Baru Seusia Jagung, Holding BUMN Ini Diberi Peringkat Stabil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Analis dari lembaga pemeringkat Pefindo, Danan Dito, memberikan proyeksi untuk Indonesia Financial Group (IFG) atau BUMN holding asuransi dan penjaminan di level stabil dan berperingkat idAAA. Proyeksi itu adalah peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo.
"Kemampuan perseroan dinilai mumpuni memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. Perseroan masuk kategori superior di antara pelaku industri lain di Indonesia," ujar Danan hari ini (4/1/2021) di Jakarta. ( Baca juga:Jadi Komisaris IFG, Masyita Soroti Pemegang Polis Jiwasraya )
Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari pemerintah, profil kredit yang sangat kuat dari anak-anak perusahaan asuransi dan penjaminan. Dalam hal likuiditas dan fleksibilitas keuangan juga kuat. "Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh kinerja operasional yang berada pada tingkat rata-rata karena dampak pandemI," sebutnya.
Peringkat ini dapat diturunkan jika terdapat bukti penurunan dukungan dari pemerintah, atau peran BPUI yang melemah di industri asuransi dan penjaminan. "Kami memiliki ekspektasi dampak pandemi terkendali pada kredit BPUI, dengan melihat kekuatan dari perusahaan-perusahaan asuransi dan penjaminan. Didukung oleh posisi likuiditas yang kuat dan posisi bisnis yang sangat kuat di pasar masing-masing," jelasnya.
Mayoritas aset likuid dari perseroan ditempatkan pada deposito berjangka di bank-bank besar, surat berharga dan obligasi pemerintah, dan reksadana non-ekuitas. "Kami melihat dampak Covid-19 terhadap keseluruhan profil investasi bisa terkelola. Namun risiko yang lebih besar merupakan risiko pertumbuhan. Ini tecermin dari lebih rendahnya produksi premi dan imbal jasa. Serta nilai investasi yang lebih rendah dengan perhitungan mark-to-market yang disebabkan oleh volatilitas pada pasar modal," jelasnya.
Dia juga memiliki ekspektasi empat anggota perusahaan holding memiliki penyangga likuiditas yang memadai, bahkan dengan antisipasi klaim yang lebih tinggi dari asuransi kredit. Karena diekspektasi pemerintah akan ikut serta dalam memberikan dukungan atas program-program perseroan. "Pefindo akan terus memantau secara ketat perkembangan dari dampak Covid-19 tersebut, dan jika terdapat perubahan material kami akan melakukan rating action yang diperlukan," katanya. ( Baca juga:Pemerintah Jepang Isyaratkan Umumkan Keadaan Darurat di Tokyo )
Holding yang diluncurkan pada Oktober 2020 ini memiliki total aset secara konsolidasi sebesar Rp76,2 triliun. Adapun total premi bruto sebesar Rp18 triliun, dan total dana kelolaan konsolidasi holding mencapai Rp81,8 triliun hingga saat ini.
Di tahun 2021 IFG akan mendongkrak pertumbuhan anorganik salah satunya melalui pendirian IFG Life, perusahaan asuransi yang fokus di layanan asuransi jiwa dan kesehatan. Ke depannya IFG Life akan menerima migrasi polis asuransi dari nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hasil restrukturisasi.
Lihat Juga: Cegah Eksekutif BUMN Dikriminalisasi, Pakar Hukum UI Minta Business Judgment Rule Diperkuat
"Kemampuan perseroan dinilai mumpuni memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. Perseroan masuk kategori superior di antara pelaku industri lain di Indonesia," ujar Danan hari ini (4/1/2021) di Jakarta. ( Baca juga:Jadi Komisaris IFG, Masyita Soroti Pemegang Polis Jiwasraya )
Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari pemerintah, profil kredit yang sangat kuat dari anak-anak perusahaan asuransi dan penjaminan. Dalam hal likuiditas dan fleksibilitas keuangan juga kuat. "Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh kinerja operasional yang berada pada tingkat rata-rata karena dampak pandemI," sebutnya.
Peringkat ini dapat diturunkan jika terdapat bukti penurunan dukungan dari pemerintah, atau peran BPUI yang melemah di industri asuransi dan penjaminan. "Kami memiliki ekspektasi dampak pandemi terkendali pada kredit BPUI, dengan melihat kekuatan dari perusahaan-perusahaan asuransi dan penjaminan. Didukung oleh posisi likuiditas yang kuat dan posisi bisnis yang sangat kuat di pasar masing-masing," jelasnya.
Mayoritas aset likuid dari perseroan ditempatkan pada deposito berjangka di bank-bank besar, surat berharga dan obligasi pemerintah, dan reksadana non-ekuitas. "Kami melihat dampak Covid-19 terhadap keseluruhan profil investasi bisa terkelola. Namun risiko yang lebih besar merupakan risiko pertumbuhan. Ini tecermin dari lebih rendahnya produksi premi dan imbal jasa. Serta nilai investasi yang lebih rendah dengan perhitungan mark-to-market yang disebabkan oleh volatilitas pada pasar modal," jelasnya.
Dia juga memiliki ekspektasi empat anggota perusahaan holding memiliki penyangga likuiditas yang memadai, bahkan dengan antisipasi klaim yang lebih tinggi dari asuransi kredit. Karena diekspektasi pemerintah akan ikut serta dalam memberikan dukungan atas program-program perseroan. "Pefindo akan terus memantau secara ketat perkembangan dari dampak Covid-19 tersebut, dan jika terdapat perubahan material kami akan melakukan rating action yang diperlukan," katanya. ( Baca juga:Pemerintah Jepang Isyaratkan Umumkan Keadaan Darurat di Tokyo )
Holding yang diluncurkan pada Oktober 2020 ini memiliki total aset secara konsolidasi sebesar Rp76,2 triliun. Adapun total premi bruto sebesar Rp18 triliun, dan total dana kelolaan konsolidasi holding mencapai Rp81,8 triliun hingga saat ini.
Di tahun 2021 IFG akan mendongkrak pertumbuhan anorganik salah satunya melalui pendirian IFG Life, perusahaan asuransi yang fokus di layanan asuransi jiwa dan kesehatan. Ke depannya IFG Life akan menerima migrasi polis asuransi dari nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hasil restrukturisasi.
Lihat Juga: Cegah Eksekutif BUMN Dikriminalisasi, Pakar Hukum UI Minta Business Judgment Rule Diperkuat
(uka)