Urusan Utang, Indonesia Masih Lebih Oke Dibanding Negara Maju
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan menilai rasio utang publik Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara berkembang dan maju. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, defisit fiskal Indonesia yang mencapai 6% membuat rasio utang terhadap PDB Indonesia meningkat sekitar 38%. ( Baca juga:Alamak, Setoran Pajak di 2020 Tekor Rp128 Triliun )
"Ini situasi yang kita hadapi, tetapi Indonesia selalu lebih baik," ujar Sri Mulyani, dalam konferensi pers realisasi pelaksanaan APBN TA 2020, Rabu (6/1/2021).
Menurutnya, rasio utang publik negara maju seperti AS dan Prancis telah mencapai lebih dari 100%. Sementara itu, Jerman, China, dan India mencapai di atas 60%.
"Hampir semua negara di dunia harus mengambil posisi defisit di anggarannya dalam rangka mengedepankan counter cyclical dan mengendalikan Covid-19," bebernya. ( Baca juga:Google Dilaporkan Down, Beberapa Layanan Tak Bisa Diakses )
Oleh karena itu, semua negara membelanjakan anggarannya untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonominya. "Semua negara melakukan langkah extradionarynya dalam menghadapi Covid-19," jelasnya.
"Ini situasi yang kita hadapi, tetapi Indonesia selalu lebih baik," ujar Sri Mulyani, dalam konferensi pers realisasi pelaksanaan APBN TA 2020, Rabu (6/1/2021).
Menurutnya, rasio utang publik negara maju seperti AS dan Prancis telah mencapai lebih dari 100%. Sementara itu, Jerman, China, dan India mencapai di atas 60%.
"Hampir semua negara di dunia harus mengambil posisi defisit di anggarannya dalam rangka mengedepankan counter cyclical dan mengendalikan Covid-19," bebernya. ( Baca juga:Google Dilaporkan Down, Beberapa Layanan Tak Bisa Diakses )
Oleh karena itu, semua negara membelanjakan anggarannya untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonominya. "Semua negara melakukan langkah extradionarynya dalam menghadapi Covid-19," jelasnya.
(uka)