Ingat! Artis Bukan Analis, Jual-Beli Saham Tanya Dulu Ahlinya...
loading...
A
A
A
JAKARTA - Investor diminta berhati-hati dan tidak terpengaruh pada artis , influencer, selebritas, ataupun tokoh publik yang meng-endorse saham tertentu. Sebagai informasi, belakangan ini, ramai tokoh publik yang "menjagokan" saham tertentu lewat media sosialnya.
Perencana Keuangan Andi Nughroho mengatakan, dari sisi regulasi, yang berhak memberikan rekomendasi atas suatu saham hanya mereka yang sudah memiliki lisensi untuk aktivitas tersebut. Karena itu, kata Andi, ketika para selebriti dan influencer "berbicara" mengenai saham yang mereka miliki, sepanjang tidak menyarankan "beli" atau "jual" maka belum melanggar regulasi.
(Baca Juga: Tahun Baru, Simak Jurus Strategi Investasi 2021 & Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas!)
"Namun karena mereka adalah para influencer yang rata-rata memiliki pengikut sangat banyak, maka terkadang apa yang mereka sampaikan atau lakukan lantas ditiru atau diikuti oleh para pengikutnya hanya berdasarkan ikatan emosi tanpa berpikir lebih jauh," ujar Andi saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (10/1/2021).
Ketika para influencer ini menyebutkan bahwa mereka memiliki sesuatu saham dan menurut mereka saham tersebut bagus dan terbukti memberikan keuntungan bagi mereka karena harganya yang naik terus, maka pengikutnya mungkin saja meniru para influencer tersebut tanpa berpikir. Padahal, bisa saja "rekomendasi" para influencer itu membuat investor rugi.
"Mereka berpikir, 'idola saya saja percaya dan beli saham tersebut, kenapa saya tidak?' Efeknya adalah ketika para followers ini melakukan hal yang sama tanpa melakukan analisa baik fundamental maupun teknikal, maka ada kemungkinan mereka justru merugi," tuturnya.
(Baca Juga: Cari Rekomendasi Saham? Pantengin YouTube Live MNC Sekuritas Tiap Pagi)
Karena, kata Andi, bisa saja ketika seleb yang membeli saham tersebut harganya tengah murah dan kemudian mendapat untung setelah harga saham itu naik terus berhari-hari. Sementara, ketika para followers-nya membeli, sentimen beli sudah mulai berkurang dan yang ada malah justru tren harganya turun. Namun mereka enggak sadar karena memang hanya ikut-ikutanan si influencer," bebernya.
Maka, kata Andi, bagi para influencer tidak masalah bila mereka hendak menceritakan saham yang mereka miliki sepanjang tidak melanggar regulasi. Namun, kata dia, sebaiknya para influencer itu juga mengingatkan pengikutnya bahwa apa yang mereka sampaikan bukanlah sebuah rekomendasi. "Bila mereka hendak membeli atau menjual saham, selalu lakukan analisa terlebih dahulu," tandasnya.
Perencana Keuangan Andi Nughroho mengatakan, dari sisi regulasi, yang berhak memberikan rekomendasi atas suatu saham hanya mereka yang sudah memiliki lisensi untuk aktivitas tersebut. Karena itu, kata Andi, ketika para selebriti dan influencer "berbicara" mengenai saham yang mereka miliki, sepanjang tidak menyarankan "beli" atau "jual" maka belum melanggar regulasi.
(Baca Juga: Tahun Baru, Simak Jurus Strategi Investasi 2021 & Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas!)
"Namun karena mereka adalah para influencer yang rata-rata memiliki pengikut sangat banyak, maka terkadang apa yang mereka sampaikan atau lakukan lantas ditiru atau diikuti oleh para pengikutnya hanya berdasarkan ikatan emosi tanpa berpikir lebih jauh," ujar Andi saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (10/1/2021).
Ketika para influencer ini menyebutkan bahwa mereka memiliki sesuatu saham dan menurut mereka saham tersebut bagus dan terbukti memberikan keuntungan bagi mereka karena harganya yang naik terus, maka pengikutnya mungkin saja meniru para influencer tersebut tanpa berpikir. Padahal, bisa saja "rekomendasi" para influencer itu membuat investor rugi.
"Mereka berpikir, 'idola saya saja percaya dan beli saham tersebut, kenapa saya tidak?' Efeknya adalah ketika para followers ini melakukan hal yang sama tanpa melakukan analisa baik fundamental maupun teknikal, maka ada kemungkinan mereka justru merugi," tuturnya.
(Baca Juga: Cari Rekomendasi Saham? Pantengin YouTube Live MNC Sekuritas Tiap Pagi)
Karena, kata Andi, bisa saja ketika seleb yang membeli saham tersebut harganya tengah murah dan kemudian mendapat untung setelah harga saham itu naik terus berhari-hari. Sementara, ketika para followers-nya membeli, sentimen beli sudah mulai berkurang dan yang ada malah justru tren harganya turun. Namun mereka enggak sadar karena memang hanya ikut-ikutanan si influencer," bebernya.
Maka, kata Andi, bagi para influencer tidak masalah bila mereka hendak menceritakan saham yang mereka miliki sepanjang tidak melanggar regulasi. Namun, kata dia, sebaiknya para influencer itu juga mengingatkan pengikutnya bahwa apa yang mereka sampaikan bukanlah sebuah rekomendasi. "Bila mereka hendak membeli atau menjual saham, selalu lakukan analisa terlebih dahulu," tandasnya.
(fai)