Penumpang Bus Sangat Landai, Tidak Ada Lonjakan

Kamis, 31 Desember 2020 - 20:33 WIB
loading...
Penumpang Bus Sangat...
Penumpang bus sangat landai, tidak ada lonjakan. Artinya, memang benar kemungkinan orang-orang sudah keluar pada saat awal libur. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, tidak ada lonjakan penumpang bus menjelang pergantian tahun baru 2021. Menurut dia, ada dua kemungkinan. Pertama, masyarakat sudah melakukan perjalanan lebih dulu pada saat awal libur . Kedua, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

"Penumpang bus sangat landai, tidak ada lonjakan. Artinya, memang benar kemungkinan orang-orang sudah keluar pada saat awal libur. Kedua, orang yang sekarang masih menyusul ini menggunakan angkutan pribadi," ujarnya ketika dihubungi, Kamis (31/12/2020).

(Baca Juga: Aturan Wajib Rapid Test Antigen, Penumpang Bus AKAP: Bikin Repot tapi Kita Jadi Tenang )

Dia melanjutkan, meski pemerintah menggelar rapid test antigen bagi pelaku perjalanan di rest area, hal itu tidak menghentikan masyarakat untuk bepergian. Ini terbukti dari Lalu Lintas Harian Kendaraan (LHR) yang tetap tinggi. "Jadi kalau ditanya bagaimana penumpang bus dari tanggal 25 Desember kemarin sampai hari ini, itu relatif drop," imbuhnya.

Sejak libur Natal lalu, okupansi bus yang dioperasikan pengusaha otobus berada di bawah 50% atau hanya 30% saja. Calon penumpang bus memutuskan membatalkan perjalanan setelah pemerintah mengumumkan masyarakat wajib menyertakan hasil rapid test antigen untuk masuk atau keluar daerah tersebut.

(Baca Juga: Libur Panjang, Penumpang Bus Tujuan Luar Kota Meningkat )

Kurnia menuturkan, pada tanggal 15-20 Desember lalu reservasi sudah di angka rata-rata 60%. Bahkan ada lonjakan yang cukup signifikan. Namun pada tanggal 24-25 Desember hingga hari ini terjadi penurunan cukup tajam. Jumlah bus yang beroperasi mengalami penurunan sekitar 30% dan okupansi turun sekitar 30-40%.

"Penumpang itu batalnya tanggal 20-21 Desember setelah ada pengumuman rapid test antigen pada 18 Desember. Yang tadinya diharapkan bisa naik dan menambah kendaraan yang beroperasi itu tidak terjadi bahkan sekarang volume penumpang turun. Okupansi jadi lebih turun," jelasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)