serta baca, tulis, dan hitung. Pria lulusan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) itu menerangkan penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) membuat para orang tua mencari buku-buku untuk menunjang pendidikan anaknya secara daring.

Sejak membuka toko daring di berbagai lokapasar, JNE merupakan salah satu jasa pengiriman barang yang selalu dicantumkan. Namun, ia mengungkapkan sekarang JNE harus bersaing ketat dengan para pendatang baru yang menawarkan diskon jauh lebih besar. Untuk menggaet konsumen, para agen menawarkan jasa antar jemput ke rumah. “Berapa pun jumlahnya, satu saja diambil. Tinggal WhatsApp ke kurir (agen),” ujarnya.

Dandy menerangkan sangat terbantu dengan aneka layanan dari jasa pengiriman barang. Utamanya, untuk pelacakan barang yang sudah dikirim. “Kalau konsumen bingung, nanti kami bantu. Misalnya, sistemnya JNE gampang melihatnya, sudah terkoneksi. Enggak bingung nyari-nyarinya. Pengirimannya juga cepat,” paparnya.

Dia menjelaskan alasan penjual toko daring dan pembeli tetap memilih JNE di tengah banyaknya pendatang baru adalah keamanan. Pria asal Minang itu mengatakan pernah mengirim buku sebanyak 15 buah ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan utara. Dalam tempo 3-5 hari barang sudah datang. “Orang kalau enggak ada promo ongkir, kebanyakan milih JNE karena lebih murah,” ucapnya.

Dandy juga pernah mengirim parfum sebanyak 60 buah ke Papua. Pembeli memilih menggunakan layanan JNE Trucking. Ini biasanya dipilih konsumen yang membeli barang dalam jumlah besar. Pengiriman barangnya melalui darat dan laut. “Kami was-was apakah ada barang yang pecah. Alhamdulillah enggak ada yang cacat sama sekali,” katanya. ( Baca juga:Mengingatkan Kembali, PNS Diminta Tak Liburan ke Luar Kota )

Pemilik agen JNE Kramat Asem, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rizki Prasetyo, mengatakan persaingan antar jasa pengiriman saat ini cukup sengit. Sejak membuka Agen pada 2010, ia merasakan itu tiga tahun terakhir. Dia pernah mendapatkan penghargaan sebagai 10 besar agen dengan jumlah pengiriman terbanyak se-Jakarta Timur. Hal itu terjadi pada periode 2015-2017, saban hari jumlahnya mencapai 600 paket.

Rizki memprediksi bisnis jasa pengiriman akan terus membaik di masa depan. Apalagi masyarakat mulai terbiasa berbelanja secara daring. Selain itu, pembatasan sosial membuat masyarakat kerap mengirim aneka cinderamata dan makanan untuk relasi bisnis dan keluarga di luar kota.

Dia pun meyakini JNE masih dipercaya masyarakat. JNE yang sudah melanglang buana di jagat jasa pengiriman barang selama 30 tahun atau tiga dekade memiliki keunggulan, yakni relasi yang luas. “Kurirnya jauh lebih banyak. Jaringan kami luas dan di bandara punya load VIP yang buat lebih cepat,” ujarnya, Senin (21/12/2020).

Saban bulan, omzet agen milik Rizki mencapai Rp40 juta. “Bersihnya sampai 30%,” ucapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2192 seconds (0.1#10.140)