Pekan Depan IHSG Dibayangi Kekhawatiran Investor Terhadap Varian Baru Virus Covid-19

Minggu, 27 Desember 2020 - 22:30 WIB
loading...
Pekan Depan IHSG Dibayangi Kekhawatiran Investor Terhadap Varian Baru Virus Covid-19
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pekan depan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih akan dipengaruhi sejumlah sentimen negatif . Salah satunya yang patut diwaspadai adalah kekhawatiran para pelaku pasar terhadap vaian baru virus Covid-19.

Direktur Investama Hans Kwee mengatakan awal pekan lalu pasar saham berada di bawah tekanan jual akibat kekhawatiran atas mutasi Covid 19 yang dapat menyebar cepat. Varian baru ini pertama kali diidentifikasi di Inggris dan telah memaksa negara itu untuk menutup London dan bagian lain Inggris tenggara serta melarang acara pertemuan keluarga selama liburan Natal. ( Baca juga:Mesum Oknum Nakes dan Pasien di Wisma Atlet, Netizen: Mau Pidana UU ITE, Pornografi atau Karantina? )

"Varian baru Covid 19 tersebut dapat menular lebih cepat 70% ketimbang jenis sebelumnya. Varian virus ini ditemukana di Inggris, Italia, Belanda, Belgia, Denmark, dan Australia," kata Hans Kwee di Jakarta, Minggu (27/1/2020).

Penemuan mutasi virus Covid-19 menyebabkan banyak negara di seluruh dunia menutup perbatasan mereka dengan Inggris, mengganggu aktivitas perjalanan dan meningkatkan kekhawatiran atas potensi kekurangan pangan ketika batas waktu transisi Brexit semakin dekat.

"Pelaku pasar sempat khawatir bila varian baru Covid 19 ini menyebakan vaksin tidak efektif akibat virus tidak dikenali antibodi yang terbentuk oleh vaksin," katanya.

Sambung dia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim mutasinya tidak lebih bahaya dari virus flu dan sudah diduga ilmuwan WHO. Sars-Cov-2 diperkirakan bermutasi pada tingkat yang jauh lebih lambat daripada influenza. ( Baca juga:YouTube Uji Coba Fitur Baru pada Opsi Autoplay Versi Web )

Menteri Kesehatan Alex Azar Amerika Serikat mengatakan bahwa vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna, yang mendapatkan otorisasi penggunaan darurat Amerika bulan ini, efektif dalam mencegah penyakit dari varian virus tersebut.

"Hal ini menurunkan kekhawatiran pelaku pasar akan risiko varian baru Covid-19," tandasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1210 seconds (0.1#10.140)