Bukan Manufaktur, Sektor Jasa yang Justru Menggeliat di 2021

Selasa, 05 Januari 2021 - 23:33 WIB
loading...
Bukan Manufaktur, Sektor Jasa yang Justru Menggeliat di 2021
Foto/Ilustrasi/okezone
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, kepercayaan ekspansi usaha terbesar di tahun 2021 tidak berada di industri manufaktur . Menurutnya, ekspansi terbesar justru di sektor jasa, khususnya jasa finansial, jasa telekomunikasi, IT & e-commerce, dan jasa kesehatan dengan fokus ke health, epharma, dan telemedicine. ( Baca juga:Manufaktur Diprediksi Terus Menggeliat Naik hingga Imlek )

"Industri manufaktur termasuk kategori sektor yang sangat tertekan sepanjang pandemi. Karena itu, confidence ekspansi di manufaktur akan lebih sangat tergantung pada pemulihan demand-nya atau suntikan modal kerjanya," ujarnya ketika dihubungi, Selasa (5/1/2021).

Shinta melanjutkan, tanpa ada pemulihan demand atau suntikan modal yang signifikan, hampir bisa dipastikan industri manufaktur akan terus menunda-nuda ekspansi, khususnya sektor padat karya. Pasalnya, risiko usaha untuk sektor manufaktur di 2021 masih sangat tinggi.

"Khususnya kalau memperhitungkan peningkatan beban usaha karena kenaikan upah di beberapa daerah dan pemotongan besar-besaran pada budget stimulus fiskal dan non-fiskal bagi korporasi yang tertekan pandemi tahun ini," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, terdapat tiga subsektor yang diproyeksi mampu mencatatkan akselerasi pertumbuhan ciamik pada 2021, yakni industri makanan, minuman, serta kertas dan barang dari kertas. Kemenperin mencatat, industri minuman misalnya, dapat tumbuh 4,39% secara tahunan pada 2021. ( Baca juga:Jumlah Penerima Bansos Covid-19 di Jakarta Dipangkas 500 Ribu Warga )

Selain itu, Agus menyatakan, pihaknya akan memberikan perhatian khusus pada beberapa sektor manufaktur, seperti industri farmasi, produk obat, kimia, obat tradisional, bahan kimia, barang dari bahan kimia, logam dasar, dan makanan.

"Dengan asumsi pandemi sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi sudah bisa kembali pulih, kami memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh 3,95%," tuturnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0978 seconds (0.1#10.140)