Investor Asing Masih Hati-hati Masuk ke Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp14.800. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain tingkat Credit Default Swap (CDS) yang masih bergerak tinggi dan cenderung fluktuatif dibandingkan dengan pasar negara ASEAN lainnya.
Ekonom Indef Eko Listiyanto mengatakan, ketika tingkat CDS tinggi, besarnya dana yang dikeluarkan investor untuk melindungi portofolio pun masih tinggi. "Dengan demikian investor akan berhati-hati untuk masuk ke pasar Indonesia," katanya di Jakarta, Minggu (3/1/2021).
( )
Adapun optimisme ekonomi AS pasca Pemilu justru bisa menjadi berita buruk untuk pasar uang Indonesia yang dinamikanya sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal atau asing.
Menurut Eko, dolar AS akan menguat seiring membaiknya perekonomian AS, sementara Rupiah lebih berpeluang tertekan. "Pasar uang di Indonesia yang masih dangkal membuat investor lebih tertarik untuk perdagangan jangka pendek dan bukan untuk investasi jangka panjang," ucap Eko.
( )
Sehingga akibatnya, kata dia, nilai tukar Rupiah cenderung fluktuatif di banding beberapa mata uang negara lain. Hal ini juga diperlihatkan dengan rata-rata transaksi valas harian yang masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Ekonom Indef Eko Listiyanto mengatakan, ketika tingkat CDS tinggi, besarnya dana yang dikeluarkan investor untuk melindungi portofolio pun masih tinggi. "Dengan demikian investor akan berhati-hati untuk masuk ke pasar Indonesia," katanya di Jakarta, Minggu (3/1/2021).
( )
Adapun optimisme ekonomi AS pasca Pemilu justru bisa menjadi berita buruk untuk pasar uang Indonesia yang dinamikanya sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal atau asing.
Menurut Eko, dolar AS akan menguat seiring membaiknya perekonomian AS, sementara Rupiah lebih berpeluang tertekan. "Pasar uang di Indonesia yang masih dangkal membuat investor lebih tertarik untuk perdagangan jangka pendek dan bukan untuk investasi jangka panjang," ucap Eko.
( )
Sehingga akibatnya, kata dia, nilai tukar Rupiah cenderung fluktuatif di banding beberapa mata uang negara lain. Hal ini juga diperlihatkan dengan rata-rata transaksi valas harian yang masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
(ind)