Hyundai Geser Markas di Malaysia ke RI, BKPM Sesumbar Soal Daya Saing
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hyundai Motor Corporation dikabarkan akan memindahkan markasnya dari Malaysia ke Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyambut baik rencana tersebut.
"Kalau kabar itu betul, kita sambut baik tentunya," ujar Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi BKPM Rizal Calvary Marimbo dalam keterangannya, Minggu (10/1/2021).
(Baca Juga: IMF: Omnibus Law Kurangi Hambatan Investasi di Indonesia)
Dia mengatakan, pemindahan itu tentu punya dasar yang kuat. Menurutnya, hal itu berupa daya saing Indonesia di industri mobil listrik yang jauh lebih hebat. "Daya saing mobil listrik kita lebih hebatlah," ujar Rizal.
Pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara dan pasifik, imbuh dia, salah satunya juga adalah Indonesia. "Di sini kita punya nikel, akan punya pabrik baterai terbesar dunia. Regulasi investasi makin mantap pasca UU Cipta Kerja, perizinan dan lahan tak masalah, BKPM urus semua dari A sampai Z. Ini yang bikin daya saing kita terdepan di industri listrik ke depan," kata Rizal.
Dia mengatakan, investasi Hyundai di mobil listrik di Indonesia merupakan yang terbesar dan telah diteken oleh Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dengan Presiden & CEO Hyundai Motor Company (HMC) di Korea Selatan, beberapa waktu lalu.
Hyundai berinvestasi sebesar USD1,549 miliar atau setara dengan Rp21,8 trliun. "Saat ini pabriknya sebentar lagi produksi," ucap Rizal.
(Baca Juga: Tahun Depan Mobil Dinas Semua Menteri Bertenaga Listrik? Begini Kata Hyundai)
Sebagaimana diketahui, Kantor pusar Hyundai Asia-Pasifik di Malaysia berdiri sejak 2015. Dilaporkan salah satu media, Hyundai memiliki kantor di Malaysia yang terletak di Mutiara Damansara. Di sana juga terletak Hyundai Training Academy yang juga berfungsi sebagai kantor pusat regional Asia Pasifik Hyundai Motor.
Markas Hyundai Motor Asia Pasifik di Malaysia ini dibuka pada 2015. Sejak saat itu, fasilitas ini dimanfaatkan untuk memberikan dukungan termasuk pelatihan penjualan dan purnajual mobil Hyundai di 32 negara di kawasan Asia Pasifik.
"Kalau kabar itu betul, kita sambut baik tentunya," ujar Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi BKPM Rizal Calvary Marimbo dalam keterangannya, Minggu (10/1/2021).
(Baca Juga: IMF: Omnibus Law Kurangi Hambatan Investasi di Indonesia)
Dia mengatakan, pemindahan itu tentu punya dasar yang kuat. Menurutnya, hal itu berupa daya saing Indonesia di industri mobil listrik yang jauh lebih hebat. "Daya saing mobil listrik kita lebih hebatlah," ujar Rizal.
Pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara dan pasifik, imbuh dia, salah satunya juga adalah Indonesia. "Di sini kita punya nikel, akan punya pabrik baterai terbesar dunia. Regulasi investasi makin mantap pasca UU Cipta Kerja, perizinan dan lahan tak masalah, BKPM urus semua dari A sampai Z. Ini yang bikin daya saing kita terdepan di industri listrik ke depan," kata Rizal.
Dia mengatakan, investasi Hyundai di mobil listrik di Indonesia merupakan yang terbesar dan telah diteken oleh Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dengan Presiden & CEO Hyundai Motor Company (HMC) di Korea Selatan, beberapa waktu lalu.
Hyundai berinvestasi sebesar USD1,549 miliar atau setara dengan Rp21,8 trliun. "Saat ini pabriknya sebentar lagi produksi," ucap Rizal.
(Baca Juga: Tahun Depan Mobil Dinas Semua Menteri Bertenaga Listrik? Begini Kata Hyundai)
Sebagaimana diketahui, Kantor pusar Hyundai Asia-Pasifik di Malaysia berdiri sejak 2015. Dilaporkan salah satu media, Hyundai memiliki kantor di Malaysia yang terletak di Mutiara Damansara. Di sana juga terletak Hyundai Training Academy yang juga berfungsi sebagai kantor pusat regional Asia Pasifik Hyundai Motor.
Markas Hyundai Motor Asia Pasifik di Malaysia ini dibuka pada 2015. Sejak saat itu, fasilitas ini dimanfaatkan untuk memberikan dukungan termasuk pelatihan penjualan dan purnajual mobil Hyundai di 32 negara di kawasan Asia Pasifik.
(fai)